Alooo beibers gengs..
Bintang sama komen gratiss loch
Happy reading xixi------
Hembusan nafas Rena memburu, jarak antara keduanya benar-benar hanya sebatas jengkal tangannya. Tatapan mata berkabut milik Arega membuat nya tak dapat berkedip.
Sorot mata abu-abu itu memancarkan ketenangan namun juga seperti sebuah ancaman yang sangat kuat terlihat.Punggung milik gadis itu benar-benar sudah menabrak dinding mempersulit pergerakannya. Apalagi sorot mata Arega tak sekalipun teralih kearah lain.
Rena mulai menahan nafas, memejamkan matanya rapat-rapat berharap ia akan tetap baik-baik saja. Hingga jarak kian menipis Rena benar-benar tak bisa menyembunyikan suara deguban jantungnya. Bahkan gadis itu bisa merasakan hembusan nafas Arega yang menerpa kulit wajahnya. Aroma mint khas milik Arega begitu memabukkan otak dan pikirannya.
Gadis itu meremas kedua jari-jari tangannya, yang sudah mulai mendingin. Demi apapun, Rena benar-benar gugup dan takut. Ketika hidung mancung itu mulai bersentuhan dengan hidungnya Rena merasakan udara semakin panas dan dingin secara bersamaan."Abangggg.. abang lagi ngapain?"
Sontak Rena membuka kedua bola mata, mendorong dada Rega untuk menjauh. Tatapan keduanya langsung melayang kepada sosok gadis kecil yang tengah menatap kedua remaja itu dengan muka polosnya.
"Acel you are my Hero" batin Rena berteriak senang.
Sementara Arega benar-benar menatap adik kecilnya itu dengan tatapan tajam menahan amarah. Kenapa tuyul kecil itu selalu meresahkan.
"Acel, kamu kesini sama siapa?" ucap Rena menghampiri gadis kecil itu dan berjongkok agar lebih sejajar dengan tubuhnya yang kecil.
"Acel sendili , mommy lagi tata-tata makanan. Ayo kak Lena Acel lapell," ucapnya dengan gaya khas cadelnya sembari menarik telunjuk Rena agar mengikuti langkah kecilnya yang menggemaskan. Sebelum pergi, Rena melayangkan tatapan mengejeknya kepada Arega yang tengah menahan rasa kesalnya. Tingkah Rena semakin membuat Arega semakin kesal. Lelaki itu membuang wajahnya kearah lain, enggan menatap Rena yang tengah mengejeknya.
Setelah mereka meninggalkan kamarnya, Arega membanting pintu dan berkacak pinggang.
"Adik setan," gumam lelaki sambil menatap foto acel yang terpanjang pada figura kecil diatas nakas.
••••••
Beberapa saat sebelum Arega menjemput Rena...
Moyna pusing dengan tingkah Calvin yang terus berjalan kesana-kemari layaknya sebuah setrika. Belum lagi mulutnya yang terus mengoceh tanpa henti membuat kupingnya terasa panas. Lelaki itu terus menyambungkan sambungan telepon untuk Irena namun tetap tidak ada jawaban. Bahkan hanya suara operator yang terus terdengar.
"Vin. Lo ngga bisa sambil duduk gitu? Mata gue pusing liat lo mondar-mandir kaya vakum cleaner. Lantai gue bersih engga, tambah kotor iya," cibir Moyna mengomentari tingkah Calvin.
"Rena belum jawab telepon gue. Tadi gue jemput ke restoran tapi dia udah pulang," ujar Calvin dengan mengalihkan cibiran dari Moyna.
"Samperin di rumah nya lah bego." balas Moyna seraya menatap fokus layar televisi yang sedang di tonton nya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Arega✔ [SELESAI]
Teen Fiction[BEBERAPA PART DIPRIVATE FOLLOW UNTUK MEMBACA] 18+ "Lo ngapain maju-maju?" Arega tetap diam dan lebih memajukan tubuhnya, hingga punggung Rena menabrak tembok di belakangnya. Rena tiba-tiba merasa gugup, keringat membasahi pelipisnya.Gadis itu mera...