18. Hati dan Perasaan

14.1K 778 25
                                    

Alooo beibers gengs..
Bintang sama komen gratiss loch
Happy reading xixi

-------

Tubuh gadis itu masih membeku di dalam rengkuhan erat. Waktu seakan terhenti, keduanya sama-sama terpaku pada posisinya. Hening tanpa suara, hanya hembusan angin yang mengisi kekosongan di sana. Hingga kesadarannya mulai kembali. Rena berusaha menggerakkan kembali sendi-sendi yang terasa kelu. Ia melepaskan rengkuhan nya dan menjauh dari tubuh lelaki itu.

Arega tetap diam dan menatap Rena dengan wajah lempengnya, dingin tanpa ekspresi. Bahkan tatapan sendu milik Rena tak membuat raut wajah itu berubah sedikitpun.

"Cukup Arega. Mulai sekarang lo nggak bisa atur-atur gue!" ujar Rena melayangkan tatapan tajamnya. Rena menatap mata elang itu sejenak, sebelum kemudian berbalik badan dan melangkahkan kakinya.

"Kalo gue jadi pacar lo! Gue boleh atur-atur lo?," tanya Arega seraya menatap punggung kecil Rena yang berada di depannya.

Gadis itu tersentak, nafas dan langkahnya refleks terhenti jantung benar-benar berdetak kuat, ia merasakan tenggorokannya mengering. Ia memutar kembali badannya menatap Arega dengan mata yang membola sempurna.

"Maksud lo apa?," balas Rena dengan suara lirih ia takut apa yang di dengarnya adalah halusinasi nya semata.

"Gue mau lo jadi pacar gue," ujar Arega dengan lugas. Ekspresi lelaki itu benar-benar tak berubah. Tetap datar dan dingin. Bahkan sorot mata miliknya, tak pernah sedetikpun menatap ke arah lain selain pada Rena.

Rena merasakan dadanya sesak, nafasnya benar-benar terhenti. Pikirannya berkelana jauh, seketika ia teringat Calvin yang saat ini juga berstatus sebagai kekasihnya bahkan baru seminggu yang lalu mereka resmi berpacaran.

Apakah ia akan sejahat kepada Calvin? Bahkan Calvin tak pernah mengecewakan nya. Apakah senyuman miliknya akan terus tercetak di wajahnya, ketika Rena meninggalkannya. Bagiamana ini? Dia bingung tapi kenapa harinya sangat menginginkan bersama Arega. Bahkan ketika Arega memeluk nya ia merasa sangat nyaman.

Setetes cairan bening keluar dari pelupuk mata Rena. Di tengah gelutan pikirannya. Sebuah usapan tangan kokoh mengusap tetesan air itu, membuat gadis itu tersadar. Ia terkejut, ketika ternyata Arega sudah berada tepat di hadapannya.

"Gue nggak bisa. Ada cowok yang harus gue hargai, gue bukan cewek gampangan," ujar Rena mengusap air matanya dengan cepat.

"Gue minta sama lo jangan ganggu gue. Ganggu cewek lain yang lebih menarik dan pantes sama lo," sambung Rena membuat Arega mendengus lalu tersenyum miring.
Rena sedikit merasa gentar ketika Arega memperlihatkan senyum miring menakutkan.

"Bukannya kemaren lo juga dengan mudahnya nerima cowok yang nembak lo? Kenapa gue enggak?,"
Kehabisan kata-kata yang bisa mendeskripsikan Rena saat ini, Arega benar-benar membuat nya selalu takut dan cemas tanpa alasan. Tapi apakah pria itu tidak menilai dari sudut pandang yang lain, ia benar-benar bingung saat itu, semuanya mendadak. Ia terpojokkan oleh situasi dan keadaaan.

"Apa gue harus naik atap biar lo mau jadi pacar gue? atau lo mau gue loncat dari atas gedung lantai 5?" ucap Arega dengan penuh keyakinan terlihat jelas raut wajahnya yang serius dan tak main-main.

Rena semakin dibuat diam seribu bahasa. Sungguh,Ia lebih menyukai Arega yang irit bicara dan cuek. Karena ketika pria itu banyak bicara itu hanya berisi ancaman dan hal-hal yang mengerikan ketika benar-benar terjadi.

"Gue nggak peduli penolakan. Gue bisa ambil paksa lo dari pacar lo," ujar Arega dengan tajam kemudian berjalan melewati bahu kiri Rena begitu saja.

Tubuh Rena luruh di atas rerumputan Taman. Ia benar-benar lemah sekarang, ia lemah akan segalanya yang menyangkut perasaan. Perasaan adalah titik lemah yang dimiliki manusia. Ketika fisik berkata kuat, tapi tidak dengan sang hati. Hancur, itu hanya akan menciptakan luka yang akan selalu abadi. Rintihan tangis itu tak sedikitpun keluar dari bibirnya, menangis dalam diam. Bagaimana cara seorang gadis menangis dengan air mata yang tercucur deras tapi tak mengeluarkan suara sedikitpun.

Arega✔ [SELESAI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang