Happy reading beybiii <3
Pollow dulu yuks
Vote dan komen nya gratiss loch kack xixi------
Hari ini, tepat hari Senin. Sudah menjadi ritual rutin bagi setiap sekolah melaksanakan kegiatan upacara bendera. Sama halnya dengan Xaverius, sekolah itu juga rutin melaksanakan kegiatan upacara untuk menumbuhkan rasa kedisiplinan setiap murid.
Namun, aturan tersebut tak pernah tercatat dalam kamus besar Arega. Lelaki itu sangat jarang mengikuti upacara bendera. Ia juga lupa kapan terakhir kali, mengikuti kegiatan yang menurutnya sangat membosankan.
Di saat teman-teman nya yang lain berpanas-panasan di tengah lapangan. Ia selalu saja mencari alasan dengan berpura-pura sakit atau memilih ke roftoop untuk tidur hingga upacara selesai. Bahkan selama ini, belum ada satupun guru yang berani menghukum dirinya atas segala tindakan nya yang sudah sangat jelas melanggar tata tertib seorang siswa. Mungkin jika diomeli ia sering, tetapi kalau di hukum seumur hidupnya ia tidak pernah. Itu jelas, karena Arega sendiri berasal dari keluarga yang tidak bisa dianggap remeh.
Sementara untuk saat ini, ia menggunakan alasan berpura-pura sakit di UKS. Sebenarnya Danial dan Kenzo, juga ingin ikut membolos upacara. Tetapi Kenzo tiba-tiba berubah pikiran dan mengajak paksa Danial. Mereka sedang menjadi topik hangat di SMA Gavarius. Sangat disayngkan jika mereka menyia-nyiakan kesempatan untuk tebar pesona.
Entah kebetulan atau bagaimana, di saat bersamaan juga Rena datang karena ia merasa kepalanya yang sedikit pusing akibat tak tidur semalaman. Gadis bermata belo itu menatap brankar di sampingnya, tempat Arega tengah tidur dan menyumpal kedua telinganya menggunakan earphone tanpa kabel berwarna putih.
Irena mencoba mendekat menatap wajah Arega yang sepertinya pernah ia temui, dan entah mengapa dirinya merasa penasaran dengan lelaki yang sama sekali tidak dikenalinya.
Memang Rena yang dasarnya ceroboh atau takdir kesialan yang menimpa dirinya. Di saat ia ingin berjalan ke arah Arega, tiba-tiba ia tak sengaja menginjak tali sepatunya yang membuatnya refleks memeluk tubuh Arega agar bisa menjaga keseimbangan tubuhnya.
Sontak membuat lelaki itu terkejut dan langsung terbangun.
Arega menatap tajam dan dingin kearah Rena, yang membuat nyali gadis itu menciut hingga diam tak berkutik.
"Berani banget lo peluk gue?!" sentak Arega yang terdengar seperti suara petir yang menyambar walau suaranya tak terlalu keras, namun nada bicaranya begitu horor. Saking takutnya, Rena mendadak tidak bisa berbicara dan lidahnya yang terasa sangat kelu ia hanya bisa melebarkan matanya menatap polos Arega yang memandangnya tajam.
"Lo nggak bisa bicara ya? Lo bisu?" hardik Arega sambil tersenyum remeh kepada Rena.
Cukup sudah. Lelaki di hadapannya sudah berani melewati batasnya, Rena tidak akan membiarkan dia berkata seenaknya seperti itu. Apalagi diantara keduanya belum ada yang saling mengenal.
"Maksud lo apa ngatain gue bisu? Muka lo aja kayak triplek!"
"Lo berani sama gue?"
"Siapa lo sampe gua takutin? Tuhan?"
"Perlu gue perkenalin diri?"
"Nggak! gue nggak butuh!"
Rena melangkahkan kakinya keluar dari ruangan UKS, akan jauh lebih baik jika ia mengakhiri perdebatan yang hanya akan menguras tenaganya dengan percuma. Ketika Rena menyusuri koridor menuju kelasnya, ia melihat Moyna yang berlari ke arahnya dengan raut muka yang penuh kecemasan.
"Ish! lo kebiasaan deh, kalo emang lagi sakit nggak usah maksain masuk sekolah. Gue bisa ijinin lo kok," decak Moyna.
"Gue nggak papa."
KAMU SEDANG MEMBACA
Arega✔ [SELESAI]
Teen Fiction[BEBERAPA PART DIPRIVATE FOLLOW UNTUK MEMBACA] 18+ "Lo ngapain maju-maju?" Arega tetap diam dan lebih memajukan tubuhnya, hingga punggung Rena menabrak tembok di belakangnya. Rena tiba-tiba merasa gugup, keringat membasahi pelipisnya.Gadis itu mera...