Mew dan Win masih perang dingin. Sarapan kali ini meja makan terasa sepi, tidak ada yang meramaikan dengan celotehan random milik si manis Metawin.
"Good morning word!!! Heiii ada apa nih, diem-diem aja" teriak Pawat dari arah tangga diikuti Gulf.
Tidak ada jawaban dari Mew dan Win.
"Ada apa mom?" Tanya Pawat dengan berbisik kepada Mommynya.
"Nanti Mommy ceritain" jawabnya sambil berbisik juga.
...
"Winnie sudah selesai momm, Winnie berangkat ke kampus dulu" Jawabnya sembari beranjak dari kursinya dan menyalami Mommy, Kakak, dan ...
Daddynya dengan ragu.
"Winnie ngga kasih mommy kiss? Tanya Gulf.
Win berjalan kembali mendekati Mommynya.
Cupp
Win kembali berjalan ke arah pintu.
"Winnie ngga tunggu Daddy dulu sayang?" Ucap Gulf ketika win sudah di depan pintu.
"... Win bawa mobil sendiri momm" jawab win
"Tumben" ceplos Pawat.
Benar saja di depan sudah terparkir mobil Daddy dan mobil Win yang jarang dia pakai.
"Abang, nanti temani Mommy belanja bulanan ya" pinta Gulf kepada anaknya.
"Siap cantik" jawab Pawat.
"Yaudah, Pawat ke kamar dulu ya mom, mau mandi, cupp" ucap Pawat diakhiri mengecup bibir Mommynya.
"Ohm Pawat, berani-beraninya!!" Mew tak terima.
"Wleeee"
Gulf tersenyum gemas dengan tingkah anak dan suaminya.
"Sayangg~" rengek Mew.
Gulf paham dengan suaminya. Langsung mendekatkan dirinya ke sebelah suaminya.
Mew menarik tengkuk leher Gulf dan menghapus jejak bibir Pawat di bibir istrinya.
"Hmmpp eungh ckkmckk hmpps" Mew mencium bibir Gulf dengan rakus.
Melumat dan menghisap lidah Gulf seperti permen yang biasa Win beli.
"Eughh dadhhh stooph" Gulf memukul dada Mew karena kadar oksigennya mulai menipis
Mew beralih ke leher jenjang Gulf, menciumi rahang Gulf dengan sensual.
Gulf mulai terbuai dalam ciuman yang dimulai oleh Mew.Setelah sepuluh menit Mew mengakhiri ciumannya.
"Sama anak sendiri masa cemburu!" Sindir Gulf.
"Biarin, orang sama istri sendiri juga. Memangnya kamu mau aku cium istri orang?" bela Mew
"Mau ngerasain ini ngga, Daddy sayang?" Gulf mengangkat centong nasi yang terbuat dari bahan yang keras.
"Hehe bercanda sayang"
"Yaudah sana berangkat, hati-hati. Nanti mommy sama Abang mau ke mall, mau nitip?" Tanya Gulf.
"Bikinin brownies mom"
"Okeey sayangku, dah jalan sana. Nanti terlambat"
Gulf mengantar suaminya hingga di depan mobil. Kali ini tidak ada Winnie di sebelah kemudi yang biasa dengan riangnya mengucapkan rapalan
"i love u" ketika akan berangkat.
.
.
.
KAMU SEDANG MEMBACA
Future Family (MEWGULF)
Non-FictionBuku harian dari kehidupan keluarga Jongcheveevat yang selalu bahagia. Bukan cerita berat, cerita sangat ringan dan jangan harap ada konflik yang besar. "Semua teman-temanku iri melihat kedekatan keluarga kita"