BIASAKAN VOTE DULU DEH!!!Sebulan sudah Bright mendekati Win. Hingga hari ini, dia berinisiatif untuk mengajak Win jalan-jalan. Lebih tepatnya baru memiliki nyali karena terus-menerus diejek oleh Mike dan Guns.
"Win, nanti selesai kelas kamu ada acara nggak?" Ujar Bright yang sudah menunggu Win di kantin.
"Nggak ada phi, kebetulan hari ini cuma satu kelas, jadi setelah ini aku pulang" jawab Win.
"Mmm- kamu mau nemenin aku cari buku nggak?" Ucapnya ragu-ragu.
"Ooh ayo phi, win temani. Kita mau cari buku dimana? Di mall?" Usul Win.
"Di pasar loak"
"..."
"Kamu nggak mau ya?" Setelah mengusulkan tempatnya raut Win sedikit terkejut hingga Bright sedikit tidak enak.
"Hihh kata siapa? Ayo, win belum pernah ke pasar phi hehe" Win tersadar dari lamunannya.
Win sangat senang diajak ke pasar. Karena yang dia tahu hanya mall-mall besar di kota.
Setelah menyelesaikan makan siang, Bright dan Win langsung pergi ke pasar. Menaiki motor Bright, Bright memiliki hanya memiliki motor ninja yang dibeli atas hasil kerja kerasnya sendiri.
"Phi bai suka beli buku di pasar?" Tanya win polos dengan sedikit berteriak.
"Hah? Kamu manggil aku apa Win?" Kaget Bright.
"Phi bai, phi nggak suka sama panggilannya ya?, Maaf soalnya nama phi susah" Jawab Win lirih.
Menggemaskan.
"Eeeh nggak gitu. Aku suka, dengernya lucu aja. Soal tadi, jawabannya iya. Aku suka beli buku di pasar, tepatnya pasar yang jual barang bekas. Soalnya murah-murah dan masih bagus" jelas Bright.
Win hanya menganggukkan kepalanya.
Win sangat menikmati ketika dia naik motor dibonceng Bright. Seumur hidupnya, Win baru pertama kali berpergian menggunakan motor.
Walaupun Pawat memiliki motor yang sama seperti Bright, Win tidak pernah diizinkannya untuk bonceng.
Sangat mengasyikkan ternyata jalan-jalan naik motor - batin Win.
Setiba di sana, Bright dan Win langsung memasuki pasar menuju toko bukunya.
Win berjalan sambil mengamati suasana pasar. Terasa asing bagi Win namun sangat menarik.
Bright hanya tersenyum gemas melihat tingkah Win yang bertanya ketika ada sesuatu yang menarik perhatiannya.
Setelah berjalan melewati berbagai kedai di pasar, Mereka sampai di toko buku langganan Bright.
"Hoi nak Bright, lama nggak datang ke sini" ucap penjual buku dengan perawakan yang gendut dan berkumis.
"Iya pak, soalnya kemarin masih sibuk sama tugas kuliah" ucap bright sembari memilih buku.
"Ini pacar kamu Bright? Manis banget, pinter milih ya kamu" goda Penjual buku.
Bright langsung menoleh ke arah Win yang setia berada di belakang Bright.
"Ooh bukan pak, ini Win teman di kampus"
"Doain aja biar jadi pacar Bright haha" bisiknya pada penjual buku.
Win tersenyum ramah ke arah penjual buku.
Win melihat sisi hangat seorang Bright. Padahal di kampus Bright dikenal sebagai seorang yang dingin dan tak peduli terhadap sesuatu di sekitarnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Future Family (MEWGULF)
Non-FictionBuku harian dari kehidupan keluarga Jongcheveevat yang selalu bahagia. Bukan cerita berat, cerita sangat ringan dan jangan harap ada konflik yang besar. "Semua teman-temanku iri melihat kedekatan keluarga kita"