VOTE CUKKKK
Hari ini adalah hari Minggu. Dimana seluruh penghuni kartu keluarga Jongcheveevat sedang bersantai menikmati hari bebasnya. Kecuali Win.
Dia baru datang dari arah anak tangga dengan langkah sangat pelan cenderung cemas.
Dilihatnya di ruang keluarga ada Mommynya yang duduk di sofa dan abangnya yang sedang memeluk sang Mommy.
Daddynya? Sepertinya ada di dapur.
Perlahan Win mendekati mommy dan kakaknya. Mendudukan dirinya di sebelah Gulf sembari jemari lentiknya saling bertaut dan tatapan lurus ke bawah.
Gulf menyadari kedatangan anaknya, namun dia ingin memberikan sedikit hukuman pada anaknya agar tidak mengulanginya.
"Mommy" ucapnya lirih
Gulf hanya melirik. Otomatis hati Win kembali sedih.
"Mom, maafin Winnie. Winnie janji tidak akan mengulanginya lagi Momm hikks" ucap Win.
"..."
"Mommy hikks jangan diam saja"
"..."
"Mom-hikss maafin Winnie hikss Winnie janji akan ma hikss kan sayur" Win menggoyang-goyangkan bahu Gulf.
Pawat hanya diam, melihat drama yang terjadi pada keluarganya.
"Momm- hikss" win menahan tangisnya mati-matian.
"Apa?"
Satu kata dari Gulf mampu meningkatkan degup jantung Win.
"Winnie mi-minta hikss maaf sama Mommy hikss" Win memberanikan dirinya memegang tangan Gulf.
"Winnie hikks janji nggak hikss bakal ngulangin hikss lagi Mom"
"Mommy hikss-"
"Apasih? Ganggu aja kamu. Sanaan"
Gulf sedikit memberikan hukuman untuk Win.
"Huaaaa Mom-mmy jangan marah hek hekk Winnie hiks jan hikks ji bakal nurut sama hikks Mommy"
Win mengucapkan dengan sesenggukan.Pertahanan Gulf luluh, siapa yang akan tega membiarkan anak manisnya menangis tersedu.
Gulf membawa win dalam dekapan.
"Sini sayang, sampai matanya sembab gini pasti nangis terus ya" ucap Gulf.
Win menggelengkan kepalanya dan membalas pelukan Sang Mommy.
"Maafin mommy ya sayang, Mommy keterlaluan sama Winnie ya, muachh"
Gulf meminta maaf pada anaknya diakhiri ciuman di pipi Win.
"Tidak momm, ini salah Winnie hikks" sanggah win.
"Winnie tahu kan kalau tidak baik jika memilih-milih makanan?" Tanya Gulf.
"Tahu hikks momm" jawab Winnie sembari memeluk perut Gulf erat.
"Jangan diulangi ya, mommy mau anak mommy bisa makan apa saja, nggak pilih-pilih makanan, asal itu ngga bikin kalian alergi" jelas Gulf.
"Tuh dengerin, cengeng" kompor Pawat
Plukkk.
Gulf menabok mulut Pawat pelan.
"Abang!! Kok ngomongnya gitu sama adeknya" tegur Gulf.
"Maaf momm" keluh Pawat sembari mengusap-usap bibirnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Future Family (MEWGULF)
Non-FictionBuku harian dari kehidupan keluarga Jongcheveevat yang selalu bahagia. Bukan cerita berat, cerita sangat ringan dan jangan harap ada konflik yang besar. "Semua teman-temanku iri melihat kedekatan keluarga kita"