TOLONG VOTE DAN KOMEN LAH WOYYYY W LELAHHH
Pagi ini Win langsung berangkat menuju kampusnya, menemui teman-temannya, Bright, dan teman-teman Bright.
Mereka akan bersiap-siap untuk kegiatan bakti sosial di panti asuhan sekitar kampus.
Kali ini adalah kali pertama bagi Win melakukan kegiatan seperti ini bersama teman-temannya.
"Berangkatnya gimana nih?" Tanya Mike.
"Gini aja phi, aku sama Khao naik mobil Khao, sekalian bawa barang-barangnya. Terus phi Mike, phi Guns, dan Pluem berangkat barengan. Gimana?" Usul Jeje.
"Ide bagus" Mike.
"Lah gue gimana njir" Win dipukul kepalanya oleh Jeje.
"Ya lo sama phi Bright lah. Sama siapa lagi, lo aja nggak bawa mobil" jawab Jeje.
Win sedang menahan kesal pada Jeje. Bisa-bisanya dia punya ide seperti itu.
"Sama aku aja Win, nggak papa kan? Ucap Bright.
"Ee- iya phi, nggak papa kok" jawab Win gagap.
"Yaudah ayo, kita siap-siap"
Mereka membawa barang-barang ke dalam mobil Khao. Seperti pakaian bekas tapi masih sangat layak pakai, makanan, dan mainan untuk anak-anak panti.
Bright dan Win menaiki mobil Bright, lebih tepatnya mobil pamannya Bright. Selama di perjalanan Win diam tak berkutik, canggung untuk memulai pembicaraan.
Bright yang sadar dengan kecanggungan ini akhirnya memutuskan tali canggung yang mengikat.
"Kamu udah izin sama Mommy kamu?"
"Udah phi, Daddy juga tahu" jawabnya.
"Kamu punya adik ngga Win?" Bright mulai mencari tahu apapun tentang Metawin.
"Ngga punya, punyanya Abang. Dia selisih 2 tahun sama Win, tapi nyebelinnnnnnn banget. Sering ambil makanan Win tanpa izin, sering usil waktu Win nonton, sering rebut Mommy dari Win" win tanpa sadar menceritakan semuanya kepada Bright.
Bright tersenyum gemas mendengar cerita Win dengan tangan yang ikut memperagakan persis seperti anak kecil.
Tersadar bahwa tak ada respon dari Bright, Win mencoba melirik ke arah Bright.
"Hahaha kamu lucu banget"
"Kenapa phi tertawa? nyebelin"
"Ututu bayinya Mommy" Bright meledek
"Iih phi bai!!" Win memukul lengan Bright.
"Iya maaf win hahaha, eeh btw kamu bersyukur banget tau, Masih punya orangtua lengkap, punya Abang yang sayang banget sama kamu. Nanti kamu ke panti lihat mereka. Pasti kamu bakal ngerasa bersyukur banget atas semua yang kamu punya" ucap Bright panjang.
"..."
Pletakk
Bright menyentil dahi Win pelan.
"Aww sakitttt" Win memanyunkan bibirnya lalu membalas bright dengan cubitan di paha.
Nyutttt
"Sakit win, lagian kenapa kamu ngalamun" jawab Bright dengan mengusap-usap bekas cubitan Win yang terasa pedas.
"Nggak papa, Phi Bai ternyata punya banyak kosa kata hihi" win meledek.
"Ooh ya kalau Phi Bai punya adik ngga?" Tanya Win penasaran.
"Nggak, aku cuma tinggal sama bunda. ayah aku nggak tahu dimana" Bright berbicara lesu di akhir dialog.
Win terkejut, ternyata pertanyaannya membuat Bright harus membuka lembaran lamanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Future Family (MEWGULF)
Non-FictionBuku harian dari kehidupan keluarga Jongcheveevat yang selalu bahagia. Bukan cerita berat, cerita sangat ringan dan jangan harap ada konflik yang besar. "Semua teman-temanku iri melihat kedekatan keluarga kita"