Kesibukan Gulf pagi ini seperti biasanya saja tidak ada yang berubah. Menyiapkan sarapan dibarengi suara teriakan dari lantai dua tempat kesayangannya mempersiapkan diri.
"MOMMYY, JAKET WINNIE YANG HIJAU DIMANA?" teriak bungsunya.
Tak lama.
Pawat lari dari arah tangga sembari meneriaki ibunya.
"Mommy sepatu putih Abang yang baru dibeliin Daddy itu dimana?"
"Di rak sepatu depan, kamu asal - asalan kalau udah selesai makenya"
"Ooh iya, makasih ya cantiknya aku. Muachhh" Pawat langsung pergi ketika satu kecupan pipi didapatnya.
"SAYANG, DASI NYA NGGAK ADA"
"Astaga, berikan kesabaran Tuhan" monolognya.
"Bi, minta tolong selesaikan ya. mau urus anak-anak sama Daddynya dulu. Terima kasih"
"Baik nyonya"
Gulf naik ke lantai dua. Masuk ke kamar Win terlebih dahulu.
"Adek sebentar ya nak, Mommy mau cariin jas Daddy dulu. Adek turun sarapan dulu sama Abang"
Gulf sudah terbiasa dengan suasana seperti ini.
Setelah selesai menyiapkan segalanya, anak-anak baiknya dan suami sudah siap untuk berangkat ke tujuan masing-masing.
"Mommy, nanti malam tungguin Winnie sama Abang naa, Mommy semangat" ucap si bungsu.
"Terimakasih nak, semangat juga kuliahnya ya"
"I love u Mommyy" ucap Pawat.
"I love u more Abang"
perbincangan hangat di halaman rumah.
Pawat dan Win berebut mencium pipi
ibunya dengan sayang."Eeeeh nggak usah rebutan kan pipi Mommy ada dua sayang" sela Mew.
Win mencium pipi kiri dan Pawat mencium pipi kanan. Dengan gemas mereka terlalu menekan ke pipi ibunya.
"Waduh waduh pipi Mommy abis ini" candanya pada anak-anak.
"Dikancing ini loh bajunya kebiasaan kaya bapakmu aja" Gulf telaten membenarkan pakaian yang dikenakan si sulung.
KAMU SEDANG MEMBACA
Future Family (MEWGULF)
Non-FictionBuku harian dari kehidupan keluarga Jongcheveevat yang selalu bahagia. Bukan cerita berat, cerita sangat ringan dan jangan harap ada konflik yang besar. "Semua teman-temanku iri melihat kedekatan keluarga kita"