♡Happy Reading♡
Irina membuka pintu rumah dengan tubuh kotor dan bau, gadis itu mengusap air matanya yang selalu keluar. Setelah satu jam berjalan kaki, akhirnya ia sampai ke rumah.
"Irina, kamu kenapa jadi gini sayang?",
Irina menatap Olivia yang berlari ke arahnya dengan tergesa. Wanita itu menepuk kotoran yang lengket di pakaian seragam anaknya.
"Ini semua karena REXANNE MA! hiks hiks hiks", ujar geram Irina sambil menghentakkan kakinya.
"Kamu ngapain bawa-bawa nama cucu saya!"
Irina maupun Olivia menoleh ke arah tangga, di mana Zoeya sedang berdiri dengan tatapan tak sukanya. Kemudian wanita tua itu, turun mendekat ke pada mereka.
"Kamu bau banget. Heh kamu, apa kamu tidak pernah mendidik anakmu agar tidak main-main di tempat sampah?!. Lihat akibatnya, anakmu itu membawa kuman ke rumah ini", ujar sinis pada Olivia yang menunduk diam.
"Nenek jahat banget, ini bukan salah Mama. Ini semua Rexanne!!!", ujar Irina membantah.
"Kamu ngapain bawa nama cucu saya ha?!!!", ujar Zoeya yang mulai terpancing.
"Maafkan Irina tante, sekali lagi maafkan anak saya", ujar Olivia yang menunduk kemudian menarik tangan Irina dengan kasar.
"Dasar huh. Ngomong-ngomong, di mana Valerie? Ini sudah malam", gumam Zoeya. Wanita itu mengambil ponselnya di dalam saku, kemudian membuka kontak. Namun, jari tua itu berhenti dengan wajah kesal.
"Astaga, nomer Valerie kan tidak ada di sini", decak kesal Zoeya.
Wanita itu segera membuka pintu, saat mendengar bunyi mesin mobil. Zoeya segera menghampiri Mike yang datang bersama William. Mereka berdua baru saja pulang dari kantor.
"Kenapa Bun? Tidak perlu repot-repot ke sini", ujar William dengan heran.
"Ck, Bunda tidak serajin itu menyambut kalian di luar. Tetapi Bunda khawatir saat Valerie belum pulang-pulang juga", ujar khawatir Zoeya.
"Bagaimana bisa? Aku tadi siang sudah menunggunya di gerbang sekolah. Namun anak itu tidak menampakkan diri, Ayah kira ia sudah pulang duluan", ujar Mike.
Belum sempat William membuka mulut, ponselnya sudah bergetar di genggamannya.
"Tumbenan pria ini menelpon", gumam William yang langsung mengangkat paggilan itu.
Mike dan Zoeya menatap heran perubahan wajah William yang kini terlihat terkejut. Pria itu langsung menutup sambungan, dengan tergesa.
"Valerie ada di rumah sakit!", ujar William.
***
Rexanne membuka matanya yang terasa berat, yang langsung disambut oleh pencahayaan terang dari lampu besar di langit-langit ruangan serba putih itu.
"Nggak mungkin ini surga, secara guenya orang berdosa, dosa gue aja nggak bisa kehitung", gumamnya denga lirih sambil memegang kerongkongannya yang kering.
"Lo belum mati"
Gadis itu langsung menoleh pada asal suara. Seketika Rexanne langsung berdecak saat melihat Alaric, yang sedang bermain game dengan fokus, di bawah lantai samping brankarnya.
"LO KALO JADI COWOK BISA NGGAK SIH, NGGAK NGAGETIN GUE!. GUE KIRA LO SUSTER NGESOT PAKAI PAKAIAN PUTIH-PUTIH GITU!. TRUS LO NGAPAIN DUDUK DI LANTAI?! LAGI SEMEDI? Uhuk uhuk uhuk", pekik keras Rexanne yang pada akhirnya batuk-batuk karena kerongkongannya kering, apalagi karena gadis itu sudah meminum air laut yang asin luar biasa.
KAMU SEDANG MEMBACA
REX-Nya ALA [SEGERA TERBIT]
AdventureDia Cessie Bernadet, gadis yang entah mengapa membenci tokoh protagonis di semua novel. Dia si pembela garis keras tokoh antagonis. Namun bagaimana jika Cessie merasuki tubuh Rexanne Kimmy Aphrodite Valerie, si gadis jahat dengan segala sikap buruk...