04. 〣 STEPMOTHER 〣

150K 14.6K 438
                                    

S.  E.  L.  A.  M.  A.  T
☆ MEMBACA ☆


Pagi hari menyapa kembali dengan sejuta kedamaian bagi mereka para pecinta kopi, yang sudah duduk dibangku cafe menunggu pesanan sebelum memulai aktivitas. Cafe yang dibatasi oleh kaca itu langsung berhadapan dengan jalan umum yang sedang kian ramainya.

Rexanne masuk ke dalam sana sambil menenteng skateboard setelah menempuh perjalan sekitar tiga puluh menit.

"akhirnya barista kita kembali juga, enak kali lo suka-suka gak kerja, berasa cafe ini milik lo?"

Rexanne menatap satu orang lelaki yang sayangnya tampan sedang berkacak pinggang menatapnya tajam. Ya, selalu saja ada sesuatu yang tidak tercantum dalam novel tentang Rexanne yang bekerja sebagai barista di sebuah Cafe. Untung saja Rexanne telah nenemukan pin ponsel milik pemilik tubuh hingga membuka sebuah diary dalam aplikasi. Jadi, ia tidak akan selamanya jadi orang bodoh.

"bacot lo"ujar Rexanne membuat kelaki itu memberikan tatapan sinis padanya.

Rexanne tau lelaki itu, namannya Aiden, menurut ciri-ciri yang sudah dipaparkan dalam diary. Lelaki bernama Aiden ini adalah kelaki yang selalu mengganggunya dengan tingkah seperti sikapnya sekarang, dan seakan tidak senang dengan kehadirannya. Dia seseorang yang suka menyindir dengan mulut pedas. Aiden juga seorang barista sama sepertinya dan sekaligus pemilik cafe.

"cepat kembali bekerja Rexanne".

Seorang lelaki dengan suara  manly melemparkan apron ke arah Rexanne yang langsung ditangkap dengan benar oleh gadis itu. Dia adalah Matthew, pria sedikit kaku dan bertingkah dewasa diantara mereka bertiga, dia juga seorang barista.

Aiden menatap tajam pada Rexanne kemudian kembali ketempatnya membuat Rexanne menghela napas heran pada lelaki itu. Jika memang tidak menyukainya, kenapa tidak langsung pecat saja?

Setelah memakai apron, Rexanne langsung bergabung pada mereka di meja luas tempat mereka meracik kopi, setelah sebelumnya telah menggulung rapi rambutnya ke atas.

Setelah memakai apron, Rexanne langsung bergabung pada mereka di meja luas tempat mereka meracik kopi, setelah sebelumnya telah menggulung rapi rambutnya ke atas

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Dengan lihai Rexanne meracik kopi sesuai pesanan seperti sudah terbiasa melakukannya. Tentu saja karena dulunya juga, Cessie adalah seorang barista yang bedanya, ia bekerja di kedai kecil milik tetangganya.

Bunyi lonceng terdengar di atas pintu saat dibuka oleh seorang pelanggan baru.

"jus melon satu"

Rexanne langsung mendongak saat suara lembut di hadapannya. Ia menatap wanita aneh yang memesan sesuatu yang tidak diperjualbelikan di situ. Tapi tunggu, ia sedikit familiar dengan wajah yang sedang tersenyum padanya.

"maaf bu, kami tidak menyediakan sejenis itu. Kami di sini hanya mendiakan kopi"ujar Rexanne dengan tenang.

Wanita itu kemudian mengangguk sambil terkekeh.

REX-Nya ALA [SEGERA TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang