♡Happy Reading♡
Rexanne menatap malas pada jalanan yang mulai ramai, kemudian menarik napas panjang sebelum membuangnya dengan malas. Gadis itu duduk halte bus setelah selama lima belas menit di sini.
Rexanne dengan pakain khas Talent High School itu memakai tas kecil bewarna peach dan flat shoes putih bertumit lima senti.
Gadis itu segera berdiri saat bus berlantai dua berhenti di depannya. Gadis itu segera naik dan duduk paling belakang dikarenakan sudah penuh.
Rexanne menatap aneh pada beberapa pengunjung yang bahkan hampir selalu menatapnya diam-diam, kemudian berbisik satu sama lain. seorang gadis dengan seragam yang berbeda dengannya, datang dengan pelan lalu berdiri di depannya.
Rexanne mengangkat alis berkerut saat dua orang lainnya ikut menghampirinya. Kedua gadis yang baru datang mendorong pelan bahu gadis itu sambil memberikan kode.
"Em maaf, boleh minta tanda tangannya?", ujar malu-malu gadis berkecamata bulat.
"Ya?"
Rexanne melongo saat mendapatkan pertanyaan aneh.
Gadis berkecamata itu buru-buru membuka renselnya kamudian mengelurakan bolpoin serta selembaran kertas berisikan foto?
"Ini, aku adalah penggemarmu", ujar gadis itu dengan semangat sambil menyodorkannya pada Rexanne.
Rexanne menatap tak percaya pada poster seukuran kertas HVS, yang berisi fotonya dan Damian.
"Di mana kau mendapatkannya", ujar Rexanne.
"Poster ini banyak tertempel di jalan, mall, bahkan di bus. Itu....", ujar gadis itu sambil menunjuk selebaran yang sudah tertempel di dinding bus.
Rexanne menerima kertas itu dengan pelan, kamudian menggores sesuatu di sana yang berupa tanda tangannya saat masih menjadi Cessie.
"Jangan lupakan sertai namanya hehe", ujar gadis itu dengan malu-malu sambil menggaruk kepalanya.
"Aku juga", ujar serentak kedua gadis di bekanganya yang hanya di balas senyum tipis.
Tak lama kemudian, Rexanne kembali tersenyum dengan wajah tertekan saat puluhan orang lainnya datang untuk mengajaknya berfoto. Gadis itu memastikan jika ia akan terlambat.
***
Rexanne membuka kelas dengan wajah lesu, gadis itu bersyukur karena kelasnya sedang jam kosong. Ia tak memperhatikan lagi jika ia sedang menjadi pusat atensi teman sekelasnya.
Rexanne meletakan tasnya dengan malas kemudian menelungkupkan kepalanya di atas meja.
Avian langsung ngacir mendekati gadis itu, kemudian duduk di depan meja Rexanne sambil menghadap ke arahnya. Avian menatap itens keduanya, Rexanne dan Damian.
"Lo berdua ada hubungan apa? Kalian pacaran?", ujar kepo Avian.
Rexanne mengangkat wajahnya kemudian bersandar di bangkunya. Ia menatap Damian di sampinganya, yang masih asik membolak-balikkan komiknya.
"Iya, kita pacaran. Iyakan ganteng?", ujar Rexanne sambil mencolek dagu Damian dengan genit. Percayalah, kelakuan gadis itu membuat riuh heboh dari teman-temannya.
Damian menepis tangan Rexanne dengan tajam, namun tak ayal wajahnya memerah menahan sesuatu yang bergejolak di perutnya. Tentu saja rasa menjijikan saat tubuhnya disentuh-sentuh oleh Rexanne.
Brakk
"JADI BENERAN LO BERDUA PACARAN?!", pekik heboh Avian yang langsung berdiri dari duduknya. Mereka serentak menatap pergerakan lelaki yang sedari tadi hanya diam sambil menatap diam ke arah ponselnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
REX-Nya ALA [SEGERA TERBIT]
مغامرةDia Cessie Bernadet, gadis yang entah mengapa membenci tokoh protagonis di semua novel. Dia si pembela garis keras tokoh antagonis. Namun bagaimana jika Cessie merasuki tubuh Rexanne Kimmy Aphrodite Valerie, si gadis jahat dengan segala sikap buruk...