17. 〣 BERSAMANYA 〣

102K 10.3K 389
                                    

♡Happy Reading♡

Irina maju dengan geram, kemudian menendang kaki Rara dengan kasar.

"KAMU MAU NUDUH APA SAMA PAPA IRINA?! MAU BELAIN JALANG ITU IYA! KALIAN TERTULARKAN SAMA REXANNE, NGIKUTIN SIFAT LANCURNYA, HA?!?"

"IRINA!"

Teriakan serentak Alaric serta William.

"APA PA?! APA!, KAMU JUGA AL! MAU BELAIN BITCH INI, SETELAH REXANNE REBUT KAMU, DIA JUGA MAU REBUT PAPA! KALIAN SEMUA LIHAT KELAKUAN GADIS ATAU BISA KITA SEBUT WANITA, REXANNE MENGGODA PAPA IRINA! DASAR ANAK HARAM!", pekik Irina sambil mengusap lelehan air matanya, gadis itu mengelurkan semua unek-uneknya, dan mempermalukan Rexanne adalah balasan awal.

"IRINA!", William yang sudah marah sekaligus malu langsung menyeret Irina masuk ke dalam mobil.

Seluruh penghuni sekolah langsung heboh mengatai Rexanne, dan membela perkataan Irina. Apalagi bagi mereka yang masih punya dendam kesumat atas perbuatan gadis itu dimasa lalu.

Alaric langsung menarik tangan Rexanne, pergi dari sana menuju motornya. Mengangkat tubuh Rexanne yang hanya diam sedari tadi, dan mendudukannya di atas jok.

Alaric langsung menyalakan mesin motornya, lalu meninggalkan parkiran sekolah yang kian memanas, tentu saja dengan pertengkaran antara dua sahabat sang antagonis, Rara dan Ifanka dengan sahabat sang protagonis, Maida dan Easter.

***

Hanya keterdiaman yang terjadi pada dua makhluk yang masih berseragam sekolah itu.

"Lo... Nggak apa-apa?", ujar Alaric membuka suara, lelaki itu menatap sesekali di kaca spionnya kemudian kembali fokus ke jalanan ramai itu.

"Hm", balas Rexanne dengan malas.

"Pegangan, kita ngebut", ujar Alaric yang mengambil tangan dingin Rexanne yang terlihat menggigil karena diterpa angin pagi, lalu lelaki itu memasukkannya ke dalam kantong celananya.

"Nggak usah lepas dan nggak usah bergerak di dalam sana", ujar Alaric dengan santai.

"Kenapa?", ujar Rexanne dengan bingung.

"Ada yang bangun nanti", balas Alaric seadanya.

Alaric langsung menaikkan kecepatan motornya, membuat Rexanne menguap. Benar-benar posisi yang membuatnya ngantuk.

"Kita mau ke mana?", gumam kecil Rexanne, namun masih bisa didengar oleh Alaric.

"Gue laper, lo yang traktir"

Ucapan tenang Alaric yang dapat langsung membuat Rexanne membuka mata lebar-lebar.
"Loh kok gue yang traktir, nggak punya modal lo", ujar sinis Rexanne.

"Lo punya utang buat traktirin gue, dan gue masih ingat", ujar Alaric membuat Rexanne mencibir dalam diam.

"Awas aja lo minta yang mahal-mahal, apalagi ngelunjak, gue gibeng", ujar ketus Rexanne.

Alaric tidak menjawab, lelaki itu hanya memberi senyum tipis dibalik helmnya.

"Rex"

REX-Nya ALA [SEGERA TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang