36. 〣 PERKARA 〣

71.4K 9.2K 541
                                    

♡HAPPY READING♡

Gue lihat lo lagi, mata hitam itu akhirnya bisa gue lihat lagi di dunia nyata. Rambut lo yang indah benar-benar menambah daya tarik gue, sangat cantik seperti biasanya. Saat lo sedikit curi pandang, mata itu kembali beralih membaca buku.

Lo lucu, gue cinta. Sangat menggemaskan saat lo membaca buku dengan terbalik, akibat ketauan ngelirik gue.

Maafin gue udah buat lo ngulang waktu, gue ngelakuin ini karena janji gue, walaupun gue nggak tau apakah takdir bisa berubah.

Maaf juga udah buat lo hidup di dua dunia. Hidup dengan segala tekanan, gue nggak bisa apa-apa. Maaf banget, lo jadi kebingungan menghadapi dunia nyata yang karakter tokohnya banyak yang berbeda.

Gue bakalan gunain kesempatan lima tahun ini buat ubah segalanya. Tapi gue nggak janji, takdir nggak segampang itu untuk diganti. Tapi gue bakalan usaha, gue bakalan sekuat tenaga buat wujudin mimpi Rexala, sekuat gue berusaha saat mundurin waktu.

Lo ngga perlu tau betapa gue sayang sama lo, karena gue nggak berharap apa-apa lagi, selain bisa buat lo nyaman dan bahagia akan kehadiran gue.

"Bro"

Alaric tersadar dari gerakannya, yang mengamati tiga orang gadis, yang sedang makan di pojok kantin sambil bercanda.

"Kenalin gue Aiden, izin numpang", ujar Aiden yang langsung duduk di depan Alaric.

Alaric hanya mengangguk seadanya, sambil menikmati jus melonnya.

"Aiden anjing!"

Uhuk uhuk uhuk

Aiden langsung menepuk dadanya yang sakit, sambil menatap gadis yang sedang melotot padanya.

"Irina yang cantik bin gemes, pujaan hati gue yang paling mempesona di antara banyak gadis-gadis di dunia, ada apa Yang?", ujar Aiden sambil menarik pelan tangan Irina, duduk di sampingnya.

"GUE-LO!", pekik Irina sambil menampol kepala Aiden dengan keras.

Aiden? Lelaki itu mengelus kepalanya dengan pelan, sambil meringis kesakitan.

"Ampun Yang, aku nggak ngulang lagi", ujar Aiden dengan wajah ternistakan.

"Huh! AIDEN ANJING!, AKU SURUH KAMU APA TADI HA?!",

Aiden menggosok telinganya dengan bibir tersenyum, lebih tepatnya senyum terpaksa.

"AKU NGGAK SURUH KAMU SENYUM BEGO!. AKU SURUH KAMU APA TADI?!", pekik Irina sambil menatap tajam pada Aiden. Gadis itu tidak peduli jika mereka menjadi tontonan para siswa yang sedang mengisi perut.

Jangan tanyakan wajah Rexanne sekarang. Gadis itu hanya bisa membuka mulut tak percaya melihat sikap Irina.

'Jangan bilang mereka berdua pacaran? Tapi di novel, Irina pacaran sama cowok..... Eh bentar-bentar, siapa cowok itu? Kok gue lupa sih? Pacar Irina di dunia novel', batin Rexanne dengan heran.

"Kenapa lo Kim, mulut lo kemasukan lalat tau rasa", ujar santai Easter.


"Nggak", ujar Rexanne.

REX-Nya ALA [SEGERA TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang