♡HAPPY READING♡
Four Years Later....
New York University
"Sekian hasil prenstasi saya, terimakasih"
Prok prok prok
Tepuk tangan meriah, mengiringi ucapan seorang gadis yang berdiri tegak, di depan puluhan mahasiswa yang sedari tadi mendengarkan dengan seksama, sambil menatap kagum pada layar proyektor.
Gadis bersurai hitam itu menunduk sebagai salam perpisahan, sebelum langsung keluar dari sana dengan menenteng buku-buku tebal.
"Valerie!"
Kaki jenjang beralaskan flat shoes dengan rok selutut itu berhenti, saat mendengar sebuah lengkingan, disusul dengan langkah kaki yang kian mendekat.
Gadis itu berbalik, menatap gadis berkecamata, yang sedang mengatur napas.
"Lo kebiasaan deh Maida, nggak ingat umur lo teriak-teriak mulu", ujar gadis itu dengan frontal dan tenang.
Sedangkan gadis berkecamata itu hanya mengangkat bahu acuh, seakan tak peduli dengan ucapan yang terlontarkan baginya barusan.
Kedua gadis beda tinggi itu akhirnya berjalan beriringan, di lorong kampus dengan masing-masing saling diam.
"Ah iya, gue hampir lupa. Nyonya Daisy tadi nelpon gue Val", ujar Maida.
"Terus?"
Maida mendengus dengan mata menatap kesal pada Rexanne, yang sekarang kini dipanggil Valerie, sejak kejadian empat tahun silam.
"Dia ngundang kita buat hadir di syukuran Rara nanti malam", ujar Maida dengan ketus.
"Gue sibuk", ujar Rexanne dengan cepat, tanpa mau menatap wajah masam Maida di sampingnya.
"Plisss dehh Val, paling dua jam itu mahh. Ah lo mah nggak seru, masa gue ke sana sendirian, gue kan kepo banget pengen liat perut Rara yang katanya udah bunting", ujar Maida sambil memegang lengan Rexanne yang mendengus.
"Gue ada pemotretan Mai, lo aja sana lagian deket sini. Lagian lo jangan asal nuduh orang pake acara bunting segala", ujar Rexanne dengan datar.
Maida mencibir sambil terus menyeimbangi langkah lebar Rexanne, yang kini menyeberang jalan setelah lampu untuk pejalan kaki menyala. Maida terus mengikuti gadis tinggi itu, diantara kerumunan orang yang turun menyeberang dari berbagai arah.
"Emang faktanya lohh Val, lo aja yang nggak tau kalo kabar itu udah kesebar. Semua orang juga tau kali", ujar lanjut Maida.
"Lo aja Mai, gue sibuk", ujar Rexanne dengan datar.
"Lo nggak usah boongin gue deh Val, masa ada pemotretan malam-malam. Bilang aja lo mau ke pantai lagi", cibir Maida dengan suara pelan.
"Itu tau", ujar lancar Rexanne, membuat Maida merotasikan matanya dengan masam.
"Emm iyain, oh iya Val.... Alister mau ke sini dianya, katanya sihh mau liat mantan pacarnya. Dia nitip salam sihh buat lo", ujar ragu Maida dengan suara memelan sambil menggaruk lehernya yang tidak gatal.
"Jadi?"
Maida menelan ludah, lontaran dingin dari mulut temannya itu, membuatnya ketar-ketir sendiri. Apa lagi mereka sekarang sedang masuk kepembahasan, yang sensitif bagi Rexanne.
"Emm Val.... Lo nggak mau buka hati gitu?", cicit Maida dengan memperhatikan pergerakan tangan Rexanne yang berhenti, saat akan membuka kunci apartermennya.
KAMU SEDANG MEMBACA
REX-Nya ALA [SEGERA TERBIT]
AdventureDia Cessie Bernadet, gadis yang entah mengapa membenci tokoh protagonis di semua novel. Dia si pembela garis keras tokoh antagonis. Namun bagaimana jika Cessie merasuki tubuh Rexanne Kimmy Aphrodite Valerie, si gadis jahat dengan segala sikap buruk...