♡HAPPY READING♡
Pagi ini keluarga Edwardo terlihat sedang sibuk. Ah bukan, tepatnya hanya sang nyonya yang mondar mandir sedari tadi bersama Rexanne, yang sedang menatap horor pada Boo.
"Boo, jangan ngikut hoyy, husss huss huss", ujar Rexanne yang mengangkat tubuh mini anjing itu, meletakkannya di depan pintu.
"Heh! Jangan bergerak!", ujar Rexanne yang segera menghampiri Irina, yang sudah badmood dari tadi. Gadis itu sudah bersandar di mobil yang sedang dipanaskan.
Rexanne menggeram saat Boo mengikutinya dari belakang, menggesekkan bulunya yang lebat ke kaki telanjangnya. Sepatu? Gadis itu menentengnya di tangan kirinya.
"Boo, sana!", ujar kesal Rexanne yang mendorong pelan tubuh kecil itu, menjauh darinya. Namun, Boo hanya diam duduk sambil menatap berbinar pada Rexanne, dengan lidah yang ia keluarkan.
"Nah kan lo! Ini nih karma dari lo yang nyolong Boo dari pemiliknya!. Bisa cepetan nggak sih? Telat ini", ujar sinis Irina.
"Ya kan kaos kaki gue udah ilang asu", ujar geram Rexanne.
"VALERIE!"
Mereka berdua menoleh pada Olivia, yang berlari kecil ke arah mereka.
"Mama udah bongkar semua, tapi nggak ada. Pake ini aja", ujar Olivia yang menyodorkan sebuah kaos kaki.
"Ahahahah, ciee yang pake kaos kaki bocil hahaha, ada mobil-mobilnya lagi hahahaha", gelak tawa Irina memecah sambil menunjuk corak kaos kaki di tangan Olivia.
Rexanne memasang wajah masam, sambil menatap sinis pada Irina. Dasar saudara laknat.
"Nggak ah Ma, Valerie udah besar", ujar ketus Rexanne."Lohh, terus kamu pake apa. Salah kamu sendiri ceroboh naruh di mana-mana. PAKE CEPET!", ujar Olivia sambil memelototi Rexanne.
Irina memegang perutnya yang kram, akibat tertawa keras. Gadis itu menarik kepala Rexanne sambil berbisik.
"Turutin aja kali, tau aja Mama lagi PMS", ujar Irina dengan santai.
Dengan senyum paksa, Rexanne mengambil kaos kaki itu, membuat senyum Olivia melebar.
Mereka berdua langsung menaiki mobil, yang sudah disiapkan. Boo? Makhluk kecil itu merusaha masuk ke mobil namun sayang, ia sudah diangkat oleh Olivia. Wanita itu melambaikan tangan, mengantar kepergian keduanya.
Perjalan mereka hanya diisi oleh ledekan Irina, yang masih ngakak sendiri. Gadis itu menoel-noel pipi Rexanne yang datar sedari tadi.
"Kasihaannn ahahahaha", Irina tak henti-hentinya tertawa. Gadis itu membuka tasnya, lalu melemparkan kaos kaki putih ke arah Rexanne.
"Lo dalangnya?", ujar geram Rexanne.
"Emm bisa dibilang gitu sihh", ujar Irina dengan santai, lalu memasang wajah polos yang kelihatan menyebalkan menurut Rexanne.
Mobil mereka yang dikemudi oleh seorang supir pun, berhenti di depan gerbang sekolah. Rexanne turun lalu menatap sekolah yang berbeda dari dunia novel dulu. Sebuah sekolah bergengsi bernama SMA STAR.
"Ngapain lo bengong, itu bestie bobrok lo udah teriak-teriak kayak orgil nohh", ujar Irina yang menunjuk ke arah dua orang gadis, kemudian pergi dengan santai.
Rexanne terdiam sekaligus heran, saat kedua gadis itu segera menariknya masuk. Bentar, ia tidak heran pada Ifanka, tetapi EASTER. Di mana Rara? Apakah Easter adalah sahabatnya di dunia nyata?
Rexanne berhenti tiba-tiba, membuat keduanya berhenti dengan menatap heran padanya.
"Kenapa lo Kim?", ujar Easter dengan heran.
KAMU SEDANG MEMBACA
REX-Nya ALA [SEGERA TERBIT]
AventureDia Cessie Bernadet, gadis yang entah mengapa membenci tokoh protagonis di semua novel. Dia si pembela garis keras tokoh antagonis. Namun bagaimana jika Cessie merasuki tubuh Rexanne Kimmy Aphrodite Valerie, si gadis jahat dengan segala sikap buruk...