42. 〣 MURID BARU 〣

55.5K 6.5K 312
                                    

♡HAPPY READING♡

Gadis dengan penampilan modis itu, melangkah dengan anggun melewati pos satpam, yang baru saja membukakan gerbang untuknya. Dia Rara, gadis itu langsung masuk ke dalam mansion saat pintu dibuka lebar untuknya.

"Halo beb", ujar Rara dengan berbinar, dan langsung memeluk tubuh lelaki, yang sedang memainkan ponselnya di ruang tamu.

"Apaan sih Ra, ngapain lo ke sini?", ujar Alister yang risih dengan kehadiran gadis cantik itu, yang selalu merecokinya setiap saat.

"Ihhh Al, gue kan cuman mau beramah tamah sama bokap dan nyokap lo, lo kan nggak suka kalo gue ke sini, jadi gue kasih kejutan deh", ujar Rara dengan kesal sambil memanyumkan bibirnya.

"Buat apa sihh?, nggak penting tau nggak. Mending lo balik sana, bokap nyokap gue udah keluar", ujar geram Alister yang kembali pada aktivitasnya, mengabaikan pacarnya yang sudah mendengus kesal.

Rara menatap sekeliling yang terlihat sepi, gadis itu langsung berdiri meninggalkan Alister yang diam saja, memainkan ponselnya. Rara menaiki satu persatu undakan tangga, dengan mata meneliti seluruh sudut mansion mewah itu.

Setelah sampai di lantai tiga, gadis itu melangkah pada sudut ruangan, yang menarik perhatiannya. Rara menaiki satu persatu undakan tangga, membuka pintu yang ternyata belum terkunci sempurna.

Rara berdecak kagum, setelah menemukan kamar keren, di atas loteng. Gadis itu disambut dengan bau maskulin khas seorang lelaki, membuatnya ingin betah terus menerus.

Gadis itu menjelajahi seluruh sudut rumah, memegang beberapa buku-buku yang menurutnya tidak menarik sama sekali. Buku-buku tentang teknologi, dan percobaan-percobaan ilmuan, serta penelitian, juga terdapat buku ilmu tentang antariksa.

Rara bergeser meninggalkan rak buku, gadis itu kini beralih pada sebuah jam pasir yang terlihat aneh dari yang lain, terletak di pojokan. Bagaimana tidak, jam itu terlihat lebih menarik dari jam pasir lainnya, dengan ukiran mewah.

Rara dengan penasaran langsung memegangnya, menatap lebih dekat ke dalam pasir bewarna emas. Gadis itu mengerutkan alis saat melihat sebuah kabel yang menyambungkan jam pasir itu dengan sebuah colokan.

"Sejak kapan jam kuno satu ini pake listrik?", ujar heran Rara.

Rara menggoncang jam pasir itu, membolak baliknya, hingga kemudian ia membolakan mata saat melihat sesuatu cahaya kecil dari dalam, yang melekat pada ujung jam.

"RARA! LO DI MANA!"

Gadis itu terkejut hingga refleks menjatuhkan jam pasir kaca di tangannya, ke lantai hingga kini pecah berkeping-keping. Rara melotot dengan wajah pucat, sambil menggigit kukunya gelisah. Dengan langkah cepat, gadis itu langsung melarikan diri, turun ke lantai dasar dengan bersikap seadanya saja, seakan tidak terjadi sesuatu.

Dalam hitungan detik, semua listrik langsung padam, semua alat-alat canggih pun mati seketika. Hingga dua menit kemudian, semuanya kembali stabil, tanpa diketahui pengebab dari semua itu.

Rara, gadis itu tidak tau saja, kelakuannya barusan telah membuat sebuah takdir baru, yang mulai bergeser dari mulanya. Entah itu takdir yang buruk, lebih buruk dari sebelumnya, atau sebaliknya. Tidak ada yang tau, karena takdir yang telah disusun serapi mungkin, kini mulai berubah dengan hancurnya cahaya kecil yang terbelah oleh pecahan kaca, serta cahaya infra merah yang terdapat di sudut ruangan.

REX-Nya ALA [SEGERA TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang