31. 〣 REXALA 〣

84K 9.8K 719
                                    

♡HAPPY READING♡


Ting

Beberapa remaja yang sedang meledek satu sama lain, langsung menoleh secara bersamaan pada ponsel yang tergeletak di atas meja, milik satu remaja yang langsung menggapai benda persegi itu.


"Tumbenan babang Damian punya notif, siapa tuh?", ujar kepo Avian, sambil memakan kentang goreng, dengan mata tertuju pada setiap pergerakan kaku Damian.

"Gue cabut", ujar datar Damian langsung mengambil kunci motornya, dan langsung bergegas meninggalkan Avian, Mark, serta Lucas, yang menatapnya heran.

"Nih cowok makin hari makin batu aja. Eh lo pada, gue rada heran aja sihh, si Damian normal nggak sih?. Suer deh, gue udah temenan dari sononya namun tuh cowok nggak pernah pacaran. Jangankan pacaran bestie, berdekatan sama cewek aja dia enggan", ujar Mark dengan serius, melontarkan semua isi pikirannya.

"Jangan bilang dia suka sama gue", ujar Avain dengan mata melotot.  

"Percaya diri banget lo. Ganteng gitu dibilangin nggak normal. Tau aja dianya tertutup, siapa tau dia dia punya doi diluaran sana", ujar Lucas sambil menyalakan rokoknya.

"Si Alaric ke mana aja dah? Dua hari ini itu orang nggak nongol-nongol. Nggak di sekolah nggak di rumahnya. Cas, lo tau di mana situ tuyul satu?", ujar Mark menatap Lucas yang terus mengelurkan asap dari hidung dan mulutnya.

"Nggak", ujar Lucas dengan pelan tanpa mau mematap ke arah Mark, yang seakan tidak puas dengan jawabannya.

"Beberapa hari lalu itu cowok keliatan pucat banget, sakit kah?", ujar Avian dengan bingung.

"Ck, yauda sihh. Ntar juga balik lagi dianya, mungkin lagi berobat", ujar Lucas dengan santai sambil menatap santai ke arah Avian.

***

Seorang lelaki menghampiri sebuah mobil hitam, yang berhenti di sebuah taman sepi. Lelaki itu menatap sekeliling, kemudian mengetuk kaca mobil itu.

Kaca hitam itu terbuka, memperlihatkan dua pria yang kelihatan sangar.

"Anda tuan D?", ujar salah pria itu yang dibalas anggukan oleh lawan bicara.

Pria itu mengambil sesuatu di dashboard, yang terbungkus kain hitam.

"Barang yang anda pesan sesuai pesanan anda, dilengkapi dengan kekuatan peluru yang tercepat di banding yang lain, karena telah dimodifikasi oleh beberapa agen khusus. Anda tinggal membayar sesuai perjanjian", ujar pria itu yang langsung melempar bungkusan itu pada sang lelaki.

"Sudah saya kirim, silahkan dicek", ujar datar lelaki itu. Pria itu kemudian membuka ponselnya, mencari sesuatu di sana kemudian tersenyum.

"Lunas", ujar pria itu yang kemudian langsung melajukan mobilnya.

***

"SAYANG!, BUKA PINTUNYA!"

Rexanne lah yang paling santai, di antara kedua orang dewasa yang memukul pintu bercat pink, sambil berteriak keras. Gadis itu bersandar di dinding sambil berjongkok, menatap bosan pada mereka.

REX-Nya ALA [SEGERA TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang