Chapter 51

140 10 2
                                    

Aku dan abang berhenti di rumah Syaz. Ya, mangsa pertama kitorang ialah Syaz sebab Syaz je yang agak normal. Yang lain mungkin tengah prank aku.

"Tak nak abang ikut? "

Aku menoleh ke arahnya di sebelah, "Nope, just stay here, "

Aku terus keluar dari kereta lalu aku berjalan ke pagar rumahnya.

"Excuse me? " aku menegur seorang bodyguard yang bertugas di pagar itu.

"Yes? " bodyguard itu memandangku.

"Oh Miss Zedi, please enter, " dia terus membuka pagar dengan pantas.

Pagar terus terbuka lalu aku pun masuk ke dalam. Aku berjalan menuju ke pintu utama rumahnya.

"Miss Zedi, it's an honor to meet you, " seorang wanita bergaun hitam menunduk hormat.

Aku tersenyum. Wanita ini adalah ketua pekerja di sini. Dialah yang menguruskan segala benda yang berkaitan dengan pekerja- pekerja di sini. Auntie Eyna.

Aku menggaru kepalaku perlahan, "I'm sorry because I come here without-- "

"You don't need to be sorry, Miss Zedi. You can come here anytime you want. It's my job to serve you, " Auntie Eyna menjawab penuh formal.

Aku mengeluh kecil, "Um can I go to Syaz's room? I wanna meet her, "

Auntie Eyna terkejut mendengar soalanku. Begitu juga dengan pekerja di sekeliling yang mendengar soalanku.

"Why? Did she perhaps still sleeping-- "

"Aren't Miss Syaz with you? " Auntie Eyna memintasku. Mukanya jelas kerisauan.

Aku terdiam. Hah? Dia dengan aku? Bila--

"Yesterday, she told me that she wanna hangout with you for a while. Until now, she still not return yet, "

Aku terkedu mendengar. Semalam, dah lama tau. Aku tersedar akan sesuatu.

Tak mungkin...

Aku terus memandang Auntie Eyna, "Oh haah! I forgot that she went to supermarket. Haha silly me, "

Aku mengetuk kepalaku perlahan. Ya, kalini aku kena tipu. Tak naklah susahkan hati diorang. Walaupun penipuan aku ni tak masuk akal.

Auntie Eyna tersenyum tawar. Dia tak tahu yang aku ni menipu kan?

"Um did auntie and uncle know about this? " aku menyoal.

"Yes they do. Yesterday at night, I was worried about Miss Syaz. So I decided to call both of them. And their answer a bit similar, "

"What is it? " aku mendekatkan diriku dengan Auntie Eyna.

"They said if both of you spend time together, they don't care. As long as you won't feel lonely, Miss Zedi, " Auntie Eyna jawab dengan jujur.

Aku terdiam. So parents dia dari dulu tak berubah ke? Aku mengucapkan terima kasih lantas berjalan keluar dari perkarangan rumah itu dengan perlahan.

"Miss Zedi! "

Aku menoleh ke belakang. Rasa macam ada orang panggil.

Auntie Eyna dan semua pekerja sekeliling menunduk hormat, "Congratulations on 5th ZIQHAS's anniversary, "

Mereka mengatakan dengan serentak. Aku tersenyum mendengarnya.

"Also, this maybe a bit early but happy birthday, Miss Zedi. I'll pray for your happiness, " Auntie Eyna tersenyun manis.

Aku tersenyum lantas mengangguk, "Thank you for your wish! "

Aku kembali berjalan.

So parents Syaz dari dulu tak berubah. Aku tahu diorang paksa Syaz kawan dengan aku sebab diorang akan dapat ganjaran daripada grandpa. Aku dapat tahu pun bila aku terdengar perbualan Uncle Helmi dengan grandpa.

ZIQHAS: The Ending [Edit]Where stories live. Discover now