Seminggu berlalu setelah Elizia berada di rumah Semesta sebagai anggota keluarga baru pemuda itu. Tak banyak yang mereka lalui, Semesta lebih banyak menghabiskan waktu bersama temannya di markas, sedangkan Elizia bersama temannya juga dan berjualan di pasar.
Ia tak melupakan dari mana asalnya, ia akan tetap mandiri meskipun sudah hidup berkecukupan dari orang tuanya, Sanu dan Aini. Elizia masih tahu diri untuk tak meminta yang aneh-aneh meskipun ditawari oleh mereka berdua.
Elizia masih bisa mencari uang untuk membeli apa yang ia inginkan, gadis yang sejak kecil sudah mandiri itu tak ingin merepotkan atau sampai menyusahkan orang-orang di sekitarnya.
Ah, hari ini, si cantik akan pergi jalan-jalan dengan Angkasa. Pemuda itu akhirnya menepati janjinya, dan itu juga karena Semesta mengingatkannya.
Semesta merasa tak enak selalu meninggalkan Elizia sendirian, dan lagi ia juga jarang menyapa gadis itu. Biasanya, Semesta pulang setelah Elizia tertidur dan ia hanya mengecup kening gadis itu sebentar lalu pergi.
Elizia sudah siap sejak tadi, ia juga sudah meminta izin pada Aini dan membantunya di dapur. Entah ke mana Angkasa akan membawanya.
Elizia tak khawatir mengenai Angkasa yang akan ke rumahnya, sebab dia yakin jika Semesta sudah memberitahu Angkasa di mana ia tinggal sekarang.
Dari luar rumah Semesta terdengar suara ketukan pintu, Elizia melangkah dengan perlahan ke sana. Ia yakin itu adalah Angkasa.
Dan benar saja, seorang pemuda jangkung nan tampan tengah berdiri di hadapannya seraya melempar senyum pada gadis itu.
"Assalamu'alaikum, baby Zi," ucapnya ceria.
Elizia tersenyum simpul mendengar ucapan itu, sudah cukup lama ia tak mendengar Angkasa memanggilnya seperti itu. "Wa'alaikumussalam, kak Asa. Ayo masuk."
Angkasa langsung masuk ke dalam sana, di ruang tengah sudah ada Sanu dan Aini yang duduk seraya menonton TV. Elizia dan Angkasa melangkah ke sana, mereka akan pamit pada keduanya.
"Ayah, bunda, aku boleh pergi sama kak Angkasa?" tanya Elizia.
"Boleh dong. Angkasa, tolong jagain anak om, ya," pinta Sanu.
"Siap, om, kalau gitu kita pamit. Assalamu'alaikum," pamit Angkasa.
"Wa'alaikumussalam, hati-hati!"
Angkasa menggandeng Elizia keluar, Sanu dan Aini tersenyum melihat keduanya. Tak ia sangka teman-teman Semesta ternyata juga kenal dengan Elizia.
"Anak katanya?"
—
Angkasa dan Elizia berada di TSM, salah satu mal yang ada di Makassar. Pemuda itu sengaja mengajak si cantik ke sana untuk bermain atau sekedar mengisi perut mereka.
KAMU SEDANG MEMBACA
Semesta dan Ceritanya [Qian Kun]
Fanfic"Kita, dua rasa yang tidak direstui semesta" © Arabella Minerva Yamri Start : 01/03/22 End : - Rank 100222 #1gera 100222 #3painful 100222 #3petaka 100222 #8azaleaspublisher 140222 #2petaka 170222 #1petaka 170222 #7painful 170222 #6azaleaspublisher...