20. Perpustakaan, basket dan cerita.

661 130 139
                                    

20. Perpustakaan, basket dan cerita.
_________________

    Jaidi berlalu pergi saat dokter yang menangani gadis itu databg dan meminta berbicara dengan pihak keluarga.

"Ty- apa darling? Kami baru dengar soal ini." Tanya Tian bingung. Ia dan Doni jelas tidak tahu menahu apa yang terjadi.

Mereka butuh penjelasan.

"Itu- ide kami bang." Luke- Xaveria dan Henderich maju. Memang- itu ide spontan mereka yang diusulkan ke Tyonse pada saat hari H- niatnya hanya benar-benar ingin meramaikan.

"Maksud kalian apa?"

"Darling- itu posisi pilihan. Jadi kayak kami milih perempuan random dari adek kelas yang lagi mos." Luke menghentikan ucapannya. "Niat kami cuma untuk penghibur acara ospek. Jadi kami upload di IG CT University kalo bakal buat event puncak random 'Darling of The Neo's'. Tapi betul betul cuma bentar bahkan hari itu juga kita hapus setelah acara." Lanjut Xaveria gugup.

"Kita ga tau imbasnya begini." Tutup Henderich takut.

Winarza yang entah bagaimana kini maju dan menarik kerah Luke. Menghajar membabi buta pria itu dan juga 2 temannya. Doni mati-matian menghentikan Winar. Menatap bingung emosi yang memantik didalam manik matanya.

"BANGSAT!"

"Win- lo napa win?" Dimas yang sebenarnya juga kecewa dengan teman-temannya berusaha menahan mereka. Sesungguhnya jika ingin disalahkan- tidak semua dari mereka bisa disalahkan.

Winarza- Kuncoro- Dimas- Juandria- Killian dan Mahen jelas tidak terlibat dalam hal ini.

Permana bersaudara tidak hadir sebagai NEO dikarenakan family trip yang dirancangkan Nyonya Permana saat itu.

Winarza juga tidak muncul karena menjadi pendamping dosen walinya saat itu.

Dimas berhalangan karena memang ada kegiatan pertemuan dengan Alumni Fakultasnya.

Dan Juandria serta Kuncoro memang tidak berniat mendaftarkan diri sebagai panitia.

Sedangkan anak 00 Line seperti Jeremy- Haidar- Renan- Valtaro- Naren dan Samudera adalah anak baru yang ikut ospek seperti Rise saat itu.

Mereka bahkan tidak pernah diceritakan perihal Darling The Neo.

"LO- GA PERNAH GUA AJARIN NARGETIN ORANG BEGITU LUKE!" Bogem itu hampir kembali lepas jika Doni tidak berhasil menahannya.

"Lo kenapa sih Win?"

"Lo pikir gua capek capek diem untuk apa?! Gua berusaha deketin dia lagi karena gua pikir ini kesempatan terbaik! Tapi dengan anjingnya kalian ngerusak dia!" Pekiknya mendidih.

"Lagi?" Gumam Luke bingung.

"Lo kenal Rise?" Tanya Killian.

"Gausah sok bego Ian. Lo sama gue. Kita sama-sama kenal Rise dengan baik. Gua ga bakal lupa cowo brengsek yang macarin gadis perpustakaan gue hanya karena tantangan." Winarza mengejek Ian dengan wajah muaknya. Ian tersentak. Gadis perpustakaan?

"Jangan bilang lo-"

"Iya. Gua Winarza Laksamana. Alumni sekolah itu sekaligus rekan terdekat Rise sebelum lo muncul dan ngerusak semuanya!" Pekik Winarza marah.

"Lo- adalah penyesalan gua terbesar. Gua nyesel saat gua sadar lo temen terbaik gua disaat lo sebrengsek itu Ian." Winarza melihatnya- Rise memang tidak pernah menceritakan secara gamblang identitas pria pujaan hati gadis itu. Tapi saat ia sadar bahwa Ian- teman satu grupnya di kampus adalah penyebab Rise- dari gelang buatan tangan Rise yang mereka buat bersama- selalu melingkar di pergelangan tangan Ian layaknya jimat, iatidak butuh penjelasan lagi.

[2] Darling of the Neo'sTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang