39. P day
___________Hari yang ditunggu akhirnya tiba.
"Mana Rise?"
"Udah duluan sama si Jian. Jam 7 udah berangkat." Seru Doni dari dapur sambil menghidangkan sarapannya.
"Oh."
Mereka makan dalam diam. Hanya Tyo yang sedikit heboh karena menyoapkan bahan bahan hari ini agar tidak ketinggalan satupun.
🍀🍀🍀
"Selamat pagi semuanya."
"Pagi pakkk" semuanya menjawab dengan lantang. Para anak NEO saling menatap satu sama lain. Tampak gelisah menyadari gadis yang mereka cari tidak berada di ruangan ini. Ada 2 orang yang belum hadir dan pak Jagad akan memulai mengabsen satu persatu nama mahasiswanya.
"Narendra?"
"Hadir pak."
"Xaveria?"
"Hadir pak."
"Kuncoro?"
"Hadir pak"
"Haidar?"
"HADIR BAPAKKKKZ-"
Pak Jagad mendengus. "Tidak usah lebay kamu."
"Winarza?"
"Hadir bapak."
"Baik semua sudah hadir ya." Pak Jagad segera menutup buku absensi membuat seisi kelas bingung. Tapi mereka tidak berani mengoreksi takut sang dosen menyadari ketidakhadiran kedua mahasiswa yang bersangkutan.
Didepan sekarang hanya ada Pak Jagad dan seorang (mungkin asdos?) yang duduk dibalik laptop dan mengoperasikan layar presentasi.
"Oke nak Rise- mohon bantuannya."
Perkataan Pak Jagad barusan membuat anak NEO melotot lucu. Agak sedikit serentak memiringkan badan sebelum menyadari sosok yang duduk didepan- mengoperasikan layar adalah sosok gadis yang mereka cari.
Tunggu.
Ada yang berbeda.
GADIS ITU MENGGUNAKAN MAKE UP?"Buset- bidadari bojong gede-" seloroh Luke mengedip jahil.
"Anjay-"
"Pake dress anjir. Cantik beut." Bisik Haidar dan Yanan saling menyerocos satu sama lain.
"Emang pesona anak Pak Jafran ga maen-maen. Kiw-" lanjut Henderich yang diberi pukulan pelan alias tempeleng dari Mahen.
Tyo melihatnya. Bagaimana gadis itu tersenyum ramah ke kelompok lain yang memulai presentasinya. Bagaimana gadis itu tampak lucu membaca materi presentasi dan mendengarnya sekaligus. Atau bagaimana gadis itu yang tetap berusaha aktif dan mengangkat tangannya menyela untuk bertanya- mewakili kelompok mereka.
KAMU SEDANG MEMBACA
[2] Darling of the Neo's
Fanfiction"Untuk setahun kedepan- mereka tinggal sama kita. Yang akur ya nak." Perkataan papa jelas menjadi alarm bahaya bagi Rise apalagi setelah 'mereka' yang disebutkan sang Papa menampilkan wujud sebagai geng Neo dari kampusnya yang sudah ia blacklist dar...