21. no words, use fist

687 136 78
                                    

21. No words, Use Fist
__________________________

    Yang mendengar penjelasan Jaidi tentu bukan hanya anak NEO. Aruna dan Adji- dua sejoli terong cabai kesayangan Rise itu juga turut hadir setelah Jian yang histeris sebelumnya menghubungi semua orang- termasuk Jafran yang kini dalam perjalanan.

Aruna- gadis yang menjadi sahabat Rise sejak gadis itu kehilangan ingatannya- mendidih mendengar penuturan Jaidi. Rasanya ingin ia layangkan beberapa tinjuan ke arah Tyo- tapi sepertinya gadis setan yang membuat sahabatnya berakhir seperti ini yang harus membayar harga terlebih dahulu.

"Jadi dimana gadis itu? Kantor polisi?" Una menyelak dan mengintrogasi mereka. Percuma muka diatas rata-rata, akhlak mereja tidak bisa di selevelkan dengan kekasih Una di Singapore sana.

Tyo menggeleng. "Akan susah menjebloskannya. Dia anak direktur Sadajiwa Corp."

Aruna menaikkan alisnya. Apa perusahaan kakeknya yang menyebalkan itu baru disebut?

"Anak direktur?" Aruna bergumam. Sebelum tawa remeh merekah dari sana. "Jangan bilang anaknya yang lo sebut disini Katerina Mayangsari?"

"Hah? Engga. Katerina tapi nama belakngnya Sadajiwa." Ungkap Tyo gugup. Aruna mendengarnya- tertawa kecil. Wajah jijik jelas ia tampilkan.

Jadu wanita sinting itu mengaku-ngaku?

"Trus motivasi lo pacaran sama jelmaan setan kek begitu apa?" Una rasanya ingin tertawa jika perkiraannya benar.

"Papaku salah satu CEO perusahaan cabang." Terus terang- Tyo mengungkapkannya. Ini kisah yang ia sebut. Kate memang menembaknya dulu- sebelum ia tolak. Lalu tahun lalu gadis itu menembaknya lagi- tapi dengan ancaman akan mengeluarkan ayahnya dari perusahaan jika ia menolak gadis itu.

Una menggeleng tidak percaya. Ini ketua himpunan? Dibodohi setan kok mau aja...

Una menghela nafas. "Gua kasian sama lo jadi biar gua kasih fakta ya. Cewe setan yang katanya Sadajiwa itu- juga anak CEO cabang kek elo. Dan fact yang perlu lo tau- keluarga Sadajiwa yang lo takuti itu ga punya cucu perempuan selain gua yang ga bakal liat lu jadi tipe ideal gua." Mengibaskan tangannya sebal- ia mendelik ke arah Adji yang baru berniat berargumen.

"Dji- lu mending anter gua ke setan itu- atau lo yang gua anter ke UGD duluan?"

Dan Adji tahu- ia tidak bisa mengorbankan dirinya. Jadi pria itu- kini berjalan bersisian dengan Una, meninggalkan Tyo dan tamparan fakta yang seakan membebaskannya.

🍀🍀🍀

Perkiraan Tyo benar.
Walau bukan cucu keluarga Sadajiwa,  menggunakan nama ayah gadis setan itu memang cukup untuk mengeluarkan Kate bahkan tanpa ayah gadis itu tahu. Terbukti dari Kate yang kini sedang mendengus sebal di kamar mewahnya.

Ketenangan yang ia harapkan setelah keluar dari kantor polisi nyaris terpenuhi sebelum kericuhan dari lantai bawah membuatnya mengkerut sebal. Tubuh ramping bak gitar Spanyol itu turun berbalutkan piyama satin- berjalan turun menyusuri tangga.

Matanya membelalak.
Disana Ayahnya menatapnya marah dengan seorang gadis yang tersenyum mengejek disebelahnya.

"APA YANG KAU LAKUKAN KATE?"

Kate bergetar. Ayahnya adalah orang yang paling ia takuti.

"Saya tidak menyangka loh om- kalo om mengajarkan anak om untuk berambisi menjadi saya. Saya terkejut dengan fakta dia mengancam seorang pria dengan mengaku-ngaku sebagai cucu keluarga Sadajiwa." Una membuka mulutnya- menuturkan kalimat licinnya yang kini membuat Kate merinding takut.

[2] Darling of the Neo'sTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang