Mendengar hal tersebut, tentunya Charl panik. Ia hampir saja keluar dari persembunyian untuk menghentikan aksi Dave dan Virgo, namun Ethan terlebih dahulu menahannya.
Stephen mengintip kembali. Kedua pangeran kerajaan Canopus rupanya sudah pergi. Mereka keluar dari tumpukan jerami tersebut.
"Aku tahu kau panik, tapi jangan gegabah!"
"Bukankah semua vampir memang gegabah?" timpal Stephen.
Namun Charl langsung melepaskan pergelangan tangannya dari Ethan.
Stephen segera menahan tubuh Charl yang hendak pergi berlari menyusul Dave dan Virgo.
"LEPASKAN!" berontaknya.
"KALIAN TIDAK MENGERTI!"
Apa maksud Charl berkata begitu membuat bingung Ethan dan Stephen. Terlihat jelas raut muka Charl yang berubah marah.
Charl segera pergi dari sana. Ia hilang begitu saja menjelma menjadi kelelawar. Stephen segera berlari menyusulnya namun Ethan terlebih dahulu menahannya.
Stephen baru sadar juga jika Dave dan Virgo mengincar Ethan. Jika ia ke sana dan Ethan mengikutinya maka semuanya akan berantakan.
"Bagaimana jika kau menunggang?" tanya Stephen.
Ethan mengernyitkan dahinya. Ia bingung maksud perkataan Stephen.
"Kau lupa? Aku bisa jadi serigala. Kita cari jalan lain agar mereka tidak melihatmu. Kau tidak mau ibumu kenapa-napa, kan?" jelas Stephen.
Ethan menimang-nimang pendapat Stephen. Benar juga, di rumah Cristian ada ibunya. Namun, kenapa ia jadi teringat kejadian ketika Victoria menamparnya? Tidak, Ethan tidak boleh egois.
"Baiklah."
Tak butuh waktu lama, Stephen segera merubah dirinya menjadi werewolf besar. Ethan nampak kaget sekaligus takjub.
Ethan dengan hati-hati menaiki punggung serigala tersebut. Ia berpegangan kuat karena Stephen pasti pergerakannya sangat cepat. Maklum saja ini baru pertama kalinya ia naik serigala.
Di perjalanan yang ada pada pikirannya hanyalah ibunya, ibunya, dan ibunya.
"Di sini?" tanya Ethan yang langsung turun dari punggung Stephen. Ia mulai berubah menjadi manusia kembali.
"Kita lewat belakang, rumahnya ada di sana. Aku pernah menyusup kesini dulu," jawab Stephen enteng.
Stephen memimpin perjalanan. Benar saja, ini seperti halaman belakang rumah Tuan Cristian. Pintunya tidak dikunci, dengan perlahan mereka memasuki rumah tersebut.
Samar-samar terdengar perdebatan dari beberapa orang.
"Sudah kukatakan aku tidak tahu ia ke mana!" Tegas Victoria.
BRAK
Dave menendang kasar kursi kayu yang ada di sana. Emosinya memuncak karena Victoria tak kunjung memberitahu dimana Ethan.
Sementara Virgo masih berada pada posisinya menahan pergerakan Cristian dan Charl dengan mengikatnya menggunakan akar pohon berduri. Mereka lumpuh karena racun di dalamnya.
SRAK
"Aku tak pernah main-main dengan semua tindakanku, Victoria," tegas Dave dingin sembari mengeluarkan pedangnya.
"Kau benar-benar keji! Setelah membunuh kakak Charl, kau akan membunuh kami semua, begitu?" ucap Victoria menahan emosi.
"Kesempatan terakhirmu! Di mana Ethan?"
Victoria diam tak menjawab. Ia terus menatap Dave dengan tatapan tajamnya. Hal itu membuat kesabaran Dave habis. Ia mengangkat pedangnya dan dengan kencang mengayunkannya ke arah leher wanita itu.
CRASH
Sebuah kristal dingin berbentuk tajam di ujungnya melemparkan pedang Dave dari tangan pemiliknya.
"Maaf membuatmu menunggu, Dave."
KAMU SEDANG MEMBACA
ETHAN [✓]
Fantasía[DO NOT COPY!] [E-THEREALVERSE]¹ -the past side- Tentang dunia immortal yang selalu dianggap omong kosong belaka, dan tentang Ares yang hidup di dalamnya mencari jati dirinya.