[DO NOT COPY!]
[E-THEREALVERSE]¹
-the past side-
Tentang dunia immortal yang selalu dianggap omong kosong belaka, dan tentang Ares yang hidup di dalamnya mencari jati dirinya.
Serigala besar tersebut dengan hati-hati keluar dari semak-semak. Hewan buas itu melihat Ares dengan sorot mata birunya.
Ares masih diam di tempat. Itu jelas, karena dia sekarang sedang tertidur di bawah pohon.
Semakin dekat dan mendekat.
Gigi taringnya siap untuk mencabik-cabik tubuh Ares.
Serigala tersebut hendak menerkam Ares namun ada sesuatu yang membuatnya berubah kembali menjadi wujud manusia normal.
Iya, itu bukan serigala, melainkan werewolf.
Entah mengapa ada sesuatu aura yang berbeda dari Ares, seakan werewolf itu sudah tidak mau menerkamnya.
Ia tatap lamat-lamat penampilan Ares dari ujung kepala hingga sepatu yang digunakannya.
Ia mendekat lalu berusaha membuka jubah yang menutupi sedikit wajah Ares agar dia tau siapa orang ini.
Namun gagal.
Ares sudah refleks bangun dari tidurnya. Ia tepis tangan orang yang berusaha membuka jubahnya itu.
"Kau ini siapa?" tanya Ares berusaha melawan takutnya.
"Tenang, tenang ... aku tidak ingin menerkammu," ucap manusia serigala itu.
"Kau ... werewolf?"
Ares tahu bahwa yang di depannya ini werewolf. Ia sempat melihat pupil mata warna biru orang ini sebelum berubah menjadi coklat hazel.
"Iya. Kau sepertinya bukan dari sini? Oh, iya, namaku Stephen."
"Aku ... aku Ares dari Canopus. Bisakah kau menunjukkan jalan keluar dari wilayah itu?"
Seketika itu ia tertawa.
Ares heran, dia, kan, sedang tidak bercanda. Apa ada yang salah dengan penampilannya atau apa?
"Tidak," ucap Stephen itu masih agak tertawa pelan.
"Dunia ini dalam bundaran Canopus. Di sini memang wilayah untuk para werewolf, namun ini juga termasuk Canopus. Intinya tak ada jalan keluar," jelasnya membuat Ares menganga.
Bagus. Pupus sudah harapannya untuk bebas dari sini. Sekarang hari-harinya akan dihantui pikiran-pikiran tentang penyiksaan yang akan dia dapatkan setelah dia tertangkap para pesuruh kerajaan.
"Dengar, aku harus pergi dari Canopus, namun setelah mendengar penjelasanmu tadi sepertinya aku akan mati lebih cepat. Aku tak bermaksud lancang tapi bisakah kau menyewakanku tempat tinggal sementara? Aku janji akan membayarnya." Pinta Ares panjang lebar menghentikan langkah Stephen yang hendak meninggalkan Ares.
Pria tersebut membalikkan langkahnya dan berjalan mendekati Ares.
"Aku tidak akan menyewakannya untukmu."
Sialan!
"Namun aku akan memberikannya padamu."
•••
Angin sepoi-sepoi berhembus dari jendela kamar yang cukup besar. Malam cukup sunyi dan tenang untuk sang raja yang memandang kosong rembulan yang bersinar terang.
"Aku harap anak kita baik-baik saja."
"Aku berjanji, suatu hari nanti dia akan pulang."
"Selamat malam, Victoria."
2 characters revealed!
XANOVA VIRGO THRIMSON
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
STEPHEN LOUISE
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.