"Sepertinya ada di ujung sana kamarnya," gumam Ares.
Ares berjalan dengan terburu-buru. Namun, langkahnya terhenti tatkala mendengar keributan dari sebuah ruangan.
PRANG
Seketika, suara pecahan piring merangsang indera pendengarannya. Karena rasa penasarannya, ia berjalan mendekat ke sumber suara.
"Jujur aku malu dan menyesal menikahi perempuan sepertimu!" ucap raja penuh tekanan.
"KARENA TINDAKANMU AKU HAMPIR KEHILANGAN ANAKKU! ANAKKU TAK PERNAH MELAKUKAN KESALAHAN PADAMU. RACUN YANG KAU BUAT TAK AKAN PERNAH MENYENTUH RANUM BERSIHNYA, CAMKAN ITU!" Amarahnya tak dapat ditahan. Raja melampiaskan semuanya pada seorang selirnya.
"AKU MELAKUKANNYA KARENA KAU PILIH KASIH PADAKU! KAU TAK PERNAH MENGHARGAIKU HANYA KARENA AKU TAK BISA MEMBERIKAN KETURUNAN PADAMU! AKU TAK PERNAH MENDAPAT WAKTU DENGANMU! SEMUANYA KAU HABISKAN DEMI PEREMPUAN PAYAH ITU!" bentak sang wanita tak mau mengalah.
"KAU BENAR-BENAR PEREMPUAN TIDAK BERGUNA!"
PLAK
Sebuah tamparan keras mendarat di pipinya.
"Sampai kapanpun, Victoria akan tetap menjadi permaisuriku, bukan dirimu. Selir sialan," ucap raja tegas.
"Sekarang, ANGKAT KAKIMU DARI ISTANA INI!"
Dua penjaga langsung menggeretnya keluar dan mendorong wanita tersebut hingga tersungkur tepat di depan area gerbang istana.
"Suatu saat aku akan mengambil kembali putramu itu," gumamnya sebelum pergi dengan amarahnya.
Ares yang masih berdiri disana menatap miris perdebatan pemimpin Canopus. Jadi seperti ini problematika kerajaan terjadi.
Entah mengapa rasa iba datang pada dirinya. Seakan ia ingin memeluk raja yang sedang kacau keadaannya.
Fokus lagi pada misinya tadi. Ia bergegas pergi dari sana. Ternyata kamarnya ada di seberang lorong kanan.
Ares berjalan pelan dan memasuki kamar yang ia tuju. Namun, ia tak menemukan Ethan sama sekali.
Seorang wanita mengayunkan pelan keranjang tidur bayi laki-laki. Sambil bersenandung kecil ia mengelus kepala anaknya.
"Maafkan ibu, nak, tak bisa menjagamu dengan baik ...," ucapnya pelan.
"Ares? Ares cepat kembali!"
Rasanya Ares ditarik oleh sesuatu tak dikenal dari ruangan tersebut.
Matanya kembali membuka menerawang sekitar dan benar, dia sudah kembali di kediaman Tuan Steve.
"T-tuan ... apa maksud—"
"Ethan," sela Tuan Steve.
"Kau Ethanova. Kau diculik waktu festival Canopus. Dan orang itu menghapus ingatanmu. Dia mengambil semua kekuatanmu dan untuk itulah dia menginginkanmu!"
Rasanya sangat sesak menerima kenyataan tersebut. Ares mulai terisak mendengar penuturan Tuan Steve. Betapa naas takdirnya. Semua kejadian buruk itu, bahkan kematian ibunya.
"Kau ingin tahu siapa yang ingin membuatmu celaka?"
"Ibu tirimu, Hermion," imbuh Tuan Steve.
Ares marah, namun ia redam saja. Hermion sudah tiada. Mungkin semuanya akan sedikit aman. Sekarang tinggal keputusannya untuk tetap menjauh dari Canopus atau kembali ke sana. Dan apakah dirinya saat ini benar-benar Ethan? Rasanya asing jika harus dipanggil dengan nama itu.
"AYAH!"
DOK DOK DOK
"AYAH! BUKA!" Seru Stephen dari luar kamar.
Tuan Steve lantas membukakan pintu kamar dan melihat anaknya panik setengah mati karena suatu hal.
"Kau ini kenapa?"
"Orang-orang Canopus. Pangeran Dave dan Pangeran Virgo beserta beberapa pasukan menunggu di luar sepertinya mereka memaksa masuk ke sini," ucap Stephen berusaha untuk menetralkan napasnya.
"STEVE! KELUARLAH!"
[Hikd kgn aynk]
![](https://img.wattpad.com/cover/305201201-288-k486702.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
ETHAN [✓]
Fantasía[DO NOT COPY!] [E-THEREALVERSE]¹ -the past side- Tentang dunia immortal yang selalu dianggap omong kosong belaka, dan tentang Ares yang hidup di dalamnya mencari jati dirinya.