Prolog

83 16 4
                                    

Sky Airlangga Damaresh

Laut. This is my favorite place.

Berenang, menyelam, selancar, dan semua kegiatan yang berhubungan dengan laut adalah hobby gue. Bertemen dengan laut, menjaga indahnya laut, dan hidup di laut adalah mimpi gue. Laut punya sejuta cerita yang gak bisa gue uraikan dengan kata-kata. Ya.. meskipun gue harus habisin dua liter bensin sih setiap mau kesana karena jaraknya yang perlu dimodalin. Tapi yang namanya udah cinta, mau berkorban berapa aja pasti dibela-belain dong. Ya nggak? mwehehe.

Back to topic.

Laut bahasa inggrisnya itu Sea.

Sea artinya laut, tapi di hidup gue Sea adalah cewe tercinta gue. Cewe yang dengan serakahnya mengambil hati gue, pikiran gue, bahkan hidup gue. Dialah pemeran utama dalam cerita cinta gue nantinya. Pun, dialah yang akan menceritakan cerita kembali.

Pacar? No.

Sahabat? I  hate everyone who says that.

"She is mine. Try to get her, you will die!"

Setiap orang yang tanya siapa Sea ke gue, gue selalu menjawab seperti itu seolah itu adalah mantra sakti mandra guna yang menjadi senjata terampuh gue untuk melawan cowo-cowo sialan yang berani deketin Sea. Dan nyatanya, selalu berhasil. Nggak ada satu orangpun yang berani mengambil Sea dari gue biarpun Sea bukan pacar gue.

Dia milik gue, pun sebaliknya. 

Gue dan dia selalu bersama dan bertekad untuk terus selamanya bersama tanpa diberatkan dengan sebuah ikatan bernama 'pacar' yang memungkinkan adanya 'perpisahan'. Karena kita saling tau, kita nggak pernah menginginkan itu.

Sea dan laut adalah satu yang dua. Memiliki arti yang sama secara bahasa, tapi memiliki dua makna yang berbeda do hidup gue.

Sea dan laut adalah dua yang satu. Punya dua makna, tapi sama-sama menjadi pusat perhatian gue, menjadi sesuatu yang berharga bagi gue yang selalu ingin gue jaga supaya tetap ada.

Yang jelas,

Laut adalah kesukaan gue, mimpi gue.

Sea adalah kesayangan gue, cintanya gue.

Menikmati laut ditemani si cantik Sea, woo..... nikmat mana lagi yang kau dustakan? mwehehe. Mungkin makin asik lagi kalau suatu saat gue bisa bikin rumah di pantai yang setiap buka jendela langsung keliatan lautnya kaya hotel-hotel di Bali, atau kaya ending film Legend of The Blue Sea. Kan mantap tuh. Dunia jadi serasa milik berdua. wkwk.

__________________________________________________________

Alera Sea Madhiaz

Gue nggak tau. Dari sekian banyaknya cowo biasa aja di dunia ini, kenapa gue harus disatukan dengan cowo yang.... perfect di mata semua orang. Jujur, kalau ada seseorang yang paling gue benci di dunia ini, dialah orangnya. Tapi, kalau ada seseorang yang paling gue cintai di dunia ini, dia juga orangnya.

Kita dipertemukan dengan banyak persamaan. Oh mungkin itu yang membuat gue mudah jatuh ke dalam lubang harapan yang ia buat. Mimpi kita berbeda, tapi langkah kita beriringan untuk menggapainya.

Gue nggak tau kita akan bertahan sampai kapan. Kita akan bersama sampai kapan. Yang gue tau, dia milik gue dan gue millik dia. Udah, sesingkat itu. Bahagia gue, bahagianya. Bahagianya, bahagia gue. Sesederhana itu.

Dia itu siapa-siapa buat gue. Dia seorang pangeran sekolah, dia ketua komidi displin, dia calon tentara, dan dia cowo penggila mie ayam yang berlebihan karena dia sampai bilang kalau mie ayam itu makanan pokok buat dia. Dan dia seperfect itu di mata gue, ehe.

Lebih perfect lagi saat dia sedang memimpin upacara di tengah lapangan. Di bawah terik matahari, ketampanannya akan bertambah berkali-kali lipat. Mata teduhnya, bibir manisnya yang merah tanpa rokok, siapapun yang melihatnya akan terpana seperti gue. Termasuk lo kalau lo melihat dia nanti. 

Lo bertanya namanya siapa? Oke, gue kasih tau.

Namanya Sky Airlangga Damaresh.

Dari namanya aja, udah keliatan kan kalau dia ber-damage banget? Tapi jangan sampai lo berani deketin dia, karena dia cuma milik gue. Dan gue berani bertaruh, dia nggak akan melirik lo sedikitpun. Karena hanyalah gue cewe tercintanya. *haha sombong dikit.

Sky. Sama dengan langit.

Dia punya mata biru yang sama dengan birunya langit: menenangkan. 

Gue penyuka langit. Karena bagi gue, langit itu menenangkan. Dan langit selalu menyadarkan gue, bahwa ada banyak bintang yang harus gue raih di atas sana. Dengan langit gue selalu sadar bahwa gue nggak boleh berhenti untuk menggapai bintang gue (konteks bintang: mimpi). Dan dengan Sky gue selalu ingat, kalau mimpi memang ada untuk diperjuangkan, bukan diabaikan.

Bintang gue, langit gue, harus gue raih.

____________________________________________________________

HALLO READERS!!!

SALAM KENAL DARI DINTA!!! SEDIKIT INFO SEBELUM NEXT, DINTA ITU GABUNGAN DARI DINA DAN MIFTA--DUA PEMIMPI YANG SEDANG BERJUANG BERSAMA LEWAT CERITA INI.

JADI INI ADALAH CERITA KOLABORASI KITA BERDUA YANG PERTAMA DI WATTPAD, DENGAN PART SKY DITULIS OLEH DINA, DAN PART SEA DITULIS OLEH MIFTA.

SELAMAT MENIKMATI GAISS TUNGGU TERUS PART-PART SELANJUTNYA YAA:D

Dream, Or You?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang