Part 19

7 3 0
                                    

*Sky Airlanggga Damaresh

Bagi gue, mimpi itu nggak terbatas.

Satu udah tercapai, bukan berarti udah tuntas.

Life is about dreaming, we must have million dreams for the world we're.

So,

Gue nggak akan berhenti di satu mimpi.

Satu mimpi nggak aka sempurna kalo nggak diikuti dengan mimpi-mimpi lainnya.

.

.

.

.

Gue meletakkan setumpuk buku tebal dimeja, meletakkan laptop disudut meja dengan layar yang menampakkan wajah seseorang yang tengah melakukan hal yang sama dengan gue; belajar untuk persiapan ujian yang akan datang dalam hitungan minggu lagi.

"Hai Seayang! Ready to learn together?" tanya gue berlagak seperti moderator profesional. Btw, kalo belajarnya bareng Sea gini tuh, semangat gue untuk belajar jadi berlipat ganda.

"Sea udah siap dari tadi Sky. Sky yang lama loh nyiapin bukunya."

Gue menyengir tanpa dosa, ah iya gue lupa kalo dia yang nungguin gue lama. "Maaf ya, Sea. Tadi Fei disini, maksain Sky buat nemenin dia main ular tangga."

"Sky menang?"

Gue menggeleng, "Nggak."

"Payah." Celetuk Sea dengan terkekeh kecil. Gue ikutan terkekeh, kayaknya Sea hafal banget deh kalo gue selalu kalah saat mainan sama bocil-bocil, padahal mainannya sepele. Duh, jadi malu gue. Tapi sih, biarin aja. Toh gue udah besar, nggak butuh main begituan. Cukup belajar yang rajin aja buat bekal masa depan. Ya nggak? Mwehehe. Duh, gue bijak banget ya, wkwk.

"Yaudah Sea, ayo belajar."

"Oke, mau bab yang mana malam ini?"

Gue menjawab cepat. "Bab peluang aja, peluang Sky buat bisa hidup sama Sea."

Sea memicing, gue menyengir lebar.

"Ada kan?" tanya gue lagi

Sea kemudian tersenyum kecil, "Ada kok, peluangnya 100%"

"Oh ya? Berarti bab peluang kita udah jelas Sea. Gimana kalo kita ganti belajar bab virus?" ucap gue, Sea masih tersenyum menanti kelanjutan ucapan gue. " Sky nggak tau kenapa Virus pesona Sea selalu bikin Sky terinfeksi cinta!" Lanjut gue menggebu-gebu.

Sea tergelak, "Sky lebay banget sumpah."

"Berdampak buruk tau. Sea jadi ilfeel sama Sky."

"Nggak papa, feelingnya doang yang ilang nggakpapa, yang penting cintanya jangan."

"Cinta termasuk feeling, sky..."

"Loh emang gitu."

"Nggak percaya."

"Dih, Sky ngeyel ya."

"iya, kayak cintanya Sky ke Sea. Nggak mau berhenti, malah ngelunjak bertambah lagi dan lagi."

Sea terkekeh geli sampai menggeleng-gelengkan kepala. "Udah, Sky. Yang serius, mau kapan belajarnya?"

"Iya, Sea... Sky udah serius dari dulu kok. Sky juga pernah bilang kan, nanti kalo udah mapan, Sky bakal ajak Sea ke KUA. Kalo soal belajar, nggak usah ditanya, tanpa belajarpun Sky udah ahli dalam mencintai Sea.

Sea mengerling, "Tuh, ngardus lagi kan!"

Gue tersenyum tanpa dosa, nggak ingin mengalihkan perhatian dari dia sedikitpun. Duh, Sea cantik banget sih, lucu banget, apalagi kalo pipinya sampe blushing gitu. Sumpah ya, gue jadi berambisi banget buat punya pintu kemana saja-nya Doraemon supaya gue bisa ketempat Sea sekarang juga, hehe.

Dream, Or You?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang