Part 17

16 6 4
                                    

*Sky Airlangga Damaresh

"Hei buat apa? Sky justru seneng karena mimpi Sea artinya akan terbangun lagi, kita jadi sama-sama merajut mimpi, Sea. Nggak ada yang dibawah lagi."

"Sky nggak akan terluka lagi?"

Gue menggeleng tenang. Ah, sepertinya dia belum menyadari maksud ucapan gue. Dia juga nggak tau kalo sebenernya kabar dari dia membuat gue sangat bahagia. Karena, do'a gue akhirnya terjawab ole semesta.

"Sea..."

Gue menarik perhatian dia lagi setelah sebelumnya dia mengirim kabar bahagia itu pada patnernya.

"Apa?" tanya dia masih dnegan senyumnya.

"Sea tau? 'kita' akan terbang, Sea."

Sea menyerngit bingung, belum sepenuhnya mengerti ucapan gue. Tapi kemudian, dia tersenyum lebar. "Jangan bilang, Sky diterima di academy kemiliteran juga?"

Gue mencoba menahan senyum, tapi nggak bisa. Ngebuat Sea langsung tau jawabannya dan menatap gue dengan bangga.

"Selamat Sky! Keren! Sky beneran jadi TNi nantinya! Mimpi kita sama-sama tergapai, Sky!"

Senyum gue makin lebar.

.

.

.

Haaahh lega.

Gue lega.

Gue bersyukur karen Tuhan baik sama kita.

Kali ini, dia memberi kebahagiaan untuk gue dan Sea di waktu yang sama. Nggak bergantian dan berujung menyakitkan kayak sebelumnya.

.

.

.

Sore kemarin, untuk pertama kalinya gue merasakan bahagia dan takut secara bersamaan. Gue diterima di academy kemiliteran, mimpi gue tergapai. Tapi saat itu, gue langsung keinget mimpi Sea yang gue hancurkan.

Gue bimbang.

Mana mungkin gue terbang sedangkan dia masih dibawah?

Nggak mungkin gue setega itu mengabaikan dia untuk ke sekian kali. Udah cukup sekali aja gue menghancurkan mimpi Sea meskipun secara nggak sengaja.

.

.

.

Karena itu gue menunda untuk memberi kabar tentang gue yang bahagia dan gue berdo'a supaya Sea mendapatkan hal yang sama. Sampai akhirnya do'a gue menjadi realita ketika Sea mendapat kabr dari Bumi kalo ada penerbit lain yang mau menerima naskahnya.

.

.

.

"Kita akan terbang, Sea. Sama-sama menggapai mimpi kita di angkasa."

Sea tersenyum manis mendengar ucapan gue. Tapi-

-detik berikutnya gue mengingat sesuatu; kolom kedua, pesan dari Bumi.

|msh mau bermimpi dengan gue gak?

Gue menahan nafas saat sadar, jawaban Sea 'iya'

.

Artinya, bersama Bumi-lah dia meraih mimpinya?

.

Sedangkan gue?

.

Bersama siapa?

.

.

Dream, Or You?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang