5 - Siapa Paling Sempurna?

116 11 3
                                    

"Oma?"

Liam memeluk oma setelah ia menginjakkan kakinya di rumah pada Senin pagi.

"Cucu oma, udah makan?" ujar wanita tua yang rambutnya sudah putih semua itu.

Liam mengangguk seraya meletakkan barang bawaannya. "Oma sudah?"

"Itu oma masak rendang kesukaan kamu, uhuk... uhuk."

"Oma sakit? Ke dokter yuk sama Liam?"

Oma menggelengkan kepala. "Oma nggak sakit."

Liam duduk di belakang Oma, dia memberikan beberapa pijatan pada pundak Oma meski dirinya juga sangat lelah saat ini. Bagi Liam, Oma adalah tujuannya untuk sukses. Sejak meninggalkan kota Bandung, dia hanya memiliki Oma-nya yang sudah tua renta, tak ada yang lain.

Orang tuanya bercerai, tak lama setelah bercerai Ibunya mengalami kecelakaan hingga meninggal dan Ayahnya sibuk sendiri dengan dunia barunya. Meski begitu, Ayah Liam tetap bertanggung jawab secara rutin tetap mengirimkan uang saku untuk Liam yang dititipkannya melalui Oma. Namun Liam tidak mengetahui hal itu, Liam akan marah besar pada Oma jika Liam mengetahuinya.

"Oma harus sehat, biar bisa gendong anak kamu kalau kamu udah nikah nanti," jelas Oma sambil tertawa.

Liam ikut tertawa. "Baru juga Liam masuk kuliah, udah diminta cicit."

"Lho, jaman sekarang nikah muda nggak papa udah banyak. Bahkan banyak yang hamil duluan."

Liam tertawa. "Oma nyuruh Liam hamilin anak orang di luar nikah gitu?"

"Nggak gitu juga Liam, Oma cuman ngasih contoh."

"Liam mau kumpulin duit dulu Oma yang banyak, biar istri Liam nggak susah hidupnya."

"Kamu kan sudah punya duit banyak, setiap bulan kamu konser berapa kali coba? Belum uang dari lomba-lomba kamu. Jadi kamu jangan kejar karir saja Liam, kamu harus punya pacar juga, ya?"

Liam hanya tersenyum, sebenarnya bukannya Liam tidak mau. Liam hanya menyimpan luka trauma akibat orang tuanya di masa lalu suka bertengkar sebelum Ibunya meninggal.

"Oma mau hidup kamu imbang, kamu harus bahagia. Jadi paling enggak kalau Oma udah nggak ada, masih ada yang urus kamu."

"Oma kok ngomongnya gitu. Tadi katanya mau hidup sehat sampai punya cicit."

"Ehehe... kan kita nggak tau sama yang namanya umur, sayangku."

Senyum di wajah Liam menghilang begitu saja, jujur hal yang paling Liam takutkan adalah ditinggal lagi pergi oleh orang-orang yang dia sayang. Walau Liam tampak baik-baik saja di luar, dengan sosok tampan dan sifat baiknya sebenarnya dia yang paling terluka diantara teman-temannya yang lain.

 Walau Liam tampak baik-baik saja di luar, dengan sosok tampan dan sifat baiknya sebenarnya dia yang paling terluka diantara teman-temannya yang lain

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Glenn duduk bersama teman-teman barunya usai mata kuliah terakhir selesai. Ia sengaja ikut nongkrong sambil mengisi waktu luang menunggu jam perkuliahan Beno dan Haru berakhir sekitar satu jam lagi agar bisa pulang bersama.

Feel My Rhythm Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang