1 - Prolog

560 22 2
                                    

a.n baca sampe chapter 3 dulu coba biar can Feel My Rhythm 😍

JANGAN LUPA FOLLOW, VOTE , & KOMENINI BACAAN GRATIS JADI BAYAR PAKE ITU AJA UDAH CUKUP BESTIE LUPH LUPH ORANG BAIK 💕

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

JANGAN LUPA FOLLOW, VOTE , & KOMEN
INI BACAAN GRATIS JADI BAYAR PAKE ITU AJA UDAH CUKUP BESTIE
LUPH LUPH ORANG BAIK 💕

———

Tahun 2015...

"Kalian tau nggak kenapa pohon Mangga depan rumah pak Tarno tadi sore kok ditebang?" tanya seorang gadis yang kini masih menggunakan atasan putih dan bawahan hitam di sebuah kamar.

Tiga sahabat lelaki gadis itu saling pandang satu sama lain dengan tatapan tajam, maksud hati saling menyalahkan karena kelakuan mereka yang hobinya buat pak Tarno jengkel.

"Lo sih sering colong Mangganya," protes seorang lelaki bernama Glenn, mengarahkan matanya pada lelaki yang bernama Beno.

"Gue tuh bukan colong, gue ijin kok ke pak Tarno. Pak Tarno aja yang nggak denger," ujar Beno, membela dirinya sendiri. "Gue juga baca doa setiap mau ambil."

Pak Tarno adalah salah seorang tetangga yang memiliki banyak pohon Mangga karena halamannya luas. Selain terkenal dengan alis tebalnya, pak Tarno juga terkenal karena sifatnya yang super duper pelit.

"Kok malah ribut sih! Gue tuh ngasih pertanyaan, gue nanya kenapa pohonnya ditebang, bukan saling nyalahin," tukas Haruka, satu-satunya gadis di antara geng konyolnya.

Tiga lelaki itu terdiam, yang terdengar hanya suara Kuaci yang dibuka menggunakan gigi lalu biji Kuacinya dimakan.

Liam mengangkat bahunya. "Nggak tau."

"Gue juga nggak tau."

"Gue sih sebenernya nggak mau tau."

"Soalnya kalau dicabut berat, hahaha, kalau ditebang kan cuma di gergaji, hahaha. Ya kali pohon segede gaban dicabut, mana kuat pak Tarno," jawab dan tawa gadis dengan rambut kuncir dua itu. Tawanya begitu lepas, namun yang tertawa hanya ia seorang.

Tiga lelaki itu melongo, bukan pertama kalinya gadis bernama Haruka itu berniat melucu tapi sudah berkali-kali dan mereka tidak tertawa sama sekali. Bagi mereka candaan dari gadis itu sangat garing.

"Lucu banget ya sampai lo nggak kerasa ingus lo udah kesedot mulut?" tanya Glenn sambil menggelengkan kepalanya.

"Enak kok, asin gitu rasanya terus kaya Nutrijel teksturnya," tawanya lagi sampai meneteskan air mata. "Hahaha."

"Ish! Jorok banget lo jadi cewek, huek!" Beno mual, ia membalikkan badannya agar tak melihat kejorokan gadis bernama Haruka tersebut.

Liam pun hendak muntah, namun ia buru-buru menutup matanya.

"Ingus dikeluarin bukan disedot, pea!" protes Glenn menimpuknya dengan kulit kuaci.

Haruka menghentikan tawanya. "Yaudah gue mandi dulu deh, yah walau gue masih wangi dan cantik sih menurut gue," jelasnya sambil bercermin. "Padahal seharian di gembleng gara-gara OSPEK, tetep aja gue fresh and natural kaya gini".

Feel My Rhythm Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang