30 - Lika-Liku

72 9 2
                                    

"Good night," ujar Glenn hangat sebelum gadis itu turun dari mobilnya.

"Good night too," katanya grogi, maklum ia masih canggung bersama dengan Glenn karena status mereka yang bukan hanya sahabat lagi.

"Aku balik ke rumah sakit dulu ya?"

Mendengar bahasa Glenn yang mulai baku, membuat Haru merasa aneh. Biasanya mereka memakai logat gue-elo, namun kini Glenn memakai bahasa aku-kamu.

"Kamu tidur sama Verika kan?"

"Iya, tapi kayaknya dia belum datang. Nanti aku coba chat dia," jawabnya sambil membiasakan bahasa barunya.

Glenn melirik ke arah rumah Haru yang sepi tak berpenghuni. Rain Alianor usai mengantar ibu-ibu bapak-bapak tadi sore memang langsung kembali ke Surabaya karena malam hari tadi Rain ada acara bersama teman-temannya, sedangkan Ayah seperti biasa, Ayah sedang dinas malam.

Sesaat ia menjadi khawatir. "Nggak tidur ke Oma?"

"Enggak, karena Oma kira aku sama Verika jadi Oma tidur duluan pasti."

"Mau tidur sama Mami?" tawar Glenn.

Haruka menggelengkan kepalanya. "Nggak usah, nanti ganggu."

"Daripada kamu sendirian di rumah? Iya kalau Verika jadi nginep, kalau dia check in hotel sama Beno gimana?"

"Ya gue tetep berani lah, lo pikir gue bocil apa ga berani di rumah sendiri," jawabnya sewot.

Usai mengatakan kalimat itu, raut wajah Glenn mulai naik.

"Sori, kebiasaan kan kalau kita lagi ngobrol nadanya tinggi gitu." Haru nyengir.

Glenn hanya tersenyum sambil memandangnya. Ia mengeluarkan ponselnya, menekan sebuah kontak untuk di hubungi sebelum membiarkan gadisnya itu turun dari mobil.

Bip-bip.

Nada sambung telpon berbunyi hingga seorang lelaki di luar sana menerima telpon dari Glenn.

"Whats up bro?" jawab Beno yang tengah menyetir di gelapnya malam.

"Lo pulang jam berapa? Verika jadi nginap di rumah Haru?"

"Iya ini otewe balik, lagiam baby gue udah tidur di mobil. Ngantuk dia. Gue habis beli STMJ nih."

"Yaudah gue tunggu."

"Ngapain lo tunggu gue?"

"Cepetan jangan banyak acara, urusan gue belum kelar sama lo."

"Oh masalah dugem, sori sori."

"Yaudah cepetan!"

Klik.

Glenn mematikan panggilannya.

"Kamu balik aja, aku beneran berani."

Glenn kembali mengalihkan pandangannya kepada gadis yang kini tampak mengantuk itu kemudian membelai rambutnya secara perlahan, membuat jantung Haruka semakin bereaksi.

"Lucas udah nggak pernah ganggu kamu kan?" tanyanya tiba-tiba.

"Kok bahas Lucas?"

"Jawab aja."

"Enggak pernah, terakhir yang di kampus itu."

"Good. Pokoknya bilang aku kalau dia ganggu kamu."

"Iya aku pasti lapor kamu atau Beno atau Liam kalau ada yang ganggu aku, tenang aja."

"Jangan lapor Beno sama Liam, bilang ke aku aja."

Haruka tercengang. "Haha, aneh ya emang rasanya pacaran kalau sama sahabat sendiri awal-awal."

Feel My Rhythm Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang