Chapter 19

685 73 0
                                    

Setelah Levi mendapatkan pakaian yang cocok berupa switer tipis berwarna putih, dengan celana jeans panjang, akhirnya ia bisa pergi keluar dari hotel dengan tenang, Erwin juga berjalan di sampingnya dengan mengenakan pakaian yang sama, karena mereka memesannya bersamaan dan juga serupa.

"Ayo temui Marie terlebih dahulu, setelah itu kau boleh mengunjungi konser atau apapun itu" ucap Levi.

"Baiklah" ujarnya, yang langsung menatap pesan lokasi yang di kirim oleh Marie, ia berucap. "Marie ada di taman kota, kau tahu jalan yang lebih cepat untuk sampai kesana?" Tanya Erwin, seraya menatap Levi.

"Aku tahu" ucap Levi, yang langsung menggenggam tangan Erwin dan menariknya untuk berbelok ke sebuah gang kecil dengan perumahan kumuh yang ramai dengan orang-orang dan anak kecil.

Erwin menatap sekelilingnya, ia tahu bahwa Marley adalah kota yang sangat besar dan lebih maju dari paradis, namun Erwin tak pernah tahu kalau disana ada perumahan kumuh yang di tempati banyak orang.

"Ini tempat apa?" Tanya Erwin.

"Tempat untuk orang-orang yang bekerja di jalanan Erwin, seperti meminta-minta dan semacamnya, mereka diberikan tempat tinggal gratis disini"

Erwin mengangguk paham, dan mereka terus berjalan melewati tempat kumuh itu, sampai pada akhirnya ada jalan lain yang langsung mengarah lagi ke jalanan kota.

Dan ternyata di seberang jalan keluar dari perumahan kumuh itu, ada taman yang lumayan besar, Levi menunjuk kedepan dan berucap.

"Itu taman nya, ayo menyebrang" ucap Levi, yang hendak menarik tangan Erwin namun pria pirang itu sudah menggenggam pergelangan tangannya duluan, ia mulai menyebrang dan menarik tangan Levi, memberhentikan beberapa kendaraan yang hendak berjalan melewati mereka, sampai pada akhirnya mereka sampai di seberang.

Keduanya berjalan bersamaan menuju lokasi Marie, dan setelah mereka dekat dengan posisi wanita itu berada, tiba-tiba Levi berhenti berjalan, Erwin ikut memberhentikan langkahnya dan ia menatap Levi.

"Ada apa Levi?" Tanya Erwin.

"Begini.. mungkin aku harus menunggu disini, kau temuilah Marie, aku tidak ingin mengganggu kalian" ucap Levi, namun melihat Erwin yang tampak tak yakin dengan ucapan nya, Levi segera menyambung. "Aku akan menunggumu disini, aku akan duduk disini" Levi berjalan pada sebuah kursi yang memang di sediakan di sepanjang jalan taman.

"Aku tidak akan kemana-mana" ia meyakinkan lagi. "Aku akan menunggumu"

Setelah melihat keyakinan di mata Levi, akhirnya Erwin mengangguk untuk membiarkan Levi menunggu di kursi itu.

"Baiklah, jangan kabur, aku akan segera kembali" ucap Erwin, yang langsung berjalan cepat menuju ke lokasi Marie berada, wanita itu tepat berada tengah-tengah taman kota, dan setelah si pirang itu ada di sekitar taman tengah, ia bisa melihat satu tempat duduk yang dekat dengan banyak bunga-bunga.

Namun langkah Erwin sedikit melambat ketika ia melihat Marie yang duduk berdua dengan seorang laki-laki dengan surai hitam dan tubuhnya yang tinggi, mereka tertawa bersama sementara Erwin menatap keduanya dengan tatapan dingin.

"Marie" panggil pria pirang itu.

Marie dan juga.. pria itu menoleh, Erwin sudah menduga bahwa itu adalah Nile, sahabat lama nya, entah sekarang mereka masih bisa di panggil sahabat atau tidak.

"Ah Erwin Smith" Nile menyeringai sambil menatap Erwin dengan tatapan yang aneh.

"Kau baru sampai?" Tanya Marie, sambil melihat jam di lengan kanan nya.

"Apa yang kau lakukan dengan nya?" Tanya Erwin, menunjuk Nile dengan dagu nya.

Marie tersenyum. "Kenapa? Aku hanya berjalan-jalan dengan nya? Seperti yang kau lakukan dengan Ackerman kemarin"

Promise [ ERURI ] ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang