Chapter 17

767 79 12
                                    

Erwin mengajak Levi untuk pergi ke tempat permainan yang menghasilkan hadiah, dan permainan itu adalah tembak peluru, jika tembakan Erwin tepat mengenai sasaran, mereka akan mendapatkan hadiah sebagai gantinya.

"Levi, kau mau hadiah apa?" Tanya Erwin.

Levi menaikan sebelah alisnya. "Pede sekali kau, memangnya kau bisa menang?" Tanyanya meremehkan.

Erwin memutar bola mata sambil memasukkan peluru kedalam senapan yang akan ia pakai. "Aku seorang polisi Levi, dan aku bisa membidik sasaranku dengan tepat, untuk kali ini kau tidak bisa meremehkan ku"

Levi tersenyum kecil mendengarnya. "Kalau benar seperti itu, aku menginginkan beruang putih itu" Levi menunjuk pada boneka beruang besar.

Erwin tersenyum melihatnya. "Gampang, kau akan segera mendapatkannya" ujar pria pirang itu, yang langsung mengarahkan senapan nya pada sebuah kayu dengan titik merah di tengah nya.

Satu tembakan, namun Erwin sedikit meleset dan ia mengumpat pelan.

"Sial" rutuknya.

Levi tertawa. "Terlalu percaya diri itu tidak baik, Tuan Smith.."

Erwin memutar bola matanya. "Sekali lagi" ucapnya dengan nada meyakinkan, lalu ia kembali mengarahkan senapan pada kayu berbentuk lingkaran dengan titik merah di tengahnya.

Ia menutup sebelah metanya, mulai menajamkan perlihatan nya pada kayu didepan, lalu setelah ia merasa bahwa posisinya benar-benar tepat, barulah ia melepaskan peluru nya dengan tenang.

Levi terus menatap peluru yang meluncur dengan tenang, lalu dalam hitungan detik, peluru itu sudah menancap tepat di tengah-tengah, membuat sebuah lonceng bersorak gembira disana untuk menyambut kemenangan Erwin.

Erwin ikut bersorak, sementara Levi melipat kedua tangan nya dan menunjukkan wajah kesal karena Erwin berhasil.

"Lihat kan? Sudah aku bilang, aku ini hebat" ucap Erwin sambil menepuk-nepuk dada nya.

"Ya ya terserah" ucap Levi.

"Paman, ambilkan boneka beruang itu" ucap Erwin, dan si pemilik permainan langsung mengambil beruang tersebut lalu memberikan nya kepada Erwin.

"Terima kasih.." ucap pria pirang itu, lalu memberikan boneka besar itu kepada Levi. "Untukmu.." ucap Erwin, yang langsung di terima baik oleh Levi.

Levi tersenyum ketika mendapatkannya. "Terima kasih Erwin"

Erwin mencubit pipi Levi dengan gemas. "Sama-sama, tapi boneka itu bahkan lebih besar dari tubuhmu" ucap Erwin sambil tertawa di akhir, dan Levi langsung mendelik tajam, meksipun itu memang kenyataannya.

Setelah mereka mendapatkan hadiah, keduanya pergi untuk mencari permainan lain, dan Levi memberhentikan Erwin pada permainan lempar bola pada keranjang kecil dari jarak jauh, dengan hadiah kalung cantik berbentuk sayap.

"Aku menantangmu, kau pasti tak bisa melakukan yang ini" ucap pria kecil itu, yang menatap Erwin dengan seringai menyebalkan, meskipun kini ia tampak menggemaskan dengan boneka besar yang kini tengah Levi peluk.

"Kalau aku bisa bagaimana?" Tanya Erwin, sambil berjalan ke arah permainan yang tadi di tunjukkan Levi.

"Aku akan menemanimu sepanjang hari besok" tawar Levi, karena ia tahu kalau Erwin payah dalam melempar bola, apalagi pada keranjang kecil dengan jarak jauh, jadi ia tak akan mungkin bersama Erwin sepanjang hari besok.

"Setuju" ucap Erwin, yang mengambil tiga bola dari seorang penjual, membayarnya lalu melemparkan satu kedalam keranjang, namun sayangnya lemparan pertama gagal dan membuat Levi tertawa.

Promise [ ERURI ] ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang