Chapter 24

646 58 12
                                    

Erwin, Mike dan Levi kembali mendayung perahu dengan lambat, terkadang mereka tidak mendayung dan membiarkan perahu itu mengambang sendirian untuk mengikuti arus yang kini sudah bisa membuat perahu mereka melaju sendiri.

"Aku juga memetik beberapa pisang tadi" ucap Hange, memberikan pisang kepada Moblit.

"Aku dan Erwin memetik cukup banyak, makanlah" Levi mendekatkan keranjang buah-buahan di tengah-tengah, Hange segera mengambil apel dan memakannya.

"Aku mau jeruk" pinta Mike, dan Nanaba segera mengambilkan nya jeruk, mengupasnya lalu memberikannya pada Mike.

"Terima kasih" ucapnya, yang langsung memakan sebutir jeruk itu, lalu wajahnya langsung mengkerut dan ia memuntahkan jeruk itu ke sungai.

"Kenapa?" Tanya Nanaba.

"Asam sekali" ucapnya sambil menjulurkan lidah.

Erwin yang sedang memakan jeruknya langsung menatap Mike keheranan. "Ini manis" ucapnya.

Mike langsung mengambil sepotong jeruk dari tangan Erwin, memakannya dan ia kembali memuntahkan nya. "Sama saja, dasar bodoh!" Sentak nya.

Erwin mengerutkan dahinya. "Tapi ini manis, Levi, coba makan ini" Pria pirang itu menawari Levi yang sedang memakan strawberry, lalu setelah Levi menghabiskan strawberry dari mulutnya, ia langsung mengambil jeruk dari tangan Erwin dan memakannya.

Levi menunjukkan ekspresi yang sama dengan Mike, memuntahkan jeruk nya dan menjulurkan lidah.

"Kenapa?" Tanya Erwin semakin keheranan. "Ini benar-benar manis"

"Manis palamu!" Sentak Levi.

"Dia tidak normal, berikan saja semua jeruknya pada Erwin" ucap Mike.

Levi mengangguk setuju. "Mike benar, berikan saja semua jeruknya pada Erwin, daripada tidak ada yang makan"

Nanaba dan Hange sempat mencoba jeruknya, dan mereka setuju kalau jeruk itu sangat lah masam, begitupun dengan Moblit, jadi mereka sepakat untuk memberikan semua jeruknya kepada Erwin.

Dan Erwin dengan senang hati langsung menerima itu.

Sepanjang perjalanan saat Erwin terus memakan jeruknya, pandangan teman-temannya terus tertuju ke arahnya, melihat Erwin yang bahkan memakan satu butir jeruk sekaligus.

Padahal dia yang makan, namun semua orang yang melihatnya langsung merasa ke-asaman.

Erwin menaikan sebelah alisnya, kembali memakan jeruknya dan itu kembali membuat teman-temannya meringis ke-asaman.

"Kalian tidak perlu melihat ke arahku begitu!" Sentak pria pirang itu, dan semua teman-temannya langsung menatap kedepan.

"Lihat, itu apa?" Tanya Hange, menunjuk ke sebelah kiri.

"Ladang sayur" ucap Levi. "Kita tidak usah berhenti di sini, karena sayuran tidak bisa langsung di makan seperti kebanyakan buah-buahan"

Nanaba mengangguk setuju. "Lalu kapan kita akan sampai di air terjun nya, Levi-san?"

"Mungkin sekitar beberapa menit lagi, kita akan memasuki terowongan berupa goa, lalu setelah itu kita akan keluar dengan di sambut oleh air terjun yang indah" pria kecil itu menjelaskan.

Nanaba mengangguk paham.

"Ngomong-ngomong, kenapa sedari tadi hanya kita yang berada disini? Kemana pengunjung lain?" Tanya Erwin, yang kini sibuk mengupas jeruk nya.

"Karena ini bukan hari libur dan orang-orang di sini kebanyakan sibuk bekerja jika hari-hari biasa, jadi tempat ini sepi, mungkin bisa dibilang hanya kita saja yang berkunjung hari ini" Levi menjelaskan, lalu kembali meringis saat Erwin memakan jeruknya.

Promise [ ERURI ] ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang