Levi baru saja selesai mengurus kedai nya malam ini, terkadang ia sangat bosan jika harus duduk di kursi sambil menunggu atau mencatat pesanan, ia butuh sesuatu yang menarik agar dirinya tidak mati karena bosan.
Jadi malam ini, karena dirinya di biarkan pulang lebih awal oleh ibunya, Levi memutuskan untuk bersepeda dan berkeliling kota, mencari apa saja yang menarik yang sedang ingin dilihat nya.
Kota itu memang begitu asing bagi Levi, namun ia tak akan tersasar karena sudah bisa menggunakan maps di handphonenya, ia akan bisa menemukan jalan pulang dengan mudah.
Di perjalanan tak ada sesuatu hal yang benar-benar menarik, hanya ada orang-orang sibuk yang berlalu-lalang dan juga anak-anak muda yang bermain skateboard.
Levi juga mengayuh sepeda dengan sangat santai, sampai pada akhirnya ia menyadari bahwa jalan raya sedang mengadakan razia kendaraan beroda dua dan empat, namun sepeda tak mungkin terkena razia oleh para polisi itu, jadi Levi dengan santai melewati mereka.
Para polisi itu memberhentikan beberapa sepeda motor, dan Levi dapat melihat Erwin yang menghentikan seorang pengendara yang tak menggunakan helm.
"Erwin juga ikut merazia ya.." gumam nya, namun ia tak begitu mempedulikan nya karena di rasa kalau itu tak terlalu penting, ia juga tak ada niatan untuk menyapa Erwin yang sepertinya sedang sangat sibuk.
Levi berlalu meninggalkan area itu, namun ia terkejut ketika mendengar suara tembakan yang berasal di belakangnya, ia menghentikan sepedanya dan menoleh ke belakang.
"ADA POLISI YANG TERTEMBAK!" Teriak Mike, yang dapat di dengar jelas oleh Levi.
"Siapa yang menembak nya?" Tanya seorang polisi yang di kenal Levi sebagai Dhalis.
"Seorang pria yang membawa truk ini, sepertinya dia membawa obat-obatan terlarang di dalam truknya, dan dia sempat kabur membawa senjata" ucap Mike dengan panik, yang langsung mengobati salah satu polisi tersebut.
"Aku akan mengejarnya!" Ucap Erwin, yang langsung berlari ke arah yang sama dengan Levi, pria kecil itu mencoba melirik ke kanan dan kirinya, mencari dimana pria yang di maksudkan oleh Mike.
Namun ia terkejut ketika dirinya tiba-tiba di cekik oleh seseorang di belakang, bahkan orang itu menodongkan senjata tepat di lehernya, sementara Erwin sudah berada di hadapan mereka dengan bola mata yang terbelalak.
"Jangan mengejar ku!" Sentak pria itu. "Atau aku akan melubangi leher anak ini!"
"Aku seorang pria, bukan anak!" Sentak Levi tak terima.
"Diam!" Sentak pria yang masih tidak melepaskannya.
Erwin menggeram kesal saat pria tua itu menodongkan senjata kepada Levi. "Kau akan terkena masalah jika berani melukai pria itu!" Sentak Erwin dengan nada kesal.
"Kalau begitu biarkan aku pergi dan jangan mengejar ku!" Pria itu balas menyentak Erwin.
Erwin dengan enggan langsung meletakkan senjata di tangannya, dan meletakkan nya di tanah lalu mengangkat kedua tangannya. "Lihat? Aku tak akan menembak mu atau mengejarmu, jadi berikan pria itu padaku" pinta nya.
Namun tampaknya pria itu masih ragu, namun dengan segera ia mengarahkan senjata berupa pistol itu kepada Erwin. "Ja-jangan mendekat"
Erwin bahkan menendang pistol yang ada di hadapannya sehingga menjauh darinya. "Lihat, aku akan diam disini sementara kau mengembalikan pria itu kepadaku"
Levi meronta dan meminta untuk segera di lepaskan, lalu dengan ragu-ragu pria itu mendekatkan diri pada Erwin, mendorong tubuh Levi sehingga tubuhnya langsung menabrak dada Erwin, namun Erwin segera memeluknya dan tak melepaskannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Promise [ ERURI ] ✔️
RomanceLevi yang menanti janji dari Erwin, namun hatinya harus di patahkan ketika Erwin tidak bisa menepati janjinya tersebut..