Chapter 7

824 99 6
                                    

Malam ini Erwin baru saja selesai bertugas, ia tak menyangka kalau kasus nya akan selesai dengan waktu yang singkat, biasanya ia akan pulang di atas jam dua belas malam, namun sekarang jam sembilan saja dirinya sudah di perbolehkan pulang.

Erwin dan Mike berjalan beriringan, sambil sesekali mengobrol ringan sampai akhirnya sampai di mobil.

Mike dalam posisi menyetir, sementara Erwin duduk di sampingnya dan berucap. "Ngomong-ngomong, aku mau ke kedai Levi"

Mike menaikan sebelah alisnya. "Sekarang?"

Erwin mengangguk untuk menjawabnya, namun pada akhirnya ia memutuskan untuk membicarakan hal yang lain dengan Mike.

"Ngomong-ngomong, kau masih ingat dengan cincin milikku kan?" Tanya Erwin, sambil memperlihatkan cincin tersebut pada Mike.

Mike mengangguk. "Cincin aneh itu, aku mengingatnya" jawab Mike.

"Cincin ini selalu bersinar ketika aku berdekatan dengan Levi" ucap Erwin. "Lalu setelah kejadian itu, entah ini kebetulan atau bukan, Levi mengatakan bahwa dia bermimpi tentang cincin ini, kalau cincin ini akan bersinar ketika aku menemukan pasanganku"

Mike membulatkan matanya. "Tunggu... Jangan bilang—"

"Aku juga awalnya berpikir begitu, namun aku masih percaya kalau ini suatu kebetulan, mana mungkin Levi adalah pasanganku kan?"

Mike menghela napas nya sambil meraba janggut tipisnya. "Ada sedikit kemungkinan bahwa dia bisa saja pasanganmu, mungkin ada sesuatu di masa lalu yang kau lupakan tentang dirinya?"

Erwin mencoba berpikir, sampai akhirnya ia mengingat sesuatu. "Levi pernah berkata bahwa aku melupakan sesuatu yang berharga di masa lalu, dan itu menyangkut dirinya"

"Sempurna" ucap Mike tiba-tiba. "Levi-lah pasanganmu"

Erwin memutar bola matanya. "Itu tidak mungkin, aku... aku tak mungkin menjadi pasangannya, aku juga sedang mendekati seorang gadis"

Kini giliran Mike yang memutar bola mata. "Bagaimana kalau Levi adalah pasanganmu? Dia menunggumu dan kau dengan seenaknya malah mencari gadis lain"

Perkataan Mike membuat Erwin kembali berpikir keras, lantas pria pirang yang lebih pendek dari Mike itu berucap. "Aku masih tidak mengerti, mengapa Levi menjadi pasanganku"

"Itukan masih belum pasti, sebaiknya kau memastikannya"

"Aku sudah memastikannya" jawab Erwin.

"Benarkah?"

Erwin mengangguk. "Aku sudah mencari cincin pasangan di rumah Levi kemarin, sampai ke sela-sela rumah bahkan kamarnya, tapi aku tak menemukan cincin lainnya, dan aku yakin kalau Levi bukanlah pasanganku"

Mike mengernyit. "Kau pikir Levi akan menyimpan benda itu di sembarang tempat? Tentu ia akan dengan susah payah menyembunyikan cincinnya darimu"

"Tapi Levi berkata bahwa dia tidak mengetahui apapun tentang cincin ini"

"Kau ingat kalau Levi kehilangan ingatannya di dunia ini kan? bisa saja Levi yang sebelumnya mengetahui dimana letak cincin pasanganmu, lalu ia menyembunyikan nya atau mungkin membuangnya, tak ada yang tahu"

Erwin segera meralat. "Tidak mungkin, meskipun cincin itu telah di buang, ia akan kembali pada pemiliknya segera"

Mike menghela napas. "Kalau begitu, mungkin Levi menyembunyikan nya"

Erwin kembali terdiam di buatnya, namun obrolan mereka harus terhenti ketika Mike ikut menghentikan mobilnya tepat di depan kedai milik Levi.

"Pastikan terlebih dahulu, apakah Levi benar-benar pasanganmu atau bukan, karena jika kau tak berhubungan dengan pasanganmu, bukan hanya kehidupan cintamu yang terancam, tapi nyawamu juga"

Promise [ ERURI ] ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang