Chapter 26

632 49 3
                                    

Setelah hampir satu minggu di Marley, akhirnya Erwin, Levi dan yang lainnya memutuskan untuk segera pulang ke Paradis, dan sekarang mereka sedang berkemas untuk pulang dan akan berkumpul lagi di kafe lantai bawah.

"Sudah semuanya?" Tanya Levi, yang takut kalau Erwin melupakan barang bawaannya, karena Levi tahu kalau Erwin adalah orang yang teledor.

"Kurasa sudah" ucap Erwin, yang sebenarnya merasa ada sesuatu yang tertinggal, meskipun ia tak tahu itu apa.

"Yakin?" Tanya Levi lagi, yang mendekatkan boneka beruang putih besar ke arahnya.

Erwin mengangguk. "Ya-yakin.." jawabnya.

"Awas saja kalau sampai ada yang ketinggalan" ucap Levi.

Akhirnya setelah memasukan semua barang kedalam koper, Erwin dan Levi memutuskan untuk pergi ke bawah dan menemui teman-temannya, ia bisa melihat Mike dan Nanaba yang sudah siap dengan kopernya masing-masing, mereka hanya tinggal menunggu Hange dan Moblit.

Erwin dalam posisi menggendong boneka beruang Levi, meskipun Levi berkali-kali meminta boneka beruang itu untuk di gendong olehnya karena tak ingin membuat Erwin kerepotan, namun tentu saja Erwin terus bersikeras untuk membawanya.

Namun ketika mereka berempat asyik mengobrol, ada seseorang yang menghampiri mereka dan memukul meja dengan keras, keempat orang itu langsung menatap ke sumber suara, dilihatnya Zeke yang menatap Levi dengan sangar.

"Kenapa kau mengundurkan diri dari kafe ini?" Tanya pria pirang itu.

"Aku harus pulang, aku juga punya kedai teh yang harus di urus, bertemu ibuku dan menyiapkan pernikahan, aku tidak mungkin terus menerus berada disini" ucap Levi menjelaskan, ketiga orang disamping nya langsung mengangguk setuju.

"Tapi kau tidak perlu mengundurkan diri, kau bisa mengambil cuti lalu setelah itu kembali kesini, aku akan memberimu libur" ucap Zeke, mencoba untuk menahan Levi yang hendak pergi.

"Aku tidak berniat untuk bekerja disini lagi, aku akan tinggal di Paradis dan bekerja di sana, jadi terima kasih karena telah menerimaku bekerja disini" ucap Levi, namun Zeke langsung mencengkram erat pergelangan tangannya.

"Kau tidak bisa pergi!" Sentak nya.

Mike dan Erwin segera maju dengan bola mata yang bersinar seperti cahaya leser, menyeringai menatap Zeke sambil mempersiapkan ancang-ancang memukul.

"Jadi bajingan ini yang membuat kita mati?" Ucap Mike, masih menatapnya dengan tatapan menyeramkan.

"Begitulah.. dan sekarang dia mau merebut kekasihku, apa yang harus kulakukan?" Ucap Erwin, ekspresinya tak beda jauh dengan Mike.

"Tunggu kalian berdua!" Sentak Zeke. "Ada apa dengan tatapan kalian? Bukankah itu hanya masa lalu? Kita bisa melupakannya"

Kini Levi memasang ekspresi wajah yang sama dengan Erwin dan Mike, menatap Zeke dengan sangar. "Melupakan?" Ucap pria itu dengan nada dingin.

"Setelah membuatku menderita karena orang yang ku sayangi kau bunuh, dengan entengnya kau bilang melupakan?"

Zeke menelan ludahnya, ia melepaskan cengkraman tangannya pada lengan Levi, lalu sedikit mundur ketika tiga makhluk Paradis itu terus berjalan ke arahnya.

"Ba-baiklah.. Levi, kau boleh pulang" ucap Zeke, yang langsung melesat pergi meninggalkan ketiga orang itu.

Mike berdecak kesal. "Kenapa aku bisa di takut-takuti oleh pecundang itu, aku bahkan sampai mati di gigit titan karena nya" ia melipat kedua tangan di dada.

"Aku di lempar batu" ucap Erwin, sambil menarik lengan Levi untuk membuatnya lebih dekat padanya.

"Kerikil?" Tanya Mike sedikit keheranan.

Promise [ ERURI ] ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang