Chapter 12

802 92 6
                                    

Levi menaiki sepedanya dan kembali berjalan-jalan di kota, malam ini dia berharap tak akan bertemu lagi dengan Erwin, ia tak akan mengambil jalan yang kemarin ia lewati saat Erwin melakukan razia, ia lebih memilih jalan yang lebih sepi.

Levi menyadari bahwa ia mulai nyaman berkeliling sendirian dengan sepeda, sambil melihat bintang yang bertaburan di langit malam dengan bulan yang menerangi perjalanannya, sungguh nyaman ketika ia benar-benar sendirian di malam hari.

Levi berhenti di sebuah jembatan kecil yang menghadap ke sungai besar, di sungai itu ada pantulan cahaya bulan yang membuat bulan itu seolah berada di bawahnya.

"Hah.. sepertinya akan sangat menyenangkan jika terbang ke langit" Levi menatap bulan yang bersinar terang. "Atau menjadi salah satu bintang di langit?"

Levi mengeluarkan ponselnya dan mengambil gambar berupa bintang dan bulan, lantas tersenyum puas ketika melihat hasilnya yang begitu bagus.

Sudah puas melihat tempat itu, akhirnya Levi kembali mengayuh sepedanya dan pergi dari sana, menuju ke jalan yang mengarah ke kota lagi, namun sialnya ia langsung bertemu dengan para polisi yang tengah merazia lagi, padahal ia mengambil jalan ini agar tidak bertemu mereka, apakah mereka berpindah tempat?

Dengan segera Levi membalikkan sepedanya karena malas melewati polisi-polisi itu, namun seorang polisi memanggilnya dan menghentikannya.

"Nak.. apa yang kau lakukan malam-malam disini?" Ucap Pak polisi yang tidak di kenal Levi.

"Aku hanya berjalan-jalan" ucap Levi dengan kesal.

"Bisakah aku memeriksa barang bawaan mu?" Tanya polisi itu.

"Dan kenapa itu harus dilakukan?" Tanya Levi dengan suara kesal.

"Akhir-akhir ini banyak anak muda seumuran mu yang menyelundupkan obat-obatan terlarang dan narkoba, jadi aku hanya khawatir kalau kau—"

"Sialan.." desis Levi. "Jadi kau menuduhku menyelundupkan narkoba? Kau gila ya, aku bukan orang yang seperti itu!" Ucap Levi tak terima.

"Aku hanya perlu memastikannya nak, memastikan apakah kau memang bukan salah satu dari orang-orang yang menyelundupkan narkoba atau semacamnya"

Levi dengan segera langsung memberikan jaket yang di pakainya, ia juga mengeluarkan semua isi saku celananya, membuka case handphone nya dan saku jaketnya.

Seorang polisi langsung menghampiri polisi yang tengah merazia Levi.

"Apa kau menemukan sesuatu?" Tanya polisi yang baru sampai itu, dan Levi membulatkan bola matanya karena lagi-lagi ia bertemu dengan Erwin yang tak ingin di temui nya.

"Sepertinya anak ini tak menyelundupkan sesuatu, maaf karena telah mencurigaimu nak.." ucap polisi itu, yang di balas delikan tajam oleh Levi.

"Kau membuang waktuku" geram Levi, yang hendak mengayuh sepedanya namun Erwin langsung menahan nya.

"Sudah kubilang untuk tidak berkeliaran malam, sekarang sedang marak penculikan dan beberapa orang yang bisa saja mencelakai mu" ucap Erwin, yang sepertinya sangat mengkhawatirkannya.

"Aku bukan anak kecil Erwin!" Sentak Levi.

"Aku tahu, tapi.." tapi Levi terlihat seperti bocah SMP yang bisa di perdaya, tentu Erwin tak akan mengatakan hal itu secara langsung, ia hanya menghembuskan napas sambil menatap Levi.

"Minggir, aku mau melanjutkan perjalanan" ucap Levi, nadanya jauh lebih menyeramkan dari sebelumnya.

Namun Erwin tidak melakukan itu, ia terus menahan sepeda Levi. "Kumohon pulanglah, aku akan mengantarmu"

Promise [ ERURI ] ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang