Chapter 21

759 72 5
                                    

Erwin dan Levi sudah berada di bawah tepat di kafe tempat mereka berkumpul, sedang menunggu ke empat temannya yang juga belum menunjukkan batang hidungnya.

Erwin dan Levi mengenakkan setelan jas berwarna putih dengan dasi kupu-kupu yang mereka ikat di leher, benar-benar serasi seperti pasangan yang akan menikah.

Erwin juga terus menggenggam tangan Levi dan ia menautkan jari-jarinya pada jari Levi yang balas menggenggamnya, entah Levi sedang sadar atau tidak, namun pria kecil itu terus memainkan handphone nya dan memainkan sebuah game berupa karakter anak yang berlarian di atas rel kereta api.

"Ah itu mereka" ucap Erwin, yang membuat karakter Levi tertabrak kereta sementara ia langsung menatap ke arah yang di tunjuk Erwin.

Hange menggunakan gaun berwarna hitam pekat dan Moblit yang menggunakan jas dengan warna serupa seperti gaun Hange.

Mike dan Nanaba juga memakai pakaian yang indah dan serasi berwarna putih, Mike dengan jas nya dan Nanaba dengan gaun nya.

"Yok kita nikahan bersama!" Ucap Hange, yang dibalas tawa oleh teman-temannya, Levi tak tahu kapan dia tertawa senang bersama teman-temannya, yang pasti itu sudah lama sekali dan ia sangat menikmati malam dimana ia dan juga teman-teman nya berkumpul bersama, bahkan dengan Erwin.

"Ayo ke aula" ucap Levi, karena hanya anak itu yang tahu dimana letak aula yang di maksud untuk pesta dansa, mereka berjalan hingga beberapa menit dan keduanya langsung di sambut oleh pintu besar seperti pintu kerajaan.

Mike membuka pintu besar itu dan mereka langsung di sambut oleh ruangan besar dengan orang-orang yang ramai berpasangan disana, ada juga musik yang mengalun indah yang bisa mereka dengar, lalu ada berbagai macam makanan serta minuman yang menyambut mereka.

"Ayo masuk!" Hange langsung menarik tangan Moblit.

"Hange-san" Moblit menegurnya namun ia tidak bisa menolak ajakan Hange.

"Ayo kita pergi Mike" ucap Nanaba, yang langsung menarik lengan Mike sementara Mike langsung berbalik menatap Erwin dan Levi sambil tersenyum kecil.

"Sampai jumpa" ucapnya.

Kini yang tersisa di depan pintu masuk hanyalah Erwin dan Levi yang masih berpegangan tangan, sampai akhirnya Levi memutuskan untuk menarik tangan Erwin dan mencari tempat yang cocok untuk mereka, karena sepertinya pesta itu belum benar-benar di mulai.

Erwin dan Levi duduk di sebuah kursi yang di pisahkan oleh meja, saling berhadap-hadapan, menatap ke arah panggung dimana ada seorang penyanyi yang tengah menyanyikan ragu romantis, benar-benar cocok untuk suasana hati Erwin maupun Levi untuk saat ini.

"Levi, minum?" Tawar Erwin, Levi mengangguk seraya mendekatkan gelas kepada Erwin, sementara Erwin menuangkan anggur merah kepada gelas Levi dan juga gelas miliknya sendiri.

"Terima kasih" ucap Levi, seraya meminum anggur itu hingga menyisakan setengah gelas.

Namun tepat saat Levi menyimpan gelas nya di atas meja, seseorang mendekatkan gelas yang dingin pada pipi Levi, membuat ia sedikit terkejut lantas menoleh kebelakang, begitupun dengan Erwin yang menoleh pada orang yang baru saja mengganggu Levi.

"Onyankopon?" Levi sedikit berbinar ketika mendapati pria itu di sana, sementara Erwin hanya menunjukkan ekspresi datar.

"Aku bertanya-tanya kenapa kau jarang pulang ke rumah, apa terjadi sesuatu?" Tanya pria tinggi itu.

Levi tertawa sambil menggaruk tengkuknya. "Sebenarnya ada banyak hal yang terjadi, ada orang gila yang tidak memperbolehkan ku pulang ke rumahmu, jadi aku dengan terpaksa harus tidur dengannya"

Promise [ ERURI ] ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang