Entah mengapa Katrin dan Yohan datang secara bersamaan di rumah. Mereka bertemu tepat di depan teras, keduanya sama-sama diam tak bergeming.
Katrin menghela nafas berat, dia berencana ingin mendahului Yohan untuk masuk ke dalam rumah, namun panggilan Yohan membuat niatnya terhenti.
Ia membalikan badan nya dan menatap Yohan dengan tatapan penuh tanda tanya.
"ini, untuk lo." Ucap Yohan sambil memberikan Katrin sebuah kotak sepatu.
Katrin tak kunjung mengambil kotak tersebut. Yohan pun membuka nya dan mengeluarkan dua pasang sepatu putih yang cantik dan menaruh nya tepat di hadapan Katrin.
Pria itu berjongkok. "Permisi yaa, Rin." tutur nya sambil membuka sepatu Katrin.
Katrin sama sekali tidak tahu mau memberikan reaksi apa. Saat ini entah mengapa dia hanya ingin mengikuti kata hati nya, dia suka atmosfer setiap kali Yohan di dekat nya. Biarkan dia berada di zona nyaman nya sekarang.
Yohan memasangkan sepatu putih tersebut di kedua kaki Katrin. "Cantik yaa sepatu nya." Ujar Yohan dengan pelan.
Katrin mengangguk kecil. "Makasih."
"Sama-sama." Balas Yohan sambil tersenyum, ia berdiri dan memandangi wajah Katrin.
"Tapi, kok lo tahu ukuran sepatu gue?."
"Lo lupa?,"
"Gue tahu segala nya tentang lo."
"Yohan terima kasih, ini warna kesukaan aku, kamu tahu darimana?."
"Katrin, aku tahu segalanya tentang kamu, aku tahu ukuran tangan kamu, ukuran sepatu kamu, tinggi kamu, makanan yang kamu suka dan tidak suka, film favorit kamu, negara favorit kamu, musim favorit, aroma parfum yang kamu suka, karakter webtoon kesukaan kamu, bahkan tahi lalat kamu yang bahkan kamu tidak tahu ada."
"Hah?, Dimana?."
"Di sini." Yohan menyentuh tahi lalat yang berada di belakang telinga Katrin.
"Oh ya?, Boleh fotokan gak, aku pengen lihat."
"Hahaha, iyaa iyaa."
Katrin berdecih. Yohan berbicara seolah-olah memang dia satu-satunya orang yang tahu segala tentang nya.
"Oh ya, ini untuk lo juga." Kini pria itu memberikan pudding coklat pada Katrin.
"Kemarin gue dengar lo bicara sama Rayyan, lo bilang kalau lo suka banget sama pudding coklat tapi lo udah lama gak makan itu, gue juga lihat di instagram lo follow Melly's pudding jadi gue beliin ini dari toko itu."
Katrin terkejut, dia tidak tahu ingin mengatakan apa sekarang, dia benar-benar membeku. Katrin terharu karena Yohan memperhatikan setiap detail yang ada pada dirinya. Padahal Katrin sudah lupa kalau dia pernah mengatakan itu pada Rayyan.
"M-makasih." Ucap nya terbata-bata sambil menerima Pudding dari Yohan.
ㅇㅇㅇ
Di hari minggu, Yohan terus saja bersin-bersin dari tadi. Katrin sudah memperingatkan nya untuk pergi ke kamar dan beristirahat namun Yohan yang keras kepala terus saja berkata kalau dia baik-baik saja. Katrin sudah lelah memberitahu Yohan kalau pria itu sedang sakit.
"Ya sudah, terserah lo deh." Final Katrin.
"Rin, gue udah janji sama lo, kalau tiap hari minggu kita bakal jalan-jalan, gue mau nepatin janji gue." Bujuk Yohan.
KAMU SEDANG MEMBACA
From 2 To 3
FanfictionKetika masih di bangku pelajar, menurut Yohan kata House dan Home adalah dua kata yang memiliki arti yang sama dan makna yang sama. Namun setelah bertemu dengan Katrin, Yohan kini mengerti kenapa papa nya lebih sering menggunakan kata Home daripada...