; Dad

678 105 3
                                    

Hi Readers!, Aku berterima kasih banyak kepada kalian karena sudah membaca buku ini, tolong jangan lupa vote dan komen, promosi kan ke temen-temen kalian juga, siapa tahu mereka suka 😆🤍

Hi Readers!, Aku berterima kasih banyak kepada kalian karena sudah membaca buku ini, tolong jangan lupa vote dan komen, promosi kan ke temen-temen kalian juga, siapa tahu mereka suka 😆🤍

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

ㅇㅇㅇ

Hari ini adalah hari pertama Rayyan masuk sekolah. Semalam Yohan sempat cerita ke Katrin kalau dia sangat khawatir bagaimana jika Rayyan tidak mendapatkan teman. Bagaimana jika ada yang merundung Rayyan.

Namun semua beban pikiran nya telah hilang setelah Katrin ribuan kali menenangkannya.

Yohan dan Katrin sudah janji pada Rayyan untuk mengantar lelaki kecil itu ke sekolah pagi ini. Mereka bertiga sudah bersiap dan baru saja memasuki mobil.

Yohan rela mengambil cuti sehari hanya untuk mengantarkan Rayyan sekolah, sementara Katrin kebetulan di pagi ini dia tidak memiliki pasien.

"Udah siap?." Tanya Yohan setelah memakai sabuk pengaman.

"Iyaa, udah." Jawab Katrin membenarkan posisi duduk nya.

Rayyan duduk sendirian di kursi tengah mobil sementara Katrin duduk di sebelah kursi kemudi. Di pinggang lelaki kecil itu terpasang sabuk pengaman. Rayyan melihat pemandangan kota Bandung di pagi hari ini lewat kaca mobil.

Katrin bersenandung mengikuti alunan musik jazz yang Yohan putar lewat radio. Pria jangkung itu tengah fokus pada jalanan agar selamat sampai tujuan.

"Ray, kalau sudah pulang jangan kemana-mana yaa, tunggu papa di sana." Ucap Yohan.

"Iya, paa." Jawab Rayyan dengan suara nya yang imut.

"Rayyan sudah sarapan kan?." kini Katrin yang bertanya pada Rayyan.

Rayyan mengangguk. "Sudah."

Katrin menghela nafas lega. "Syukurlah."

Tak lama kemudian mereka telah sampai di depan sekolah Rayyan. Sekolah swasta yang banyak di minati masyarakat Bandung.

Semua orang tua ingin memasukkan anak nya ke sekolah itu termasuk Yohan. Dia ingin semua yang terbaik untuk Rayyan.

Setelah turun dari mobil, Yohan memakaikan Rayyan tas. Ia berjongkok untuk menyejajarkan tingginya dan tinggi Rayyan.

Yohan merapikan dasi yang tengah Rayyan pakai. "Ray, kamu jangan nakal-nakal yaa, dengerin kata bu guru, terus kalau ada yang ganggu kamu langsung lapor bu guru atau telepon papa, bekal kamu jangan lupa di makan, emm..apa lagi ya? oh! jangan lupa sebelum dan sesudah makan cuci tangan."

From 2 To 3Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang