Di ruang kerja nya Yohan tengah sibuk menata beberapa berkas. Toni mengetuk pintu kemudian masuk setelah Yohan izinkan."ini pak, berkas yang harus di tanda tangani hari ini." Kata Toni.
Yohan menerima nya dengan tangan kanan. Setelah selesai, pria itu merapikan kemeja dan jas nya.
"Sudah tidak ada kerjaan lain lagi kan?."
"Tidak ada, pak."
"Oke kalau begitu saya pulang."
Yohan melepaskan jas nya hingga menyisakan kemeja putih yang terlihat sangat cocok ketika ia kenakan, Yohan berjalan keluar dari ruangan dan singgah sebentar di beberapa ruangan untuk mengecek pekerjaan karyawan nya.
"Semua aman kan?." Tanya Yohan.
"Aman, pak!." Seru para Karyawan serentak.
Setelah Yohan pergi beberapa karyawan kembali bekerja.
"Pak Yohan tumben ngecek kita, biasanya cuma di lewati doang." Gumam salah satu Karyawan.
ㅇㅇㅇ
Dengan mobil sedan putih nya pria jangkung bernama lengkap Yohan Denandra itu menuju ke rumah sakit tempat Katrin bekerja.
Di halaman dia melihat Katrin sedang bermain dengan pasien nya. Yohan tersenyum manis melihat tawa wanita itu dari jauh.
Bahkan kata cantik tidak cukup untuk menggambarkan Katrin saat ini.
Yohan menurunkan kaca mobil nya. "Rin!." Teriak nya pelan dari dalam mobil.
Katrin langsung menoleh. Dia kaget melihat Yohan datang ke rumah sakit, Katrin meminta tolong pada salah satu dokter yang lewat untuk menjaga pasien kecil nya ini dulu. Setelah itu dia berjalan menghampiri Yohan.
"Kamu ngapain di sini?." Tanya Katrin.
"Mau ngajak kamu nonton bioskop."
"Tapi aku masih kerja."
"Udah gapapa, nanti gaji dokter yang gantiin kerja kamu aku naikin 5 kali lipat."
Katrin tertawa. "Banyak banget dong."
"Udah ayo masuk." Yohan menepuk kursi penumpang yang berada di sebelah nya.
"Iyaa."
Setelah memastikan Katrin memakai sabuk pengaman Yohan pun menancapkan gas menuju bioskop. Hari ini ada hal spesial yang akan terjadi antara dia dan Katrin.
"Tumben banget kamu pengen nonton, biasanya pas aku ajak kamu gak mau." Ujar Katrin.
Yohan terkekeh. "Yaaa lagi mau aja sih, mumpung lagi mood."
Katrin berdecih, entah mengapa setiap kencan harus sesuai mood pria itu. Katrin membuka jas rumah sakit nya kemudian memoleskan make up tipis di wajah nya.
Tak lama kemudian mereka telah sampai di bioskop. Setelah membeli popcorn kedua orang itu duduk di kursi bersebelahan.
Untung saja kursi mereka berada di tengah-tengah jadi mereka mendapatkan sudut ternyaman saat menonton.
Katrin terus saja bertanya pada Yohan mengapa film nya tak kunjung di mulai, bahkan lampu bioskop nya belum di matikan.
Di kursi depan tiba-tiba ada seorang pria yang memberikan bunga pada pacar nya. Seluruh orang yang berada di dalam studio bersorak.
"Maukah kamu menikahi ku?." Kata pria itu pada pacar nya.
Semua orang berteriak agar wanita itu menerima pria tersebut, Katrin juga ikut bersorak. Namun alih-alih menerima pria tersebut, wanita itu malah pergi meninggalkan nya keluar dari studio.
Semua orang di studio langsung terdiam begitu pula dengan Katrin.
Yohan melirik wanita di sebelah nya. "Kasian banget." Lirih Yohan.
Katrin mengangguk. "Pasti malu sih." Tambah Katrin.
"Kalau aku ngajak kamu nikah kayak gitu. Kamu terima kan?." Tanya Yohan.
Katrin tersentak kaget, dia berhenti mengunyah popcorn yang berada di mulut nya.
"Kamu terima kan?, kaaannn?, kaaann?." Rengek Yohan.
Katrin tak kunjung menjawab nya. Yohan bangkit dari duduk nya, dia berlari mengambil bunga yang ada di tangan pria tadi.
Lampu bioskop tiba-tiba mati, dan puluhan cahaya dari senter handphone menerangi isi studio.
Katrin membatu saat lagu Marry You by Bruno Mars di putar.
Seluruh senter menyoroti Yohan, pria itu menyanyikan lagu ciptaan Bruno Mars dengan beberapa orang yang menari di sekitar nya.
Beberapa orang mengikuti alunan lagu itu membuat paduan suara terjadi. Di layar yang begitu besar bukannya menayangkan film yang akan di tonton, malah memperlihatkan beberapa foto dan video ketika Yohan dan Katrin di masa SMA.
Kemudian senter beralih ke arah atap membuat Katrin langsung mendongak untuk membaca tulisan di atas.
Katrin is the most beautiful thing i've ever seen
Katrin tertawa kecil setelah membaca nya. Kemudian mata nya kembali beralih pada Yohan di ikuti sorotan senter.
Di penghujung lagu, Yohan berjalan kearah Katrin sambil memegang bunga.
"Will you be my forever?."
Katrin benar-benar tidak tahu harus melakukan apa, dia membatu dan jantung nya seperti akan berhenti saat ini juga.
Yohan mengangkat sebelah alis nya menunggu jawaban dari Katrin.
Beberapa orang bersorak agar Katrin menerima bunga itu. Yohan tersenyum manis menatap binar-binar mata Katrin.
"Yes." Jawab Katrin sambil menerima bunga.
Jawaban singkat itu berhasil membuat seisi ruangan di penuhi sorakan berbahagia. Yohan langsung melompat riang layaknya seorang anak kecil, persis seperti pasien kecil Katrin tadi saat di berikan mainan dinosaurus.
Kini, Yohan benar-benar sudah memiliki Katrin sepenuh nya.
Kalau di Paris ada Emily dan Gabriel, di Bandung ada Yohan dan Katrin.
-TBC-
Yohan Denandra versi RL ada gasih? 😭
KAMU SEDANG MEMBACA
From 2 To 3
FanfictionKetika masih di bangku pelajar, menurut Yohan kata House dan Home adalah dua kata yang memiliki arti yang sama dan makna yang sama. Namun setelah bertemu dengan Katrin, Yohan kini mengerti kenapa papa nya lebih sering menggunakan kata Home daripada...