Jangan lupa vote yaaa..!!
Anyway udah end nihh, bakal kangen sama keluarga gemes iniii :(((ㅇㅇㅇ
Sudah dua tahun setelah Yohan dan Katrin menikah, dan Rayyan sudah sudah semakin besar. Rayyan akhir-akhir ini sangat sibuk dengan kehidupan sekolahnya. Setelah mengantar Rayyan sekolah, Katrin dan Yohan pergi ke padang rumput yang dulu nya menjadi tempat andalan mereka untuk bertemu.
Pohon jomblo itu masih berdiri kokoh walaupun sendirian di tengah padang rumput hijau. Yaa, Katrin dan Yohan menamai pohon itu 'Pohon Jomblo'.
Sudah setengah jam mereka berdua berbincang di bawah pohon itu, sesekali kedua nya tertawa setelah saling melemparkan candaan.
Yohan tiba-tiba saja teringat kalau dulu Katrin pernah menantangnya lomba lari. Dan saat itu dia kalah karena Katrin yang curang.
"Rin, lomba lari yuk, yang terakhir sampai mobil harus traktir es krim!."
Awalnya Yohan membiarkan Katrin berlari deluan, namun kemudian pria itu langsung melambung Katrin di pertengahan jalan.
Katrin merasa di curangi karena Yohan memanfaatkan badannya yang mulai semakin berisi sekarang.
Setelah sampai di mobil Yohan terus saja tertawa. "Sekarang 1:1." Ledek nya.
Katrin berdecih. "Liat aja nanti, aku bakal kalahin kamu lagi."
~~~
Di bulan mei ini pekerjaan Yohan semakin banyak di kantor. Dia sangat sibuk hingga lupa hari ini hari yang spesial bagi nya.
Setelah pulang dari kantor Yohan tampak sangat lesu. Dia heran kenapa lampu rumah di matikan semua.
Yohan meraba-raba untuk mencari saklar. Setelah lampu dia nyalakan terdengar suara Katrin dan Rayyan yang berteriak mengucapkan selamat ulang tahun untuknya.
Yohan tersentak kaget. Dia bahkan lupa kalau hari ini adalah hari ulang tahun nya.
Katrin memegang kue dan berjalan ke arah nya.
"Hari ini, seseorang yang spesial lahir ke dunia sebagai hadiah untuk ku dan Rayuan, Happy birthday sayang, semoga kata selamanya bisa menggambarkan cintaku padamu."
Kata-kata romantis Katrin itu berhasil membuat Yohan tersentuh.
"Pa, selamat ulang tahun, terima kasih sudah selalu ada untuk mama dan Rayyan. Pa, terima kasih sudah lahir di dunia ini, tanpa papa dunia Rayyan gelap."
Mata Yohan berbinar-binar mendengarkan ucapan Rayyan yang begitu manis, ia mengelus lembut kepala Rayuan.
Yohan menutup mata nya seraya berdoa, kemudian ia meniup lilin yang tertancap di kue yang di baluti topping kacang.
"Pa, buka kado aku!." Seru Rayyan sambil memberikan kotak kado berwarna hijau kada Yohan.
"Iyaa, iyaa."
Setelah membuka kotak kado itu, Yohan terkejut melihat sebuah piagam di dalamnya. Dia tertawa lepas membaca tulisan di piagam tersebut.
Katrin ikut tertawa membaca nya, dia tidak tahu kalau Rayyan akan memberikan kado yang sederhana namun sweet seperti ini.
"Makasih, Ray. Papa bakal pajang di ruang keluarga." Ucap Yohan.
Rayyan mengangguk dengan semangat. "Iya, pa."
"Sekarang papa coba buka kado dari mommy!!." Seru Rayyan dengan semangat.
Katrin memberikan isyarat pada Rayyan untuk tutup mulut agar Yohan tidak curiga.
Yohan sangat penasaran apa isi kado dari Katrin hingga membuat Rayyan sangat bersemangat.
"Sebelum buka, tutup mata dulu." Perintah Katrin.
Yohan kun menuruti nya. "Udah."
"Buka mata kamu bersamaan dengan buka kado nya yaa, aku hitung sampai tiga."
"Oke."
"Ayo Ray, sama-sama hitung." Ujar Katrin.
"1......"
"2...."
"3....!!"
Yohan langsung membuka kado nya. Dia langsung terbelalak kaget melihat test pack bergaris dua warna biru. Katrin dan Rayyan tertawa dengan reaksi Yohan.
Katrin mendekati telinga Yohan untuk membisikan sesuatu.
"Aku hamil."
Kaki Yohan langsung gemetar. "HAH?, BENERAN?!."
Katrin mengangguk sambil tersenyum. Yohan memeluk Katrin dengan erat. Dia menangis, ini hadiah paling indah dari tuhan untuknya.
Rayyan juga ikut memeluk mereka berdua.
"Makasih, Rin." Lirih nya.
Katrin mengelus pundak Yohan. "Bayi lihat papa mu nangis nih." Ledek Katrin seolah olah sedang berbicara dengan bayi di dalam perutnya.
Yohan melepaskan pelukan nya, dia menyapu air mata nya sambil tertawa kecil.
"Aku senang banget punya kalian."
"Kita juga senang punya kamu." Balas Katrin.
Yohan memegang perut Katrin. "Di rahim kamu akan ada seorang gadis cantik, kelahirannya akan membuat bunga mekar."
"Kamu tahu dari mana yang lahir bakal perempuan, kan kita belum usg."
"Aku yakin pasti perempuan."
"Rayyan emang nya mau adik perempuan?." Tanya Katrin pada Rayyan.
"Rayyan terserah apa yang tuhan kasih aja" Jawab lelaki itu pasrah.
Katrin dan Yohan tertawa dengan jawaban lelaki polos itu.
-END-
Terima kasih telah membaca book ini. Maaf bila ada kesalahan kata, see you in the next book!
Love u all <3
KAMU SEDANG MEMBACA
From 2 To 3
FanfictionKetika masih di bangku pelajar, menurut Yohan kata House dan Home adalah dua kata yang memiliki arti yang sama dan makna yang sama. Namun setelah bertemu dengan Katrin, Yohan kini mengerti kenapa papa nya lebih sering menggunakan kata Home daripada...