yokk spam komen, soalnya author suka bgt baca komenan kaliann 🤗
^^
Sudah 2 hari setelah piknik kecil yang mereka rayakan dengan sederhana di taman. Semenjak hari itu, mereka semakin dekat layaknya keluarga pada umum nya.
Di hari selasa, Yohan menjemput Katrin dari rumah sakit. Dia mengajak wanita itu untuk bermain di rumah nya.
Sekarang jam sudah menunjukan pukul 8 malam dan hujan dari tadi sore belum juga reda. malah semakin deras.
Yohan memperhatikan Katrin yang sedang memainkan game di handphone nya. Sementara Rayyan sedang mengerjakan PR nya di kamar, dia tidak sendiri, ada bu Yuli yang membantu nya.
Katrin menghela nafas berat karena merasa bosan. Ia menatap jendela yang berembun dengan tatapan kosong.
"Kenapa, Rin?." Tanya Yohan.
Wanita itu menoleh. Ia menatap kedua mata Yohan sambil mengeluh kalau dia bosan menunggu hujan reda. Yohan tidak bisa berbuat apa-apa selain menenangkan wanita nya.
"Han, aku mau pulang." Ucap Katrin, cemberut.
Yohan mengelus lembut kepala Katrin. "Sabar yaaa, hujan nya belum reda." Tutur Yohan.
Jika saja bensin Yohan tidak habis, pasti dia akan langsung mengantar Katrin pulang sekarang. Yang tersisa di garasi hanyalah motor vespa matic nya, tidak mungkin dia mengantar Katrin pulang memakai motor di tengah lebatnya hujan malam ini.
"Gimana kalau aku naik taksi aja?." Usul Katrin.
"Emang ada taksi hujan-hujan kayak gini?."
Katrin mengangguk. "Ada!, aku punya taksi langganan."
"Oh yaa?."
"Iyaa, bentar aku telepon dulu."
Yohan mendengarkan Katrin yang sedang menelepon supir taksi langganan nya. Pria itu tersenyum kecil memandangi tiap sudut wajah Katrin yang kecil, ia menautkan rambut Katrin di telinga wanita itu agar tidak menghalangi pandangan nya.
Katrin sedikit terkejut dengan perlakuan Yohan. Beberapa saat kemudian ia mematikan telepon.
Yohan mengangkat sebelah alisnya seraya bertanya apa yang di katakan supir itu.
"Supir itu bilang dia otw kesini, kebetulan dia lagi di jalan yang searah dengan rumah kamu." Jelas Katrin.
Yohan ber-oh-ria. "Ya udah kalau begitu, tapi kamu beneran gapapa naik taksi?."
"Gapapa, Han. Aku udah biasa naik taksi."
"Maaf yaa." Lirih Yohan.
Katrin tertawa kecil. "Kamu ngapain minta maaf?."
"Maaf aku gak bisa nganterin kamu pulang."
"Heii, gak usah minta maaf." Tutur Katrin.
Yohan merasa bersalah pada Katrin. Dia yang membawa wanita itu tadi siang ke rumah nya, seharusnya dia bertanggung jawab untuk mengantarkan Katrin pulang.
Bunyi kalkson taksi dari luar rumah mengalihkan perhatian mereka berdua. Dengan reflek Katrin langsung bangkit dari sofa, dia mengintip lewat jendela.
"Siapa?." Tanya Yohan yang berdiri di belakang nya.
"Taksi nya udah datang." Jawab Katrin, ia bergegas mengemasi barang-barang nya.
Sebelum pergi Katrin masuk ke dalam kamar Rayyan dulu untuk pamit. "Belajar yang rajin ya." Ucap Katrin sambil mengecup kening Rayyan dengan singkat.
KAMU SEDANG MEMBACA
From 2 To 3
FanfictionKetika masih di bangku pelajar, menurut Yohan kata House dan Home adalah dua kata yang memiliki arti yang sama dan makna yang sama. Namun setelah bertemu dengan Katrin, Yohan kini mengerti kenapa papa nya lebih sering menggunakan kata Home daripada...