Bersama mu

669 74 18
                                    




Di rumah susunnya, Seokjin hanya  berguling-guling di kasurnya. Sedari ia tiba di rumah susunnya sepulang kerja, Seokjin  mengurung diri. Pikirannya terasa kacau, mood nya tidak karuan. Pikirannya hanya tertuju pada Namjoon dan ia tak dapat menghentikan keinginannya untuk bertemu dengan Namjoon sekarang.

Bahkan keringat dingin terus mengucur dari tubuh Seokjin . Ia merasa lemas, dan dadanya terasa sesak, seperti sulit untuk bernafas.

'Sebenarnya apa yang terjadi? ' tanyanya pada diri sendiri.

Tok....tok...tok....

"Kim Seokjin... Saudara Kim Seokjin, tolong buka pintunya!!"

Jam sudah menunjukkan pukul lima pagi saat itu ketika Seokjin mendengar suara ketuka keras pada pintunya. Siapa gerangan yang mencarinya sepagi ini?  Ia bahkan baru bisa tidur pada pukul tiga pagi dan dua jam kemudian harus terbangun di tengah rasa lelapnya. Seokjin memaksakan diri untuk bangun dan berjalan ke arah pintu depan. 

Saat ia membuka pintunya, tampak tiga orang pemuda berbadan kekar dengan sstelan jas dan celana hitam berada di depannya.

"Kalian siapa? Ada perlu apa?"

"Kami di perintahkan oleh Nyonya Ji Ah untuk menemui anda. Anda yang bernama Kim Seokjin kan dan bekerja di Namoo   Company?"  

"Ya tapi siapa Nyonya kalian itu?"  Seokjin merasa asing dengan nama tersebut.

"Dia adalah ibu dari Kim Namjoon, bos anda. Saat ini bos anda membutuhkan anda jadi segera ikuti kami,"

Namjoon membutuhkannya? Ada apa dengan Namjoon?
Dan ia tak memiliki pilihan lain selain mengikuti pria pria berbaju hitam yang merupakan orang  sewaan Ji Ah itu  . Sebelum pergi, ia menyempatkan mencuci mukanya , dan hanya mengenakan jaket serta masker hitam.

Selama di dalam mobil yang membawa mereka ke tempat tujuan, Seokjin lebih banyak diam . Badannya masih terasa lemas,  denyutan di kepalanya , belum lagi harus semobil dengan orang asing yang hanya di isi keheningan membuatnya tak nyaman sama  sekali.   Perjalanan yang terasa sangat panjang. Sebenarnya akan di bawa ke mana kah ia? Begitu pikir Seokjin.
Hingga pertanyaannya terjawab ketika mobil yang membawanya masuk ke dalam sebuah bangunan besar bercat putih dengan di kelilingi oleh tembok-tembok yang tinggi.

'Silver moon medical center?' Seokjin membaca plang yang tertempel di depan bangunan tersebut. Tempat yang tidak pernah Seokjin dengar sama sekali sebelumnya.

"Mari ikut kami!"

Di saat yang sama, pengaruh bius di tubuh Namjoon mulai hilang dan perlahan kesadarannya kembali. Saat ia membuka matanya, cahaya ruang rawatnya terasa sangat menyilaukan. Namun seperti yang Yoonjung katakan, keadaan Namjoon tak akan membaik jika Seokjin tak kunjung datang.

"Apanya yang sakit sayang?" Tanya Ji Ah. Wanita itu tak dapat tertidur sama sekali karena memikirkan kondisi Namjoon. 
"Kenapa pula bodyguard yang ku suruh belum datang juga?!" Kesalnya.

Tak sulit bagi Ji Ah  menemukan Seokjin. Ia hanya tinggal menelepon Ma Do Ki dan menyuruhnya secepat mungkin mencari tahu siapa karyawan pria di bagian kebersihan yang memiliki nama dengan clue 'Jin' dan hanya Seokjin satu-satunya yang memiliki clue tersebut. Setelahnya Ji  Ah menugaskan orang suruhannya mencari Seokjin ke tempat tinggalnya sesuai alamat yang Seokjin tulis di biodata nya.

Namjoon meringis di atas bangsalnya merasakan rasa sakit diseluruh persendiannya begitu efek biusnya benar-benar hilang.
Hingga terdengar suara pintu terbuka dan kelegaan nampak ketika bodyguard yang di sewanya datang bersama Seokjin.

Aku yang tak di inginkanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang