First time 🔞🔞

949 73 10
                                    





Dalam perjalanan pulang, Ji Ah lebih banyak diam. Moodnya juga ikut berantakan sejak mengetahui siapa omega anaknya.

"Kakak, apa kau baik-baik saja?" Tanya Yoojin.

" Aku baik. Hanya memikirkan bagaimana anakku nantinya dengan omega itu,"

"Apa kau akan melakukan sesuatu mengenai hubungan mereka?"

"Aku belum tahu. Aku akan membicarakannya dengan Jung Kook. Untuk sekarang biarkan saja dulu Namjoon bersamanya."

"Kak Namjoon itu orang yang cerdas, ia pasti bisa berhati-hati kalau Seokjin memang memiliki niat yang tak baik," komentar Yongdae.

Ji Ah berusaha untuk tersenyum tapi dalam benak nya ia hanya merasa miris melihat anaknya sebab bertemu dengan omeganya di usianya yang terbilang cukup matang tapi ternyata omeganya hanya seorang pria yang tak memiliki apa-apa. Ia tak bermaksud merendahkan Seokjin, namun ia hanya mencoba realistis apakah Seokjin akan sanggup mendampingi Namjoon mengingat kehidupan yang mereka jalani pastinya jauh berbeda. Sebagai ibu, wajar kan Ji ah hanya ingin yang terbaik untuk anak semata wayangnya?



🔞🔞🔞🔞🔞🔞🔞

Berawal dari ciuman panasnya bersama Seokjin di rooftop tadi, Namjoon tahu bahwa ia tak bisa menahan gairahnya lebih jauh lagi.

Tapi bercinta di atas rooftop bukan pula hal yang bagus mengingat siapa saja kemungkinan bisa datang ke rooftop tersebut meski hari sudah malam.

Akhirnya Namjoon mengajak Seokjin kembali ke kamar rawat.

"Tapi tunggu... mana pengaman anda? Aku tak ingin mengambil resiko..."

Namjoon mengerti maksud Seokjin dengan
resiko berhubungan tanpa pengaman. Bisa saja berakhir dengan kehamilan. Meski usianya sudah cukup  matang, Namjoon juga masih belum berpikiran untuk memiliki seorang anak .

"Ini.. paman ku memberi pil ini.." Namjoon menunjukkan Seokjin sebuah pil tablet berwarna putih padanya.

"Pil apa ini?"

"Pencegah kehamilan. Kau bisa meminumnya tiap kita selesai berhubungan," Seokjin menatap Namjoon dan kemudian mengarahkan pandangannya pada pil tersebut.

"So lets we do it..."

Tanpa basa-basi Namjoon mengajak Seokjin masuk ke dalam kamar mandi.

"Aku ingin mandi. Aku rasa ide bercinta di bath up tidak buruk,"

Padahal tadinya Seokjin yang mengajak Namjoon untuk memulai percintaan tapi kenapa sekarang justru ia yang gugup? Mungkin karena ini adalah...pengalaman pertamanya?

Namjoon  mulai mengisi bath up dengan air.

"Kapan-kapan aku akan mengisinya dengan aroma therapy dan kelopak bunga? Menurutmu bagaimana?"

"Tidak tahu. Tidak pernah mandi seperti itu. "

"Makanya coba bersama ku,"
Namjoon melangkah mendekatinya dan memepet tubuh Seokjin ke dinding tentu saja untuk menciumnya lagi.  Adrenalinnya terasa terpacu. Di gigitnya bibir Seokjin dan ketika bibir itu terbuka, kesempatan baginya untuk mengeksplor lebih dalam lagi dengan lidahnya.

"Enggghh.." Seokjin melenguh.  Tak usah meragukan kemampuan Namjoon dalam soal berciuman.
Semuanya terjadi begitu cepat ketika pakaian yang melekat di tubuh mereka sudah terlepas dan berhamburan di lantai. Untuk pertama kalinya Namjoon mengetahui bagaimana tubuh omeganya itu dalam keadaan telanjang. 

"Hangat ..." desahnya. Suhu tubuh Seokjin terasa hangat saat bersentuhan dengan kulitnya. Bagaimana kontras tubuh mereka di mana kulit Seokjin yang ternyata sangat putih, berbanding dengan kulit tan milik Namjoon. Di tambah wangi feromon Seokjin yang menguar bercampur dengan feromonnya, Namjoon rasa ia tak perlu menggunakan aroma therapy apapun.
Seokjin hanya pasrah apa yang akan Namjoon perbuat padanya. Bukankah ia yang tadi menyerahkan dirinya pada sang alpha.

Aku yang tak di inginkanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang