Bad feeling

596 80 51
                                    




"Aku harap kau mempertimbangkan tawaran ku,"

"Untuk?"

"Tinggal di apartemen ku," Namjoon terlihat sangat serius akan ajakannya itu.

Seokjin menghela nafasnya dan memilih diam tak menjawab.

"Tapi jangan tersinggung ,oke? Aku hanya merasa... kau tidak aman di tempat ini?"

"Aku bisa menjaga diriku, Joon... tenang saja. Biar bagaimanapun aku adalah seorang pria juga. "

"Ya.. aku tahu..." setelahnya Namjoon memeluk Seokjin dan pelukan ini adalah pelukan ternyaman yang Seokjin rasakan.  Alphanya itu melepas feromonnya bukan untuk mengajak bercinta tapi semacam memberikan Seokjin perlindungan. Mereka saling berciuman singkat sebelum Seokjin keluar dari mobil yang mengantar mereka.

'Pulang sekarang'    Dad

Usai membaca pesan di handphonenya, Namjoon tahu bahwa ada yang akan di bahas oleh kedua orangtuanya di mansion mereka.
Benar saja  sesampainya di mansionnya tampak sang ayah dan ibunya sudah menantinya di ruang keluarga.
Mereka  tetap seperti biasa saling menyapa dan menikmati waktu berkumpul mereka  di mana sang ibu sibuk dengan perawatan wajahnya sedangkan ayahnya sibuk dengan sebuah makalah di tangannya .

"I know this is some kind of your privacy..." Jungkook memulai.
"But this is not you. I checked you spend two million won for vacation?"

"Yes i did."  Jawab Namjoon dengan tenang.
Ji Ah hanya terdiam di samping suaminya.
"But i use my money, my profit.. so  nothing wrong with it..."

"Kau berlibur bersama omegamu?" Tanya Ji Ah.

"Iya ibu. Tapi tempatnya nggak jauh. Cuma liburan  ke Busan." Jawab Namjoon dengan santai sembari menyesap teh.
"Dan.. sebenarnya ibu tak sengaja juga menemukan nota pembelian di laci mu. Kau membelikan sebuah chokker untuknya?"

"Iya aku membelikannya. Tapi bukan dia yang meminta. Itu inisiatif ku saja,"

Namjoon merasa ia seperti seseorang yang telah berbuat jahat hingga harus di interogasi seperti ini padahal ia tidak melakukan kesalahan apapun.
Ji Ah hanya menghela nafasnya. Tak  perlu di tanya apa lagi yang dua orang lakukan jika sudah memesan kamar hotel.

"Tapi itu semua atas keinginan ku bukan Seokjin. Aku memberinya kejutan karena kalau aku mengatakan akan mengajaknya berlibur, dia pasti memilih untuk menolaknya." Namjoon meluruskan.

"Ayah dan ibu tahu sebelum Seokjin, kau juga sudah banyak bertualang dengan teman-teman kencanmu. Tapi kau tak pernah menghabiskan uang sebanyak itu untuk mereka."

"Hmm aku rasa dua juta won bukan jumlah yang banyak. Itu bukan hanya untuk Seokjin. But for me too. I need refreshing and i choose beach for my holiday,"

" Ayah dan ibu tak masalah. Kau benar, bahwa kau bepergian itu pun juga dengan uangmu sendiri. Tapi pesan ayah dan ibu
hanya satu," ujar Jungkook. " Jangan terlalu melewati batas dulu. "Tolong hargai kami yang belum siap untuk menerima ini semua. Tolong sembunyikan dengan baik hubunganmu bersamanya. Yang ayah dan ibu tak suka adalah kau terlalu memperlihatkannya di depan umum. Bagaimana kalau ada kolega kita yang berada di tempat yang sama dan melihat semuanya ? "
Namjoon terdiam mendengar penuturan ayahnya.

"Mereka tak segan untuk mencari tahu.
Apalagi kau masih baru merintis usahamu, dan jangan sampai membuat skandal apapun. Kalaupun ini tersebar, ayah pasti akan turun tangan dan jangan hentikan ayah menggunakan cara ayah dalam menyelesaikannya,"  Jungkook mengatakannya dengan tenang namun Namjoon bisa merasakan ada ancaman yang di lontarkan secara halus olehnya. Namjoon hanya terdiam . Ia tak merasa takut namun ia hanya tak ingin berkonfrontasi dengan sang ayah sebab Namjoon bukan tipe anak yang suka melawan perkataan orang tuanya.

Aku yang tak di inginkanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang