Selalu seperti ini.
Sejak kematian Stevanna, dia merasa di setiap langkahnya selalu diawasi. Sudah banyak cara Kaira lakukan namun hasilnya tetap nihil, dan itu jelas membuat Kaira murka, dia merasa dihina.
Kalau gadis itu tahu pelakunya, dia berjanji akan membunuh orang itu dengan cara paling sadis.
Gadis itu melangkahkan kakinya dengan angkuh yang membuat banyak orang yang menghalangi jalannya tanpa sadar menyingkir -- takut dengan aura kekuasaan gadis itu.
Gadis itu memang tak suka membully orang seperti Aira, atau memanfaatkan wajah polosnya seperti Kiara. Tapi orang-orang itu seolah menyadari kalau gadis itu lebih berbahaya dari kedua orang itu, gadis itu diam-diam menghanyutkan, bukannya orang-orang itu tak tahu tentang kejadian sebenarnya yang menimpa Aira dan Kiara -- bahkan bisa dikatakan sepenuhnya salah Kiara yang sudah memancing kemarahan Aira.
Kaira memandang datar kearah sekumpulan laki-laki yang menempeleng kepala laki-laki culun yang hanya diam saja tanpa melawan. Itu Xavior.
Gadis itu sudah bilang bukan bahwasanya dia benci orang yang munafik apalagi jika di depannya? Dan itu juga berlaku untuk Xavior.
"Gue cuma mau bilang kalau Fiola suka sama Xavior," ucap Kaira dengan ekspresi datar yang berhasil membuat kemarahan Felix ke Xavior meningkat.
Kaira tak hanya membuat Xavior babak belur karena menerima amukan Felix, tapi dia juga membuat Fiola -tunangan Felix- harus dipukuli oleh orangtuanya karena dianggap lancang.
Hanya satu kalimat tapi bisa memberikan efek yang dahsyat. Walaupun ucapan gadis itu sesuai dengan kenyataan.
"Gue nggak suka lo dekat sama Fiola. Lo tahu bukan karena siapa lo masih bisa hidup hingga sekarang? Jangan jadi orang yang tidak tahu diri."
Kaira berucap dengan datar tanpa berniat mengobati lebam-lebam diwajah laki-laki itu, atau bahkan tidak hanya diwajah laki-laki itu?
Kaira tahu apa saja yang dilakukan Xavior demi Fiola, Xavior bahkan menyelidiki semua masalah yang menimpa gadis sinting itu.
Dia bertingkah seolah dia benar-benar peduli dengan gadis sinting itu. Dan itu membuat Kaira semakin muak.
Xavior seolah menegaskan kalau dia tak mau lagi diperbudak oleh Kaira, dan bisa melakukan semuanya sendiri tanpa campur tangan Kaira.
Dan bagi Kaira itu semua seperti lelucon. Laki-laki itu tak akan bisa tanpanya, tanpa bantuannya.
"Gue yakin lo paham kenapa gue mau deketin dia,"
Oke, Xavior memang sudah memahami cara pikir gadis itu. Gadis itu bertingkah seolah dia tak tahu apa-apa, melarang Xavior dekat dengan Fiola dengan alasan tidak suka padahal sejujurnya gadis itu tak benar-benar peduli dengan Xavior. Dan jangan lupakan, dia selalu menyisipkan jasa-jasanya dihidup Xavior disetiap kata-kata peringatan yang dia ucapkan -- dan itu membuat Xavior sedikit kesal.
Xavior tahu dariawal gadis itu memiliki niat yang buruk dengan embel-embel membantunya, dan itu terbukti sekarang karena dia dijadikan kacung gadis itu yang jika melawan akan dihadapkan pada pilihan ' hidup tapi tersiksa atau mati dengan cara paling sadis' -- dia tak akan pernah bisa melawan. Itu sebabnya dia selalu berada dipihak Kaira sekalipun gadis itu salah.
Jika gadis itu ketahuan maka yang akan menanggung semua resiko adalah Xavior.
"Kapan gue minta lo bertindak kayak gitu?"
Benar. Gadis itu tak pernah memerintahnya untuk mendekati Fiola secara perlahan, apa yang bisa dia lakukan selain menurut? Dia masih sayang dengan nyawanya.
"Oke,"
Kalau saja Xavior memiliki kembaran, dia ingin menukar posisi mereka. Walaupun itu terdengar mustahil karena dia tahu dia tak mempunyai kembaran dari lahir.
Walaupun Xavior tahu semua kelakuan buruk gadis itu, entah kenapa dia tetap mencintai gadis itu.
"Jangan jadikan gadis itu sebagai objek balas dendam lo, karena yang seharusnya menanggung semua itu adalah ayahnya,"
Itu adalah kalimat terakhir yang gadis itu ucapkan sebelum dia pergi dari hadapan Xavior yang sedikit heran. Gadis itu tak pernah mempedulikan orang-orang yang tak bersalah yang terkena imbas dari semua perbuatannya, tapi sekarang?
Dia melarang Xavior mendekati Fiola karena dia tak mau Xavior menjadikan Fiola sebagai objek balas dendamnya atau karena tak mau rencananya dikacau oleh Xavior?
Alasan kedua mungkin terdengar masuk akal karena gadis itu memang tak suka rencana nya dikacau.
"Mustahil bukan kalau dia kini jatuh cinta dengan Fiola?" monolog Xavior.
Entah akan sampai kapan Xavior hidup dibawah bayang-bayang Kaira, dia tak bisa menebaknya. Atau bahkan seumur hidupnya?
Xavior memang sangat mencintai Kaira, dia bahkan rela mati demi Kaira. Tapi dia jelas tak akan siap jika seumur hidupnya akan terus dibawah bayang-bayang Kaira, dia juga butuh kebahagiaan yang tak pernah dia temukan di Kaira.
Kaira bahkan tak benar-benar memedulikannya apalagi berniat membalas cintanya karena gadis itu terlalu dipenuhi ambisi, dia tak punya waktu untuk sekedar bersenang-senang.
Tapi memisahkan diri dari Kaira juga bukanlah pilihan yang baik, Kaira mungkin akan bisa tanpanya tapi dia jelas tak akan bisa tanpa Kaira, juga bantuannya.
Sesungguhnya dari dulu yang Xavior inginkan adalah kebebasan, dimana dia bisa melakukan sesuatu tanpa menunggu perintah dari Kaira.
Setelah itu barulah dia ingin menua bersama Kaira dengan Kaira yang sudah membalas cintanya.
Dan dimana saat dia akan mati, dia ingin Kaira menemaninya dengan membisikkan kata-kata cinta untuknya.
Kamu memang selalu menyedihkan Xavior. Dari dulu hingga sekarang, kalau kamu ingin kebebasan seperti yang ada di daftar keinginan pertamamu yang harus kamu lakukan adalah melawan. Kamu tidak perlu takut dengan resiko yang akan kamu terima karena ada aku yang akan membantumu.
Suara itu muncul lagi di kepala Xavior. Dan disetiap kemunculannya, Xavior akan merasa dia adalah makhluk terbodoh didunia yang berakhir membuatnya frustasi hingga melukai dirinya sendiri setelah itu dia hilang kendali.
Suara yang sering menyarankan dia 'bunuh diri' jika dia sedang kesakitan ataupun mengalami penderitaan.
Yang tidak dia tahu, semua kejadian masa lalu kelam yang dia alami telah di atur oleh seseorang yang keberadaannya hingga kini belum diketahui. Seseorang yang membuat Xavior memiliki trauma dan terus berada dibawah bayang-bayang Kaira.
Mereka semua belum mati, tapi mereka semua akan muncul kembali, sesuai dengan waktu yang telah mereka sepakati.
Semua kehidupan Xavior telah dirancang mulai dari dia lahir kedunia hingga cara kematiannya. Mereka bertindak seperti tuhan, mereka bertingkah seperti mereka tahu semua hal yang akan terjadi di kehidupan Xavior nanti.
Dan orang-orang seperti mereka seharusnya mati.
Akan Kaira berikan kematian paling sadis kepada mereka semua, dengan cara berbeda dan tempat yang berbeda. Hingga kematian merupakan suatu anugerah bagi mereka semua.
Mereka bukan hanya membuat kehidupan Xavior menderita tapi juga kehidupan Kaira.
TBC.
KAMU SEDANG MEMBACA
KAIRAKIARA [ON-GOING]
Romance𝐊𝐚𝐢𝐫𝐚 𝗯𝗲𝗻𝗰𝗶 𝗱𝗲𝗻𝗴𝗮𝗻 𝗺𝗮𝗹𝗮𝗺, 𝘁𝗮𝗽𝗶 𝗔𝗶𝗿𝗮 𝗷𝘂𝘀𝘁𝗿𝘂 𝗺𝗲𝗻𝘆𝘂𝗸𝗮𝗶 𝗺𝗮𝗹𝗮𝗺. 𝗔𝗶𝗿𝗮 𝘁𝗮𝗸𝘂𝘁 𝗱𝗲𝗻𝗴𝗮𝗻 𝗸𝗲𝗺𝗮𝘁𝗶𝗮𝗻, 𝘁𝗮𝗽𝗶 𝗩𝗮𝗻𝗶𝗹𝗶𝗮 𝗷𝘂𝘀𝘁𝗿𝘂 𝗺𝗲𝗻𝗴𝗶𝗻𝗴𝗶𝗻𝗸𝗮𝗻 𝗸𝗲𝗺𝗮𝘁𝗶𝗮𝗻. Bukankah it...