"KAIRA!!!"
"SAYA SEDANG BERBICARA DENGAN KAMU! DIMANA SOPAN SANTUNMU?! APA IBU ANGKATMU ITU TAK PERNAH MENGAJARI SOPAN SANTUN DAN TAK MENYEKOLAHKAN KAMU?!"
"KAIRA!! JANGAN MEMPERMALUKAN KELUARGA SAYA LAGI ATAU KAMU BUKAN BAGIAN DARI KELUARGA KAMI LAGI!!"
Kaira menghentikan langkahnya di urutan tangga terakhir menuju ke kamarnya, dia berbalik dan menghampiri wanita yang sedari tadi meneriakinya.
"KAMU TAHU?! KARENA SIFAT KAMU ITU SAYA DIANGGAP SEBAGAI IBU YANG NGGAK BERMORAL DAN NGGAK BISA NGEDIDIK ANAK!! JANGAN MEMBUAT SAYA HARUS MELAKUKAN HAL YANG AKAN SANGAT MERUGIKAN KAMU,"
"Berisik! Saya nggak tuli jadi nggak perlu berteriak di depan saya! Bukankah harusnya, lo berterima kasih ke saya karena sudah melindungi Kiara? Harus lo ketahui, tanpa bantuan saya Kiara nggak akan bisa sekolah dengan tenang jika orang-orang tahu yang sebenarnya," ucap Kaira
Ya walaupun mereka sudah tahu kejadian yang sebenarnya.
"Itu sudah kewajiban kamu! Kalau Kiara kenapa-napa, orang yang pertama kali saya salahkan adalah kamu!" ketus Dora.
"Ya terserah," ucap Kaira dengan malas.
"Kalau saja Ibu saya tidak menyayangimu, sudah pasti kamu tak akan bisa menjadi bagian dari keluarga kami!" ketus Dora lagi, sengaja mengingatkan Kaira agar mengingat statusnya di keluarga Fransisco.
"Ya, saya ingat! Tidak perlu diingatkan lagi," ketus Kaira dengan tatapan datar, setelah itu berbalik badan - berjalan kembali ke tangga menuju kamarnya dengan mengacungkan jari tengahnya ke udara, bermaksud mengejek Dora.
"SAYA JUGA MAU MENGINGATKAN KALAU PERKATAAN MEREKA MEMANG BENAR! YA LO ADALAH IBU YANG NGGAK BERMORAL DAN NGGAK BISA NGEDIDIK ANAK! LO ADALAH IBU TERBURUK YANG PERNAH SAYA TEMUI,"
Sekarang, Kaira tak perlu repot-repot untuk membuat mereka menyukainya karena dia juga tak perlu disukai mereka - Ya dia berubah pikiran, dia hanya butuh marga Fransisco tidak dengan kasih sayang mereka atau berusaha merebut posisi Kiara.
Membuat Dora kesal tak akan membuatnya dikeluarkan dari keluarga Fransisco, karena semua keputusan ada ditangan Sonia - Ibu dari Dora - Grandma-nya.
Tak sia-sia Kaira membuat drama yang membuat Sonia bahkan lebih menyayanginya daripada Kiara, ya dalang dari pencopetan Sonia waktu itu adalah Kaira sendiri - Dan semua kejadian sebelumnya sudah dimanipulasi oleh Kaira, ya walaupun dia harus mendapat beberapa pukulan telak di perut dan wajahnya.
Dari kejadian itulah Sonia mulai menyelidiki latar belakangnya, hingga dengan sengaja Kaira memunculkan bukti-bukti bahwasanya dia adalah kembaran Kiara yang hilang waktu bayi. Bukti-bukti itu kemudian di dapatkan oleh anak buah Sonia, dan dibawa-lah Kaira ke rumah utama, tepatnya 4 tahun lalu, setahun setelah dinyatakannya Stevanna meninggal walau jasadnya tak di temukan.
Tak hanya bisa berlindung dibalik nama Sonia, Kaira juga bisa berlindung dibalik nama Agra - Grandpa-nya, pria tua itu juga sangat menyayangi Kaira karena istrinya yang sering menceritakan tentang kebaikan Kaira sebelumnya.
Wanita tua itu tak tahu kalau Kaira adalah anak angkat Stevanna - Hanya Dora yang tahu, tentunya wanita itu tak akan berani membocorkan rahasia Kaira yang satu itu karena Kaira juga memiliki banyak rahasianya. Sonia juga tak tahu kalau Kaira pernah tinggal di rumah bordil dan dipaksa melayani para pria berhidung belang. Dia juga tak tahu tentang Seano - Orang yang wanita tua itu benci karena Seano membunuh anak laki-lakinya - Yang tahun ini akan berumur 35 tahun, seumuran dengan Seano.
Walaupun Kaira menjadi anak angkat Stevanna hanya 5 tahun, nyatanya kebaikan hati wanita itu sedikit mengetuk hati Kaira yang telah membeku walau tak sampai mencair.
••••
"Gue tahu lo ngikutin gue. Keluar! Sebelum gue bertindak," ucap Kaira tanpa membalikkan badannya, gadis itu memutuskan untuk keluar pada pukul 01.00 dini hari.
Baru beberapa hari dia tenang karena tak merasa diawasi, tapi hari ini dia kembali merasa diawasi. Ya suatu keberuntungan ditengah kesialan karena dia sepertinya akan kalah jika laki-laki itu macam-macam dengannya karena dia merasa dia hanya memiliki sedikit tenaga yang tersisah.
Saat yang tepat bagi siapa saja untuk membunuh Kaira.
"Berhubung gue baik hati, rajin menabung, dan tidak sombong jadi gue akan memperlihatkan wujud gue!"
Kini Kaira membalikkan badannya dan menatap laki-laki yang berjarak 5 meter darinya itu dengan datar, laki-laki itu memakai pakaian serba hitam dan atribut serba hitam - Menutup wajahnya dengan masker hitam dan memakai topi hitam - Ya dia hanya bisa melihat mata laki-laki itu.
Tak lama laki-laki itu membuka topinya dengan sedikit memperbaiki rambutnya, setelah itu membuka maskernya.
Dan kembali, Wajahnya sedikit mirip dengan wajah Jovan, Xavior, serta Jordan. Matanya mirip dengan mata Felix - Laki-laki yang menghajar Xavior hingga babak belur karena tak terima laki-laki itu disukai gadis yang disukainya.
Ataukah sebenarnya mereka saling terikat satu lain?
"Ya wajah gue emang sedikit mirip sama wajah Jovan, Xavior, Jordan, ya seperti kata teman-teman gue mata gue emang mirip mata si bangsat Felix!" ucap laki-laki itu yang sangat mirip dengan isi pikiran Kaira.
"Apa mau lo? Kalau perkataan lo nggak bisa gue terima, silakan katakan bye pada dunia," ucap Kaira yang membuat laki-laki itu berdecih sinis.
"Gue kenal Stevanna, dia minta gue buat lindungin lo dari jauh karena lo akan dalam bahaya tepatnya dia minta ke gue 5 tahun lalu. Dia juga bilang ke gue kalau kita bisa saling bekerja sama, gue akan bantu lo dan lo harus bantu gue," ucap laki-laki itu dengan sinis karena kesal melihat tatapan datar Kaira.
"Gue nggak butuh bantuan siapapun! Gue bisa menyelesaikan semuanya sendiri dan jangan bawa-bawa Stevanna!" ketus Kaira.
"Terserah sih kalau nggak mau, gue cuma menyampaikan kata-kata Stevanna," ucap laki-laki itu dengan santai.
"Apa lagi yang gue dapatin kalau gue mau bantu lo?" tanya Kaira.
"Kita bisa pacaran, gue milik lo dan lo milik gue. Jangan lupa, lo pernah bilang kalau lo mau jadi istri gue kalau lo udah besar tepatnya waktu dibawah pohon beringin di dekat rumah gue," ucap laki-laki itu dengan santai.
Kaira sendiri sebenarnya sedikit mengingat saat itu, tapi bukannya itu seorang Jovandra Leonardo?
"Gue Max Stefword, Maxxy lo!"
TBC.
KAMU SEDANG MEMBACA
KAIRAKIARA [ON-GOING]
Romance𝐊𝐚𝐢𝐫𝐚 𝗯𝗲𝗻𝗰𝗶 𝗱𝗲𝗻𝗴𝗮𝗻 𝗺𝗮𝗹𝗮𝗺, 𝘁𝗮𝗽𝗶 𝗔𝗶𝗿𝗮 𝗷𝘂𝘀𝘁𝗿𝘂 𝗺𝗲𝗻𝘆𝘂𝗸𝗮𝗶 𝗺𝗮𝗹𝗮𝗺. 𝗔𝗶𝗿𝗮 𝘁𝗮𝗸𝘂𝘁 𝗱𝗲𝗻𝗴𝗮𝗻 𝗸𝗲𝗺𝗮𝘁𝗶𝗮𝗻, 𝘁𝗮𝗽𝗶 𝗩𝗮𝗻𝗶𝗹𝗶𝗮 𝗷𝘂𝘀𝘁𝗿𝘂 𝗺𝗲𝗻𝗴𝗶𝗻𝗴𝗶𝗻𝗸𝗮𝗻 𝗸𝗲𝗺𝗮𝘁𝗶𝗮𝗻. Bukankah it...