"Makanlah santapan mu seperti mereka! KALAU KAMU TIDAK MAU MENJADI SANTAPAN MEREKA!"
Gadis kecil yang tengah merunduk melihat makanannya itu tersentak kaget, dia langsung mengigit daging panggang yang ada di piringnya dengan terburu-buru hingga akhirnya membuat dia tersedak.
Usianya, 7 tahun.
Dia sudah diculik selama 5 hari ini, dia hanya bisa terus berharap agar bisa segera bebas dari tempat itu.
Jiwanya semakin terguncang saat melihat orang yang telah menemaninya selama diculik dibunuh di depan matanya sendiri dengan sadis.
Dia dipaksa menyaksikan pembunuhan, pemerkosaan, kekerasan, atau bagaimana anak kecil yang dicekoki miras dengan kasar.
Sejujurnya dia tak terlalu peduli dengan mereka, tapi dia hanya peduli dengan temannya, yang sayangnya dibunuh di depan matanya dengan dia yang tak bisa melakukan apa-apa.
"Bagaimana? Rasanya lebih enak, bukan?" tanya pria botak dengan perut buncit itu kepada Kaira dengan seringainnya.
Daging itu terasa berbeda dari daging sapi, kambing, ayam, ataupun daging hewan lainnya yang pernah beberapa kali dia makan. Daging yang dia makan terasa lebih enak namun susah digigit, memiliki warna merah yang sedikit kebiru-biruan, dengan perpaduan antara rempah-rempah yang terasa lengkap.
"JAWAB SIALAN!!!"
Kaira hanya membalas dengan menganggukan kepalanya dengan terpaksa yang membuat pria botak itu semakin tersenyum miring.
"Daging yang kamu makan adalah daging temanmu yang sudah mati itu! HAHAHAHA." Pria itu tertawa dengan kencang.
"Makanan yang kalian makan adalah daging-daging anak laki-laki itu yang diolah!!" Pria itu berseru dengan keras hingga beberapa anak yang tengah memakannya termasuk Kaira langsung memaksa diri mereka sendiri untuk memuntahkan makanan yang telah mereka telan.
INI SANGATLAH MENJIJIKAN SEKALIGUS MENYERAMKAN!
JADI DAGING-DAGING YANG MEREKA MAKAN SELAMA BEBERAPA HARI INI ADALAH DAGING MANUSIA?!
PANTAS SAJA RASANYA SANGATLAH BERBEDA!
Kaira yang mendengar perkataan pria itu jelas merasa sangat marah. Dia memandang pria itu dengan amarah yang berkobar, juga dengan tatapan benci yang membara.
"Tak perlu menatapku seperti itu! Kamu sendiri yang mengatakan bahwasanya kamu menyukai makananmu, bukan?!" pria itu berucap dengan nada penuh ejekan.
Dia terlihat tak merasa bersalah sedikitpun.
"TUTUP MULUTMU, SIALAN! AKU BERSUMPAH, KALAU AKU BEBAS DARI SINI MAKA ORANG YANG AKAN KU BUNUH PERTAMA KALI ADALAH KAMU!" Kaira berseru dengan marah.
Dia cukup kaget namun berusaha untuk menyangkalnya demi menghilangkan sedikit rasa bersalahnya. Bisa saja pria itu mengatakan itu hanya agar mereka semakin frustasi, bukan?!
"Oh, aku mulai takut, HAHAHAHA. Kamu masih belum percaya ya kalau itu daging temanmu? Sup yang kalian makan, gorengan itu, ataupun daging panggang itu, semuanya benar-benar daging laki-laki itu, HAHAHA. Atau kamu mau melihat proses pembuatannya? Aku punya beberapa videonya."
Kaira tak menjawab, dia memilih mengalihkan pandangannya kepada orang-orang disampingnya.
Bagi Kaira ini aneh, mereka menyiksa banyak para tawanan namun tak sedikitpun menyiksa Kaira? Mereka juga memperlakukan Kaira cukup berbeda dengan yang lain. Mereka seolah hanya ingin menghancurkan mental Kaira, tanpa ingin melukainya sedikitpun.
KAMU SEDANG MEMBACA
KAIRAKIARA [ON-GOING]
Romance𝐊𝐚𝐢𝐫𝐚 𝗯𝗲𝗻𝗰𝗶 𝗱𝗲𝗻𝗴𝗮𝗻 𝗺𝗮𝗹𝗮𝗺, 𝘁𝗮𝗽𝗶 𝗔𝗶𝗿𝗮 𝗷𝘂𝘀𝘁𝗿𝘂 𝗺𝗲𝗻𝘆𝘂𝗸𝗮𝗶 𝗺𝗮𝗹𝗮𝗺. 𝗔𝗶𝗿𝗮 𝘁𝗮𝗸𝘂𝘁 𝗱𝗲𝗻𝗴𝗮𝗻 𝗸𝗲𝗺𝗮𝘁𝗶𝗮𝗻, 𝘁𝗮𝗽𝗶 𝗩𝗮𝗻𝗶𝗹𝗶𝗮 𝗷𝘂𝘀𝘁𝗿𝘂 𝗺𝗲𝗻𝗴𝗶𝗻𝗴𝗶𝗻𝗸𝗮𝗻 𝗸𝗲𝗺𝗮𝘁𝗶𝗮𝗻. Bukankah it...